c. Menghindari pengawasan terhadap anak, karena pengawasan
dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebebasan anak. d.
Melayani anak sepenuhnya dalam setiap kegiatan dan keinginan anak cenderung memanjakan anak.
e. Menuruti kemauan anak dan menghindari konflik dengan anak.
f. Melindungi dan menyayangi anak secara berlebihan.
3. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis menekankan pada pengasuhan anak yang membiarkan anak untuk memilih apa yang menjadi kehendak anak dan
mendorong anak bertanggungjawab atas pilihannya. Orang tua masih menetapkan standar dan batasan bagi anak serta selalu mengawasinya
Hurlock, 1997:94. Menurut Gunarsa 2004:280 orang tua yang demokratis selalu
melibatkan anak dalam segala hal yang berkenaan dengan diri anak. Orang tua mempercayai penilaian dan pertimbangan dari anak, serta mau
berdiskusi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan anak. Hal ini membuat anak belajar untuk membuat keputusan bagi dirinya sendiri,
belajar mendengarkan, dan belajar berdiskusi dengan orang tua. Menurut Noe’man 2014:34 dampak dari pola asuh demokratis ini adalah anak
menjadi pribadi yang bertanggung jawab, saling menghormati, mandiri, mudah bekerjasama, dan percaya diri.
Menurut Dumanauw 2012:20 pola asuh demokratis memiliki ciri- ciri sebagai berikut :
a. Menghargai anak sebagai pribadi yang mandiri
b. Bekerja sama dalam membuat keputusan
c. Menggunakan wewenang tetapi penerapannya bersifat membimbing.
d. Mendukung,
menerima, bertanggung
jawab dalam
mempertimbangkan berbagai alternatif tetapi tidak mendominasi dari sudut pengertian orang tua.
e. Mendorong tumbuhnya interaksi saling memberi dan menerima
f. Hangat tetapi tegas.
g. Menempatkan nilai-nilai yang tinggi pada perkembangan kemandirian
dan pengaturan diri.
C. Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh
Pola asuh anak yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut Hurlock, 1997:95:
1. Tingkat sosial-ekonomi
Orang tua yang memiliki tingkat sosial-ekonomi rendah cenderung menjadi kurang memperhatikan keadaan anak-anaknya. Hal ini
dikarenakan sebagian besar waktu orang tua digunakan untuk bekerja memenuhi kebutuhan anak dan keluarganya. Sebaliknya, orang tua
dengan tingkat sosial-ekonomi menengah cenderung memiliki waktu yang cukup antara bekerja dan mengasuh anak.