Uji Asumsi Analisis Data Penelitian

menyelesaikan pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Mahasiswa S1 tingkat akhir mulai menyadari dan merencanakan kebutuhan untuk mengimplemetasikan pilihan karir sebelum masuk dalam dunia kerja Super dalam Osipow, 1973. Masa dewasa awal merupakan masa individu mencari suatu kemantapan dalam hidupnya. Individu harus mulai menunjukkan sikap yang mandiri karena nantinya akan memiliki tugas yang baru Jahja, 2011. Pemilihan karir merupakan salah satu tugas individu yang dituntut pada masa dewasa awal. Individu akan berusaha untuk memanfaatkan kemampuannya dalam memperoleh karir dan bertanggung jawab terhadap pilihan karirnya Goodman dalam Craig, 1980. Secara kognitif, Piaget menyatakan bahwa individu yang termasuk dalam masa dewasa awal termasuk dalam fase pemikiran operasional formal. Pada fase ini, individu memiliki pengetahuan yang lebih luas, sehingga mampu menyusun rencana yang lebih sistematis. Pada masa dewasa awal ini, individu diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh, terutama bagi usaha individu untuk memperoleh kesuksesan dalam berkarir Santrock, 2011. Berdasarkan norma kategorisasi pada skala efikasi diri, 12 subjek penelitian 12 memiliki efikasi diri dalam kategori sangat tinggi, 71 subjek penelitian 71 memiliki efikasi diri yang tinggi, 36 subjek penelitian 36 memiliki efikasi diri dalam kategori sedang, dan 2 subjek penelitian 2 memiliki efikasi diri yang rendah. Hasil pengkategorisasian pada skala efikasi diri menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian yang merupakan mahasiswa S1 tingkat akhir, memiliki efikasi diri yang baik. Efikasi diri pada individu tercermin pada keyakinan individu terhadap kapabilitas yang dimiliki dalam menjalankan fungsi diri, pelatihan, dan tugas secara efektif pada situasi tertentu untuk mencapai performansi dan tujuan yang diharapkan. Ketika individu tidak memiliki keyakinan untuk mampu mencapai tujuan, maka individu tersebut tidak sukses untuk mencapai tujuannya. Efikasi diri mempengaruhi perilaku individu untuk meraih tujuan yang diinginkan, terkait keyakinan terhadap perilaku yang akan dilakukan, besarnya usaha yang dilakukan individu, dan mampu tidaknya individu menghadapi tantangan dan kegagalan. Bandura, 1997. Tingginya efikasi diri yang dimiliki oleh mahasiswa S1 tingkat akhir pada penelitian ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, yaitu membuat pengalaman yang unggul, pengalaman yang dialami individu lain, persuasi verbal, serta faktor fisik dan emosional Bandura, 1997. Efikasi diri yang dimiliki individu dipengaruhi oleh faktor eksternal individu, salah satunya adalah faktor lingkungan. Ketika lingkungan dan efikasi diri individu saling mendukung satu sama lain, maka individu tersebut akan mampu meraih hal yang menjadi tujuannya Bandura dalam Feist Feist, 2008. Individu dalam membuat pengalaman yang unggul enactive mastery experiences memerlukan proses kognitif, perilaku, dan regulasi diri. Efikasi diri berkembang seiring berjalannya waktu. Individu yang memiliki pengalaman performansi yang sukses akan meningkatkan ekspektasi individu, sedangkan performansi yang gagal akan menurunkan ekspektasi individu tersebut. Individu yang dapat melihat sebuah kegagalan secara positif akan memandang kegagalan tersebut memberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan untuk mengubah kegagalan menjadi kesuksesan Bandura, 1997. Individu yang melihat capaian kesuksesan individu lain yang memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya akan dapat meningkatkan efikasi dalam dirinya. Individu yang melihat kegagalan individu lain yang memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya akan dapat menurunkan efikasi dalam dirinya. Pengalaman yang dialami individu lain vicarious experience memberikan pengaruh dalam menentukan efikasi diri yang dimiliki karena individu akan melihat capaian individu lain yang berada dekat dengan kehidupannya dan memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya Bandura, 1997. Persuasi verbal verbal persuasion yang positif dari individu lain, seperti memberikan semangat dan menumbuhkan keyakinan akan rasa mampu, dapat meningkatkan efikasi diri yang dimiliki oleh individu. Ketika individu memperoleh penguatan positif bahwa ia mampu melakukan tugas yang diberikan, maka ia akan memiliki keyakinan dalam