C. Pembuatan Fase Gerak
Fase gerak pada penelitian ini menggunakan komposisi fase gerak dari penelitian Sudibyo Martono pada tahun 1996, yaitu dengan kloroform : etanol :
aquadest 25 : 0,96 : 0,004. Pemilihan fase gerak mempengaruhi waktu retensi pemisahan komponen-komponen di dalam formula dispersi padat yang dibuat.
Sistem kromatografi KLT-Densitometri pada penelitian ini merupakan kromatografi dengan fase normal, karena fase gerak bersifat non polar, sedangkan
fase diamnya, yaitu silika gel 60 GF254 bersifat lebih polar dari fase geraknya.
D. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum
Tujuan dari penetapan panjang gelombang maksimum adalah mendapatkan panjang gelombang yang paling baik untuk pengukuran kurkumin
secara KLT-densitometri dalam artian panjang gelombang yang mampu menunjukkan sensitifitas yang baik saat dilakukan pengukuran berulang dengan
panjang gelombang tersebut. Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan melakukan
pengukuran menggunakan seri baku kurkumin 50 gml, 200 gml, dan 350 gml dan direplikasi sebanyak 3 kali. Dari hasil pengukuran diamati absorbansi
maksimum yang diberikan, dan akan digunakan sebagai panjang gelombang untuk pengukuran selanjutnya. Tujuan dari penggunaan 3 seri konsentrasi ini untuk
melihat apakah pada konsentrasi yang dianggap mewakili seluruh konsentrasi pada seri baku ini dihasilkan spektrum serapan maksimum yang sama. Scanning
panjang gelombang maksimum kurkumin dilakukan pada panjang gelombang 400-500 nm, karena panjang gelombang maksimum teoretis kurkumin adalah 425
nm. Panjang gelombang maksimum ditentukan dari nilai yang memberikan pengukuran luas area paling besar dan paling sering muncul. Dari hasil
pengukuran didapatkan bahwa panjang gelombang maksimumnya adalah 425 nm.
E. Pembuatan Kurva Baku Kurkumin
Kurva baku atau kurva kalibrasi adalah kurva yang akan digunakan sebagai kalibrasi penghitungan kadar kurkumin sampel. Kurva baku dibuat
dengan pengukuran seri larutan baku yang kadarnya telah diketahui secara pasti. Pengukuran seri baku akan menghasilkan persamaan regresi linear. Linearitas
suatu kurva baku menunjukkan bahwa kenaikan respon sebanding dengan kenaikan konsentrasi baku yang digunakan. Linearitas suatu metode sendiri
adalah ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan respon y dengan konsentrasi x Gandjar dan Rohman, 2007.
Tabel III. Kurva Baku Kurkumin
Baku kurkumin Replikasi I
Replikasi II Replikasi III
Seri Tinggi
Seri Tinggi
Seri Tinggi
Baku AUC
peak Baku
AUC Peak
baku AUC
peak µgml
µgml µgml
50 2524.3
68.8 49
2434.3
67.5 50
2543.3
68.5
100 6870.3
172.8 98
6162.4
166.6 100
6722
170.5
150 10964.8
275.1 147
9956.3
267.6 150
10710.2
272.8
200 14335.4
372.4 196
13971.2
363.3 200
13495.5
369.9
250 18322.3
443.7 245
17373.3
434.4 250
17487.3
441.3
300 21434.4
484.2 294
20832.5
472.1 300
20351.6
481.4
350 24593.2
528.2 343
24342.2
516 350
24976.6
525.5 A
521.1 A
1058 A
721.3 B
73.35 B
74.69 B
72.38 R
0.9979 R
0.9999 R
0.9979