Seleksi Aitem Reliabilitas PENELAAHAN PUSTAKA

terhadap kelayakan atau relevansi isi tes terhadap melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement, bukan oleh penulis aitem atau perancang tes itu sendiri Azwar, 2014. Jumlah tenaga ahli yang digunakan dalam pengujian validitas instrumen adalah minimal dua orang ahli sesuai dengan lingkup yang diteliti Sugiyono, 2011.

J. Seleksi Aitem

Statistik aitem diperiksa melalui analisis aitem setelah aitem tersebut diuji pada sekelompok sampel. Tujuannya adalah untuk memilih aitem-aitem yang akan membentuk sebuah skala yang bersifat homogen dan memiliki daya diskriminasi yang baik. Cara yang paling sering digunakan adalah memeriksa korelasi antara masing-masing aitem dengan skor total serta menghitung proporsi subyek yang memilih kunci jawaban Supratiknya, 2014. Prosedur yang biasa dilakukan pada seleksi aitem diantaranya adalah koefisien korelasi aitem total, indeks reliabilitas aitem, dan indeks validitas aitem. Korelasi aitem total dilakukan untuk menyeleksi aitem yang fungsinya sesuai dengan fungsi tes secara keseluruhan. Uji korelasi aitem total dapat mengetahui konsistensi antar aitem tes pengukuran. Konsistensi yang dimaksud adalah kemampuan suatu aitem pengukuran untuk menunjukkan perbedaan pengukuran suatu atribut pada subyek yang dikenai tes Azwar, 2014. Terdapat beberapa cara untuk memeriksa korelasi aitem total, yaitu dengan korelasi Pearson product moment yang digunakan pada aitem-aitem yang memiliki alternatif jawaban lebih dari dua dan korelasi point-biserial digunakan pada aitem-aitem dikotomis, yaitu aitem yang hanya memiliki dua alternatif jawaban termasuk aitem- aitem “Ya-Tidak” Supratiknya, 2014. Apabila koefisien korelasi mendekati 0 maka terdapat ketidaksesuaian fungsi aitem pernyataan terhadap fungsi tes secara keseluruhan. Sedangkan nilai korelasi negatif menunjukkan bahwa pernyataan tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian. Koefisien validitas dengan nilai 0,35 menunjukkan pernyataan tersebut sangat berguna, 0,21-0,35 menunjukkan pernyataan dapat berguna, 0,11- 0,20 menunjukkan pernyataan dapat digunakan namun tergantung keadaan, dan 0,11 menunjukkan pernyataan tidak berguna Azwar, 2014.

K. Reliabilitas

Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran atau sejauh mana hasil suatu proses dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah Azwar, 2014. Terdapat beberapa metode pengukuran reliabilitas, salah satunya dengan metode Alpha Cronbach. Alpha Cronbach bisa diterapkan untuk mengestimasikan konsistensi internal item-item yang diskor secara dikotomis maupun item-item yang diskor dengan skala yang lebih luas Supratiknya, 2014. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r yang angkanya berada dalam rentang 0-1. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas atau mendekati angka 1 maka semakin tinggi reliabilitasnya, begitu pula sebaliknya, semakin rendah atau semakin menjauhi angka 1 maka semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2014. Menurut Budiman dan Riyanto 2013, nilai memenuhi syarat reliabel bila memiliki nilai Alpha 0,6.

L. Sampling

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 148

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki di SMK Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif).

1 11 148

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria lansia tentang antibiotika dengan metode seminar di Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

0 1 147

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Dusun Krodan tentang antibiotika dengan metode seminar.

0 0 115

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122