Proses aktivasi efikasi diri

akan memilih karir yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga akan merasa lebih puas dengan keputusan dalam pemilihan karirnya Hurlock, 1980. Kematangan karir berkaitan dengan seberapa jauh individu mampu menggunakan faktor kognitif, emosional, dan faktor psikologis lain dalam membuat keputusan karir yang realistik Lal, 2014. Super dan Crites dalam Gonzalez, 2008 menyatakan bahwa kematangan karir berlangsung selama kehidupan individu. Kematangan karir merupakan rangkaian proses yang berkelanjutan dan memungkinkan adanya perbedaan antara individu yang satu dengan individu yang lain. Berdasarkan hal-hal tersebut, kematangan karir merupakan kesiapan diri individu dalam menjalankan tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan berdasarkan usia individu tersebut untuk dapat menggunakan faktor psikologis dalam membuat keputusan karir yang realistik dengan menyadari penuh akan kemampuan dan hal-hal terkait yang dibutuhkan.

3. Faktor kematangan karir

Kematangan karir berakar pada konsep perkembangan karir milik Super. Proses pemilihan karir yang berlangsung merupakan hasil dari faktor psikologis, fisik, dan sosial yang saling berinteraksi dalam kehidupan individu Gonzalez, 2008. Hal itu didukung dengan dengan beberapa faktor umum yang berpengaruh, seperti kesukaan individu terhadap karir yang dipilih dan pengalaman menyelesaikan tugas dengan berhasil. Penyesuaian yang paling penting adalah pemilihan bidang yang sesuai dengan bakat, minat, dan faktor psikologis lainnya Hurlock, 1980. Super dan Overstreet dalam Osipow, 1973 menunjukkan beberapa faktor yang berhubungan dengan kematangan karir: a. Faktor biososial Terdiri dari banyak faktor, seperti fokus pada pilihan, spesifik dalam perencanaan dan informasi yang diperoleh, serta mampu bertanggung jawab pada pilihan dan perencanaan. Kematangan karir berkaitan erat dengan faktor-faktor tersebut. b. Faktor lingkungan Indeks kematangan karir berelasi secara positif dengan tingkat dari pekerjaan orang, kurikulum sekolah, banyaknya stimulasi budaya yang ada, dan kohesivitas keluarga. Lingkungan memberikan pengaruh yang besar pada kematangan karir dalam diri individu. c. Faktor vokasional Kematangan karir berelasi secara signifikan dengan aspirasi pada pekerjaan dan tingkat kesesuaian antara aspirasi dan ekspektasi. Individu dikatakan memiliki kematangan karir ketika individu yang telah memiliki keinginan untuk berkarir, dapat menyesuaikan keinginannya tersebut dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki individu. d. Karakteristik pribadi Kematangan karir tidak berhubungan secara signifikan dengan kepribadian. Hal itu dikarenakan kepribadian individu bersifat tetap, sedangkan kematangan karir bersifat dinamis seiring tugas perkembangannya. e. Prestasi individu Ada beberapa prestasi yang berhubungan dengan kematangan karir, yaitu keberhasilan dalam melaksanakan suatu tugas perkembangan yang sesuai dengan fase perkembangan individu. Pada masa dewasa awal, individu sudah dapat menyelesaikan pendidikannya dan merencanakan karir yang diinginkannya.

4. Aspek kematangan karir

Kematangan karir berkaitan dengan beberapa aspek. Aspek-aspek kematangan karir yang perlu untuk digarisbawahi adalah sebagai berikut Lal, 2014: a. Mengumpulkan berbagai informasi tentang diri dan memanfaatkan informasi tersebut sebagai pengetahuan akan diri. b. Memperkaya kemampuan pengambilan keputusan dan menggunakannya secara efektif. c. Mengumpulkan informasi mengenai karir dan memanfaatkannya sebagai pengetahuan dalam dunia kerja. d. Mengintegrasikan pengetahuan akan diri dan pengetahuan dalam dunia kerja. e. Mengimplementasikan hasil pengintegrasian kedua pengetahuan tersebut untuk merencanakan karir.

5. Dimensi kematangan karir

Super menyatakan bahwa dalam setiap tahapan perkembangan individu akan memiliki struktur dimensi kematangan karir yang berbeda. Pada tahapan perkembangan masa dewasa awal, terdapat lima struktur dimensi kematangan karir, yaitu careers planfulness perencanaan karir, resources for exploration sumber-sumber eksplorasi, information informasi, decision making pengambilan keputusan, reality orientation berorientasi pada realita. Kelima dimensi tersebut saling mendukung satu sama lain. Ketika individu memiliki perencanaan dalam karirnya, maka ia akan mencari informasi melalui eksplorasi terhadap sumber-sumber yang terkait, sehingga dapat mengambil keputusan yang dapat disesuaikan dengan realita yang ada. Untuk dapat memahami lebih jauh mengenai kelima dimensi tersebut, maka akan dijelaskan sebagai berikut Gonzalez, 2008: a. Careers planfulness Perencanaan karir Perencanaan karir sangat berpengaruh terhadap kematangan karir pada diri individu. Mereka akan melakukan perencanaan karir untuk waktu dekat, maupun waktu yang masih panjang. Mereka akan