yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Hal ini menyebabkan tidak adanya perbedaaan pola asuh orang tua ditinjau
dari latar belakang pendidikan orang tua. c.
Ketidakseriusan Responden dalam Menjawab Peneliti tidak dapat memastikan kebenaran data yang diperoleh
dari pembagian kuesioner kepada responden. Sebab ada kemungkinan responden kurang jujur dan ketidakpahaman responden mengenai pola
asuh yang diterimanya mengakibatkan responden tidak bersungguh- sungguh dalam memberikan jawaban. Hal ini diduga mempengaruhi
tidak adanya perbedaan pola asuh anak ditinjau dari latar belakang tingkat pendidikan orang tua.
67
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab V, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan pola asuh anak ditinjau dari latar belakang
pendidikan ayah yang berpendidikan tinggi dan rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
–Z
tabel
≤ Z
hitung
≤ Z
tabel
-1.96 -0.002 1.96. 2.
Tidak ada perbedaan pola asuh anak ditinjau dari latar belakang pendidikan ibu yang berpendidikan tinggi dan rendah. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai –Z
tabel
≤ Z
hitung
≤ Z
tabel
-1.96 -1.474 1.96. B.
Saran
1. Bagi Orang Tua
Orang tua diharapkan mampu terbuka terhadap informasi-informasi terbaru mengenai cara mengasuh yang baik dan tepat bagi anak
mengasuh anak tanpa mementingkan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Selain itu, orang tua diharapkan mampu mengembangkan relasi
dengan anak melalui komunikasi dua arah antara orang tua dan anak dan sebaliknya. Agar orang tua dapat membimbing, melindungi, mendidik,
dan dan mengasuh anak sesuai dengan perkembangan, kebutuhan, kemampuan, bakat, dan minat anak.
2. Bagi Guru
Guru sebagai orang tua kedua di sekolah diharapkan dapat membantu untuk mendidik, mengasuh, melindungi, dan mengawasi anak
selama berada di lingkungan sekolah. Selain itu, khusus bagi guru BK diharapkan dapat membantu siswa dengan memberikan layanan
konseling mengenai pola asuh orang tua di rumah, supaya anak tidak salah dalam mempresepsikan pola asuh orang tua.
3. Bagi Peneliti Selanujutnya
Apabila peneliti selanjutnya hendak melakukan penelitian dengan topik yang sama hendaknya tidak hanya menggunakan siswa sebagai
responden, melainkan orang tua juga dilibatkan sebagai responden. Agar dapat memperkuat hasil penelitian yang diperoleh.
C. Keterbatasan
1. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Penulis
tidak dapat memastikan kebenaran data yang diperoleh karena ada kemungkinan responden kurang jujur dan kurang paham mengenai pola
asuh yang diterima dari orang tuanya yang mengakibatkan siswa tidak menjawab dengan sungguh-sungguh.
2. Variabel yang digunakan adalah pola asuh dan tingkat pendidikan yang
berhubungan dengan orang tua. Akan tetapi karena keterbatasan waktu, peneliti hanya melibatkan siswa saja sebagai responden.