benar dan karenanya tidak memiliki efek yang merugikan untuk hasil analisis. Validasi instrumen merupakan suatu keharusan bagi perusahaan farmasi untuk
melakukan validasi instrumen Anonim, 2008. Validasi instrumen dapat dilakukan dengan cara menguji linearitas, kisaran linearitas dan sensitivitas alat.
1. Linearitas
Linearitas berguna untuk melihat apakah detektor memberikan hasil yang linear terhadap konsentrasi analit yang kemudian dibuat kurva kalibrasi untuk
mendapatkan persamaan regresi linear. Persamaan regresi linear sebagai berikut: Y = a±Sa +b±Sbx
Dimana y = respon detektor, a = intercept, b = slope, x = kadar, dengan standar deviasi dari intercept dan slope yaitu Sa dan Sb González dan Herrardor, 2007.
Rekomendasi dari ICH, dalam menguji linearitas setidaknya 5 tingkat konsentrasi yang harus digunakan dan linearitas tercapai ketika nilai dari
coefficient of determination r
2
≥ 0,997 atau r ≥ 0,9985. Slope dari regresi linear akan memberikan gambaran tentang sensitivitas. Chan, Lee, Herman, dan Xue,
2004. Pada suatu penetapan kadar hendaknya pembuatan kurva baku dilakukan
setiap akan memulai suatu proses penetapan kadar. Hal tersebut dimaksudkan agar kurva baku yang dibuat merupakan kurva baku yang teraktual dengan
kondisi spektroskopi serapan atom yang ada, karena dalam selang rentang waktu tertentu kurva baku yang ada bisa saja memiliki nilai r yang sama dengan kurva
baku pada pembuatan waktu sebelumnya namun tidak dengan nilai slope b yang sama. Dalam penelitian ini untuk mencari regresi linear digunakan working
solution . Working solution adalah larutan yang dipreparasi dari larutan stok yang
kemudian diencerkan dengan pelarut yang sesuai dan membuat konsentrasi yang diinginkan. Sebanyak 6 buat larutan baku PbNO
3 2
dengan konsentrasi 0,1-3 µgmL diukur absorbansinya menggunakan spektroskopi serapan atom yang
sudah dioptimasi terlebih dahulu didapatkan hasil pada gambar 11.
Gambar 11. Kurva Baku PbNO
3 2
Dari 6 analit yang digunakan sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh ICH yaitu sekurang-kurangnya 5 konsentrasi dan hasil coefficient
of determination r
2
yang didapatkan sebesar 0,9985 atau r = 0,9992. r = 0,9992 menunjukkan 99,9 perubahan absorbansi dipengaruhi oleh perubahan
konsentrasi analit PbNO
3 2
. Kisaran linear dari kurva diatas yaitu 0,1-3 µgmL. Dapat disimpulkan hasil uji linearitas yang tercantum pada lampiran 9 memenuhi
syarat yang ditetapkan oleh ICH dan instrumen yang digunakan memberikan respon yang linear terhadap konsentrasi analit.
y = 0,0126x + 0,0027 R² = 0,9985
0,01 0,02
0,03 0,04
0,05
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
Abso rb
an si
Konsentrasi µgmL
Kurva Baku PbNO
3 2
Konsentrasi vs absorbansi 0,1-3 µgmL
Kurva baku
2. Sensitivitas
Sensitivitas dari alat ditentukan dengan mencari Limit Of Detection LOD. LOD adalah konsentrasi atau jumlah dari analit yang berbeda signifikan
dari blanko dan dapat dideteksi oleh instrumen Chan, Lee, Herman, dan Xue, 2004.
Gambar 11. Ilustrasi pencarian LOD
Gambar 12. Overlapping kurva LOD
Blanko disini merupakan intersep a sumbu y dari regresi linear rentang bawah. Setelah diketahui nilai intersep a maka dapat ditentukan batasan untuk
LOD dengan confidence limit 99,7 yaitu LOD berjarak ± 6 δ sigma dari