cocok untuk varietas elemen yang lebih luas termasuk yang bersifat menguap Beaty dan Kerber, 1996.
2. Absorption Cell
Dalam Absorption cell merupakan tempat atom dari sampel hasilkan dimana terdiri dari burner system, nyala dan pengontrol gas.
a. Burner system. Burner system terdiri dari burner heads dan nebulizers.
Burner heads terbuat dari titanium padat dimana memiliki karakteristik
tahan terhadap karat dan tahan terhadap pemanasan tinggi. Burner heads dengan panjang 10 cm didesain untuk nyala hasil campuran udara-asetilen.
Karena panjang burner ini menyediakan sensitivitas yang baik untuk elemen air-asetilen.
b. Nebulizer. Nebulizer berfungsi mengisap sampel cairan dengan jumlah yang
terkontrol diubah menjadi aerosol untuk dimasukkan ke dalam api dan mencampur aerosol sampel, pembakar dan oksidator menuju ke dalam nyala
3. Slit
Berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang berasal dari nyala dan diteruskan ke monokromator
4. Monokromator
Monokromator untuk mengisolasi cahaya dengan panjang gelombang tertentu dari nyala sehingga cahaya dengan panjang gelombang yang lain tidak
diteruskan ke detektor.
5. Detector
Berguna untuk mengukur intensitas dari cahaya dan menguatkan signal.
6. Display
Untuk menunjukkan hasil pembacaan dari hasil proses instrument Beaty dan Kerber, 1996.
G. Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis adalah suatu proses untuk memastikan bahwa prosedur analisis yang digunakan cocok. Metode analisis dapat dikelompokkan
menjadi 4 kategori yaitu : 1.
Kategori 1, merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengukur komponen utama dalam jumlah besar termasuk bahan pengawet atau bahan
aktif obat dari suatu sediaan. 2.
Kategori 2, merupakan metode analisis untuk penentuan impurities bahan obat dan degradasi produk obat, termasuk penentuan kuantitatif dan uji batas.
3. Kategori 3, merupakan metode analisis yang digunakan untuk menentukan
karakteristik sediaan farmasi misalnya disolusi. 4.
Kategori 4, merupakan metode analisis untuk identifikasi secara kualitatif Synder, Kirkland dan Dolan, 2010.
Setiap kategori metode analisis memiliki persyaratan validasi yang berbeda-beda seperti tercantum pada tabel I berikut.