Nilai CV pada konsentrasi 50 gml, 200 gml, dan 350 gml kurang dari 2 . Hasil tersebut menunjukkan bahwa CV sudah sesuai persyaratan dan
menunjukkan bahwa metode yang digunakan memiliki presisi yang baik.
5. Range
Range adalah interval antara konsentrasi analit pada level bawah dan level
atas dalam pengukuran sampel secara kuantitatif yang masih memenuhi parameter linearitas, akurasi, dan presisi sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
validitasnya. Pada penelitian ini, range konsentrasinya adalah 50- 350 gml.
Range ini menunjukkan area analisis yang memenuhi parameter linearitas, akurasi, dan presisi.
G. Penentuan Akurasi Dan Presisi Baku Kurkumin Dalam Sampel
Akurasi dan presisi baku kurkumin dalam sampel ditentukan dengan melihat AUC hasil penambahan baku kurkumin ke dalam matriks sampel. Metode
pengukuran dilakukan dengan metode adisi. Luas area dari peak baku yang ditambahkan akan menambah luas area pada peak yang dihasilkan sampel.
Apabila luas area pada peak tersebut bertambah ketika baku kurkumin ditambahkan maka dapat dipastikan bahwa peak tersebut merupakan peak
kurkumin. Luas area yang bertambah harus berada pada nilai Rf yang identik dengan
Rf baku kurkumin sehingga dapat disimpulkan bahwa peak tersebut merupakan kurkumin. Setelah dapat dipastikan bahwa peak tersebut adalah peak kurkumin
sampel ditambah baku, maka dilakukan penentuan akurasi dan presisi baku kurkumin dalam sampel. Tujuan dari pengukuran akurasi dan presisi ini untuk
mengetahui kemampuan metode dalam mengukur respon baku kurkumin dalam matriks sampel secara akurat dan reprodusibilitas metode.
Tabel VII. Recovery dan CV baku kurkumin dalam matriks sampel
Rep Recovery
CV 1
98.72
2
103.07
3
104.01 2.74
4 97.86
5 99.37
Kadar baku kurkumin yang ditambahkan pada sampel adalah 90 gml. Berdasarkan ketentuan dalam UNODC, batas nilai recovery yang dapat diterima
95-105 dengan nilai CV15 Anonim,2009,. Oleh karena itu, dari tabel VII dapat disimpulkan bahwa metode KLT-Densitometri ini dapat mengukur analit
dalam matriks sampel secara akurat dan metode memiliki presisi yang bagus.
H. Uji Disolusi
Uji disolusi adalah uji untuk melihat pelepasan obat pada jangka waktu tertentu dan akan menghasilkan profil disolusi dari sampel tersebut. Pengujian
disolusi pada penelitian bertujuan untuk membandingkan profil disolusi dari masing-masing formula dispersi padat yang dibuat dan juga melihat profil disolusi
campuran fisik ekstrak temulawak – PVP K30. Uji disolusi dilakukan dengan
menggunakan metode rotating paddle. Sampel dispersi padat kurkumin dan campuran fisik masing-masing
dimasukkan ke dalam kapsul no. 00 dan diujikan dalam medium disolusi berisi buffer
fosfat dengan pH 6 sebanyak 500 mL yang dibuat dengan mencampurkan 3,12 g NaH
2
PO
4
dengan 5 g SLS kemudian ditambah dengan NaOH sampai