Pengetahuan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Setelah CBIA

CBIA. Akan tetapi, pengetahuan, sikap, dan tindakan responden terkait antibiotika tetap perlu ditingkatkan agar responden lebih mengerti terkait antibiotika dan dapat menerapkannya kemudian hari, maka dengan begitu pengetahuan, sikap dan tindakan responden kedepannya diharapkan minimal akan sama atau tidak terjadi penurunan jumlah pada kategori baik, namun diharapkan hasilnya meningkat bila dibandingan dengan sebelum dilakukan CBIA. Perbandingan jumlah responden ketiga aspek tersebut ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3. Perbandingan Jumlah Responden pada Pre-Intervensi CBIA dengan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Kategori Baik, Sedang dan Buruk

C. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Setelah CBIA

1. Pengetahuan

Responden dalam kegiatan ini, sudah memiliki dasar pengetahuan yang cukup baik bila dilihat dari hasil pre-intervensi sebelumnya. Hasil penelitian pada 14 17 11 16 15 21 2 5 10 15 20 25 Pengetahuan Sikap Tindakan Baik Sedang Buruk post-1 intervensi hingga post-3 intervensi yang dilakukan setelah kegiatan CBIA berlangsung menunjukkan adanya penurunan jumlah responden pada tingkat pengetahuan tetapi tetap menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik. Peningkatan yang signifikan juga terjadi pada tingkat pengetahuan responden bila dibandingkan antara pre-intervensi dengan post-1, post-2, dan post-3 CBIA. Post-1 intervensi dilakukan pada hari yang sama dengan pre-intervensi, namun dilakukan setelah kegiatan CBIA berlangsung atau dilakukan segera setelah intervensi. Post-2 intervensi dilakukan satu bulan setelah dilaksanakannya kegiatan CBIA dan post-3 intervensi dilakukan 2 bulan setelahnya. Setelah dilaksanakan CBIA, terjadi peningkatan jumlah responden pada tingkat pengetahuan kategori baik yang sebelumnya sebanyak 14 orang pada saat pre- intervensi menjadi sebanyak 29 orang responden pada post-1 intervensi. Kemudian, setelah dilakukan post-2 intervensi didapatkan hasil yang menunjukkan penurunan tetapi tidak sigifikan menjadi 28 orang responden, dan jumlah yang sama yaitu 28 responden memiliki tingkat pengetahuan kategori baik pada post-3 intervensi. Pada saat pre-intervensi, jumlah responden paling banyak berada pada tingkat pengetahuan kategori sedang yaitu sebanyak 16 orang. Setelah dilakukan intervensi dan diuji kembali, hasilnya menunjukkan terjadi penurunan jumlah responden dengan kategori ini. Hasil menunjukkan pada post-1 intervensi sebanyak 3 orang responden memiliki tingkat pengetahuan kategori sedang dan sebanyak 4 orang responden pada post-2 dan post-3 intervensi CBIA yang berada pada tingkat pengetahuan sedang. Sebelum dilakukan intervensi, terdapat 2 orang responden berada pada tingkat pengetahuan kategori buruk, namun jumlah tersebut menurun bahkan tidak ada lagi responden yang memiliki pengetahuan yang buruk setelah dilaksanakan kegiatan CBIA. Hal tersebut menunjukkan bahwa CBIA efektif untuk meningkatkan pengetahuan responden terkait antibiotika. Selain CBIA, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan pengetahuan responden diantaranya menurut Mubarak 2007, usia responden yang semakin bertambah atau dewasa akan mempengaruhi aspek psikologis, mental dan taraf berpikir responden semakin matang dan dewasa, selain itu minat responden terkait antibiotika menjadikan responden mencoba untuk menekuni atau memperhatikan setiap penjelasan dari narasumber maupun membaca dari booklet, sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih dalam. Sedangkan menurut Notoatmodjo 2007, tingkat pendidikan responden yang sebagian besar lulusan SMA atau sederajat mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Selain itu, pengalaman diri sendiri dan melalui pengalaman yang diceritakan orang lain pada saat diskusi juga menjadi faktor yang mempengaruhi peningkatan pengetahuan responden.

2. Sikap

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 148

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki di SMK Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif).

1 11 148

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria lansia tentang antibiotika dengan metode seminar di Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

0 1 147

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Dusun Krodan tentang antibiotika dengan metode seminar.

0 0 115

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122