mendekati angka 1 maka semakin tinggi reliabilitasnya, begitu pula sebaliknya, semakin rendah atau semakin menjauhi angka 1 maka semakin rendah
reliabilitasnya Azwar, 2014. Menurut Budiman dan Riyanto 2013, nilai memenuhi syarat reliabel
bila memiliki nilai Alpha 0,6.
L. Sampling
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya berlaku
untuk populasi, oleh karena itu, sampel harus mewakili representatif. Sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian Sugiyono, 2011. Jumlah responden yang dikatakan cukup layak untuk dilibatkan dalam
pengujian kuesioner adalah minimal 30 orang Supratiknya, 2014. Dalam penelitian ini sampel dipih secara non random. Non random
sampling merupakan metode sampling yang setiap individu atau unit dari populasi
tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih. Ada pertimbangan- pertimbangan tertentu yang mendasari pemilihan sampel, yang biasanya
disesuaikan dengan latar belakang dari fenomena yang diangkat dan tujuan penelitian Herdiansyah, 2015.
Purpose sampling atau purposive sampling merupakan teknik dalam non
random sampling yang berdasarkan pada kriteria yang dimiliki oleh subyek yang
dipilih atau berdasarkan pada pertimbangan tertentu. Peneliti memilih subyek
penelitian dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk mempelajari sesuatu yang akan diteliti Herdiansyah, 2015.
M. Landasan Teori
Pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat dapat ditingkatkan dengan cara memberikan edukasi. Edukasi kesehatan dapat dilakukan salah satunya
dengan metode CBIA. Dalam metode ini, masyarakat dilibatkan secara aktif dan mandiri dalam pencarian informasi mengenai obat, dan terbukti pada penelitian
Suryawati 2003, metode CBIA dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam memilih obat secara mandiri. Berdasarkan hal tersebut, metode
CBIA digunakan pada penelelitian ini sebagai bentuk edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat mengenai antibiotika.
N. Kerangka Konsep
O. Hipotesis
H diterima jika tidak terdapat perbedaan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan
tindakan responden sebelum dan setelah dilakukan CBIA. H
1
diterima jika tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden setelah dilakukan CBIA lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum dilakukan CBIA.
CBIA
Tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan
sebelum CBIA Tingkat pengetahuan, sikap,
dan tindakan setelah CBIA
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu karena peneliti memberikan perlakuan atau intervensi namun tidak memungkinkan untuk
mengontrol semua hal pada subyek uji. Rancangan penelitian yang digunakan adalah time series, dimana pengambilan data dilakukan secara berulang dalam
kurun waktu tertentu. Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali, selama empat bulan.
B. Variabel Penelitian
1. Variable bebas dalam penelitian ini adalah CBIA.
2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, sikap
dan tindakan responden. 3.
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini diantaranya adalah informasi yang didapatkan wanita dewasa sebelumnya baik secara formal maupun non-
formal, seperti mengikuti kursus, seminar, sekolah, penyuluhan.
4. Variabel pengacau tidak terkendali adalah informasi yang didapatkan wanita
dewasa sebelum mengikuti CBIA secara informal yang dapat berasal dari penjelasan dokter atau melalui media televisi, radio, internet, surat kabar.