Validasi Alat Untuk Determinasi Validasi Metode
c. Dalam penelitian Zheljazkov dan Warman 2002 membandingkan antar
asam nitrat, campuran asam nitrat-asam perklorat dan metode destruksi basah untuk menganalisis 17 elemen dalam 6 kompos dari Kanada. Hasil
penelitian menunjukkan dengan jumlah yang sama, antara asam nitrat dengan campuran campuran asam nitrat-asam perklorat memberikan
perolehan kembali recovery yang lebih baik daripada digesti kering untuk Cd dan Pb Hseu dan Yei, 2004.
d. Dalam penelitian ini digunakan campuran asam nitrat-asam sulfat karena
mengutamakan keamanan safety dalam bekerja. Penggunaan dari asam perklorat perlunya penanganan khusus karena mampu meledak dan mudah
mengoksidasi material inorganik Twyman, 2005. Untuk sampel organik secara umum digunakan campuran 1:2 asam sulfat
dan asam nitrat. Asam nitrat akan mengurai sebagian besar material organik akan tetapi tidak mencapai suhu yang cukup untuk menghancurkan material organik
yang tersisa karena terlebih dahulu menguap dan yang tertinggal adalah asam sulfat. Asap SO
3
akan memenuhi labu dan membuat larutan menjadi semakin panas dan memungkinkan asalm sulfat untuk mengurai bahan organik yang
tersisa. Ketika timbul asap putih menunjukkan asam sulfat mulai terurai jadi perlu ditambahkan asam nitrat sedikit demi sedikit untuk memperpanjang proses
destruksi maka demi keamanan pengerjaan dengan metode ini harus dikerjakan dalam lemari asam karena asap yang dihasilkan Twyman, 2005.
Asam nitrat berfungsi sebagai pengoksida yang utama dan asam sulfat berfungsi sebagai katalis yang mempercepat reaksi dan juga sebagai penghancur
sisa-sisa material organik yang tidak bisa dihancurkan oleh sama nitrat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
H
2
SO
4
3Pb + 8HNO
3
3Pb
2+
+ 6 NO
3 -
+ 2NO + 4H
2
O 1