Kondisi Densitometer untuk analisis ini adalah : Fase diam
: Silica gel 60 GF 254 Tebal plat
: 0,2 mm Fase gerak
: kloroform : etanol : air suling Panjang pengembangan
: 6,5 cm Durasi pengembangan
: ±15 menit Volume sampel
: 1 L Panjang gelombang
: 425 nm Detektor
: UV Dihitung luas area yang didapatkan kemudian dihitung kadar
kurkuminnya dengan kurva baku yang telah dibuat.
F. Validasi Metode
1. Larutan Stok Kurkumin
Sejumlah 50,0 mg serbuk kurkumin ditimbang dengan seksama, dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 mL. Diencerkan dengan etanol p.a hingga
tanda, kemudian disimpan dalam wadah yang terlindung dari cahaya.
2. Pembuatan Kurva Baku
Larutan stok diambil sebanyak 0,125 mL; 0,25 mL; 0,5 mL; 0,75 mL; 1 mL; 1,25 mL; 1,5 mL; dan 1,75 mL dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL.
Diencerkan dengan etanol p.a hingga tanda. Kelima seri pengenceran tersebut ditotolkan sebanyak 1 µL pada plat KLT, dikembangkan, dan selanjutnya diukur
pada panjang gelombang maksimum. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Data
yang diperoleh dihitung dengan regresi linier sehingga diperoleh persamaan kurva baku kurkumin.
3. Penentuan recovery dan Coefficient of Variations CV baku
Penetapan parameter akurasi dilakukan dengan metode adisi. Larutan stok diambil sebanyak 0,125 mL; 1 mL; dan 1,75 mL, masukkan ke dalam labu ukur
10,0 mL. Encerkan dengan etanol p.a hingga tanda. Ketiga larutan tersebut ditotolkan sebanyak 1 µL pada plat KLT, dikembangkan, dan kemudian diukur
pada panjang gelombang maksimum. Replikasi dilakukan sebanyak 5 kali. Selanjutnya dihitung kadar terukur dengan menggunakan persamaan kurva baku
yang telah dibuat pada poin 2. Berdasarkan data ini dapat ditentukan recovery dan CVnya. Perhitungan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
recovery =
�� � �
�� � ℎ�
�
x 100..............................................2 Gandjar dan Rohman, 2007.
4. Penentuan recovery dan Coefficient of Variations CV baku dalam
matriks sampel
i. Pembuatan larutan sampel LS
Sejumlah lebih kurang 50 mg ekstrak temulawak dilarutkan etanol hingga volume 50 mL. Replikasi dilakukan sebanyak 5 kali.
ii. Pembuatan larutan sampel dengan penambahan baku kurkumin LSK.
Sejumlah 2,25 mL larutan baku kurkumin dengan konsentrasi 90 gml
dimasukkan dalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan 50 mg ekstrak temulawak dan ditambahkan medium disolusi hingga tanda, setelah itu di