merencanakan pilihan karir secara realistik. Di sisi lain, mahasiswa S1 tingkat akhir yang memiliki efikasi diri rendah akan kurang memiliki pengetahuan
terhadap dirinya sehingga tidak mampu untuk melihat kemungkinan baik dan buruk dalam proses merencanakan karirnya secara realistik.
F. Bagan kerangka penelitian
Careers Planfulness :
tinggi Resources for
Exploration : tinggi
Information : tinggi
Decision making : tinggi
Reality orientation :
tinggi Mahasis
wa S1 tingkat
akhir -Level
: rendah
-Generality :
tinggi -Strength
: tinggi
Efikasi Diri Tinggi
Careers Planfulness :
rendah Resources for
Exploration : rendah
Information : rendah
Decision making :
rendah Reality orientation
: rendah
Kematangan karir rendah
Kematangan karir tinggi
-Level :
tinggi -Generality
: rendah
-Strength :
rendah Efikasi Diri
Rendah
G. Hipotesis
Penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut: Ho : efikasi diri memiliki hubungan yang negatif dengan
kematangan karir pada beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta Ha : efikasi diri memiliki hubungan yang positif dengan
kematangan karir pada beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta Semakin tinggi efikasi diri yang dimiliki oleh mahasiswa S1 tingkat akhir,
maka semakin tinggi pula kematangan karir yang dimiliki mahasiswa S1 tingkat akhir. Semakin rendah efikasi diri pada diri mahasiswa S1 tingkat
akhir, maka semakin rendah pula kematangan karir yang dimiliki mahasiswa S1 tingkat akhir.
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional ini bertujuan untuk melihat
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain Suryabrata, 2008. Penelitian ini akan melihat hubungan antara dua variabel, yaitu
hubungan antara variabel efikasi diri dengan kematangan karir pada mahasiswa S1 Strata 1 tingkat akhir pada beberapa perguruan tinggi di
Yogyakarta. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, sehingga analisis datanya menggunakan metode statistika.
B. Variabel Penelitian
Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas
: Efikasi diri Variabel bebas merupakan jenis variabel yang mempengaruhi
variabel lain. Variabel bebas memiliki posisi sebagai penyebab dari variabel tergantung Sangadji Sopiah, 2010. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah efikasi diri. 2. Variabel tergantung
: Kematangan karir Variabel tergantung merupakan jenis variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas. Posisi variabel tergantung sebagai variabel
yang menjadi konsekuensi dari variabel bebas Sangadji Sopiah, 2010. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah
kematangan karir.
C. Definisi Operasional
1. Efikasi diri Efikasi diri merupakan keyakinan individu terhadap kapabilitas
yang dimiliki dalam menjalankan fungsi diri, pelatihan, dan tugas secara efektif pada situasi tertentu untuk mencapai performansi dan
tujuan yang diharapkan. Efikasi diri dapat diukur melalui tiga dimensi Bandura, 1997,
yaitu: 1 Level Tingkat
Level tingkat berkaitan dengan tingkat tuntutan
tugas yang mengindikasikan tingkat tantangan untuk mencapai kesuksesan performansi.
2 Generality Keumuman Generality
keumuman berhubungan dengan tingkat kesamaan kegiatan yang dapat menunjukkan
kemampuan behavioral, cognitive, dan affective yang dimiliki, situasi secara kualitatif, serta
karakteristik individu.
3 Strength Kekuatan Strength
kekuatan berkaitan dengan sejauh mana kuatnya keyakinan yang dimiliki oleh individu
dalam menuju kesuksesan yang ingin diraih. Efikasi diri dalam penelitian ini dilihat melalui skala efikasi diri.
Penggolongan tingkat efikasi diri dapat dilihat melalui total nilai yang diperoleh subjek dengan asumsi bahwa semakin tinggi total nilai yang
diperoleh subjek, maka semakin tinggi efikasi diri yang dimiliki subjek tersebut. Ketika total nilai yang diperoleh subjek semakin rendah,
maka semakin rendah pula efikasi diri yang dimiliki oleh subjek tersebut. Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa
S1 tingkat akhir.
2. Kematangan karir Kematangan karir merupakan kesiapan diri individu dalam
menjalankan tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan berdasarkan usia individu tersebut untuk membuat
keputusan karir yang realistik dengan menyadari penuh akan kemampuan dan hal-hal terkait yang dibutuhkan.
Kematangan karir dapat dijelaskan melalui lima dimensi, yaitu: 1 Careers planfulness Perencanaan karir
Perencanaan karir
sangat berpengaruh
terhadap kematangan karir pada diri individu. Individu akan
merencanakan karir untuk masa depan yang masih jauh, masa depan yang lebih dekat, dan masa kini atau masa
yang sedang dijalani. 2 Resources for exploration Sumber-sumber eksplorasi
Kematangan karir
berkaitan dengan
tahap pengeksplorasian. Individu dapat melakukan eksplorasi
pada dirinya, melalui berkonsultasi dengan orang lain, mencari
sumber-sumber yang
berkaitan, dan
berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang menunjang karir yang akan dituju individu tersebut.
3 Information Informasi Informasi menjadi hal yang penting untuk menunjang
kematangan karir.
Banyak cara
untuk dapat
memperoleh informasi, yaitu melalui pendidikan, kualifikasi
yang dibutuhkan,
dan tersedianya
kesempatan berkarir yang lebih maju. 4 Decision making Pengambilan keputusan
Kematangan karir berhubungan erat dengan pengambilan sebuah keputusan. Dalam memutuskan
suatu hal, individu akan berpegang pada prinsip yang dimiliki. Pelatihan-pelatihan yang telah dijalani oleh
individu dapat pula menjadi pertimbangan yang penting