pengalaman dan potensi yang terus dikembangkan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
2. Pengertian kematangan karir
Gonzalez menyatakan bahwa kematangan karir merupakan kematangan individu yang disesuaikan dengan tahap perkembangannya
dengan melihat kesesuaian antara tahap kematangan individu dengan usia kronologisnya Gonzalez, 2008. Perilaku kematangan secara karir
diasumsikan akan memiliki perbedaan pada setiap tahap kehidupan individu Osipow, 1973. Super dalam Creed, Patton, Prideaux, 2006
mendefinisikan kematangan karir sebagai kesiapan diri individu untuk menyadari tugas perkembangan sesuai dengan usianya, terutama dalam
kaitannya dengan pembuatan keputusan karir. Lal 2014 menyatakan bahwa kematangan karir merupakan kapabilitas individu dalam
menguasai tugas perkembangan karir yang sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Kematangan karir merupakan kemampuan pada diri individu untuk dapat membuat pilihan karir yang realistik serta stabil dengan kesadaran
penuh akan hal-hal yang dibutuhkan dalam membuat perkiraan keputusan karir.
Kesiapan dan
kompetensi dalam
melaksanakan tugas
perkembangan secara efektif merupakan konstruk dari kematangan karir. Individu yang memiliki kematangan karir tinggi akan memilih karir yang
realistik dan sesuai dengan dirinya Super dalam Lal, 2014. Individu
akan memilih karir yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga akan merasa lebih puas dengan keputusan dalam pemilihan karirnya Hurlock,
1980. Kematangan karir berkaitan dengan seberapa jauh individu mampu menggunakan faktor kognitif, emosional, dan faktor psikologis
lain dalam membuat keputusan karir yang realistik Lal, 2014. Super dan Crites dalam Gonzalez, 2008 menyatakan bahwa kematangan karir
berlangsung selama kehidupan individu. Kematangan karir merupakan rangkaian proses yang berkelanjutan dan memungkinkan adanya
perbedaan antara individu yang satu dengan individu yang lain. Berdasarkan hal-hal tersebut, kematangan karir merupakan kesiapan diri
individu dalam menjalankan tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan berdasarkan usia individu tersebut untuk dapat
menggunakan faktor psikologis dalam membuat keputusan karir yang realistik dengan menyadari penuh akan kemampuan dan hal-hal terkait
yang dibutuhkan.
3. Faktor kematangan karir
Kematangan karir berakar pada konsep perkembangan karir milik Super. Proses pemilihan karir yang berlangsung merupakan hasil dari
faktor psikologis, fisik, dan sosial yang saling berinteraksi dalam kehidupan individu Gonzalez, 2008. Hal itu didukung dengan dengan
beberapa faktor umum yang berpengaruh, seperti kesukaan individu terhadap karir yang dipilih dan pengalaman menyelesaikan tugas dengan