Sumber efikasi diri Efikasi diri 1. Pengertian efikasi diri

tantangan pada kegiatan yang ditemui, maka kegiatan tersebut tergolong mudah sehingga setiap orang memiliki efikasi diri yang tinggi pada kegiatan tersebut. b. Generality Keumuman Individu bisa menilai efikasi diri mereka sendiri melalui kegiatan secara keseluruhan atau hanya pada kegiatan tertentu saja. Generality meliputi tingkat kesamaan kegiatan yang dapat menunjukkan kemampuan behavioral, cognitive, dan affective yang dimiliki, situasi secara kualitatif, serta karakteristik individu. Asesmen berhubungan dengan kegiatan dan konteks situasi yang menunjukkan pola dan tingkat generality pada efikasi diri yang dimiliki individu. c. Strength Kekuatan Efikasi diri yang lemah pada individu berhubungan dengan pengalaman yang kurang kuat, sedangkan individu yang memiliki keyakinan diri yang kuat pada kemampuannya akan gigih untuk memperoleh hal yang diinginkan meskipun banyaknya kesulitan dan tantangan yang mewarnai. Kuatnya efikasi diri mempengaruhi ketekunan pada kegiatan yang akan menghasilkan kesuksesan.

5. Proses aktivasi efikasi diri

Efikasi diri dalam memberikan pengaruh memerlukan proses dalam mengaktivasinya. Bandura menyatakan bahwa efikasi diri mengatur fungsi diri melalui empat proses utama, yaitu proses kognitif, motivasional, afektif, dan seleksi Bandura, 1997: a. Proses kognitif Efikasi diri mempengaruhi pertimbangan individu terhadap performansinya. Kuatnya efikasi diri akan memberikan komitmen yang kuat terhadap capaian kemampuan yang akan dilakukan. Efikasi diri berhubungan dengan perencanaan individu terkait kehidupan masa depannya. Individu akan memvisualisasikan kesuksesan di masa depan yang memberikan arahan positif terhadap performansinya. Situasi menjadi salah satu pertimbangan individu untuk melihat kesempatan yang dapat dicapai. b. Proses motivasional Proses kognitif menghasilkan motivasi pada diri individu. Bayangan masa depan dapat dimulai dari pemikiran untuk saat ini hingga pemikiran untuk kedepannya. Individu akan termotivasi untuk menunjukkan perilaku yang sesuai dengan tujuan masa depannya. Motivasi individu secara kognitif akan bertumbuh seiring berjalannya waktu. Individu akan menumbuhkan motivasi tentang apa yang bisa mereka lakukan yang berpengaruh pada perilakunya. Individu mempertimbangkan kemungkinan terbaik dan terburuk yang mungkin akan terjadi. Individu akan menentukan tujuan hidupnya dan mengikuti pelatihan yang mendukung tujuannya. Efikasi diri memegang peranan penting pada pengaturan kognitif, khususnya motivasi. c. Proses afektif Efikasi diri memiliki peranan penting dalam regulasi afektif pada diri individu. Tiga cara efikasi diri mempengaruhi besarnya tingkat emosionalitas individu, yaitu melalui pelatihan pada kontrol diri individu melalui pemikiran, tindakan, dan afek. Efikasi diri meregulasi tingkat emosionalitas yang berorientasi pada tindakan dengan memberikan pelatihan efektif pada tindakan yang sesuai dengan lingkungan. Efikasi diri memberikan pengaruh pada orientasi afek untuk memperbaiki emosionalitas yang tidak baik. d. Proses seleksi Individu merupakan bagian dari produk lingkungan. Individu memilih lingkungan mereka dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki dan itu akan mempengaruhi gambaran individu tersebut. Efikasi diri memiliki peranan penting dalam individu memilih jenis aktivitas dan lingkungannya. Individu akan memilih lingkungan yang mampu meningkatkan potensi yang dimilikinya. Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memilih dan bertahan pada kegiatan yang dirasa sulit. Efikasi diri yang tinggi akan membawa individu pada pilihan karir yang akan dituju. Individu akan menunjukkan ketertarikan yang besar pada karir yang akan dituju dengan mencari informasi dan menyesuaikan dengan pendidikannya.

B. Kematangan karir 1. Pengertian karir

Super memandang karir sebagai bagian dari kehidupan individu dalam menjalankan tugas perkembangan dengan baik pada fase tertentu. Hal itu senada dengan Preffer yang menyatakan bahwa karir merupakan perjalanan hidup yang nantinya akan menjadi tujuan hidup individu dalam Osipow, 1973. Anoraga menyatakan bahwa untuk memahami arti penting dari karir, perlu dijelaskan melalui dua cara, yaitu arti secara sempit dan arti secara luas. Secara sempit, karir merupakan usaha individu untuk menggali kompetensi yang dimiliki untuk memperoleh kedudukan yang diinginkan. Secara luas, karir merupakan serangkaian tahapan yang dijalankan oleh individu untuk memiliki kehidupan yang lebih baik Anoraga, 1992. Menurut Decenzo dan Robbins dalam Rachmawati, 2012, karir merupakan hubungan yang terbentuk antara pekerjaan dan pengalaman yang akan dicapai individu dalam hidupnya. Berdasarkan pemaparan di atas, karir merupakan bagian perjalanan kehidupan individu dalam menjalankan tugas perkembangan melalui pengalaman dan potensi yang terus dikembangkan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

2. Pengertian kematangan karir

Gonzalez menyatakan bahwa kematangan karir merupakan kematangan individu yang disesuaikan dengan tahap perkembangannya dengan melihat kesesuaian antara tahap kematangan individu dengan usia kronologisnya Gonzalez, 2008. Perilaku kematangan secara karir diasumsikan akan memiliki perbedaan pada setiap tahap kehidupan individu Osipow, 1973. Super dalam Creed, Patton, Prideaux, 2006 mendefinisikan kematangan karir sebagai kesiapan diri individu untuk menyadari tugas perkembangan sesuai dengan usianya, terutama dalam kaitannya dengan pembuatan keputusan karir. Lal 2014 menyatakan bahwa kematangan karir merupakan kapabilitas individu dalam menguasai tugas perkembangan karir yang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Kematangan karir merupakan kemampuan pada diri individu untuk dapat membuat pilihan karir yang realistik serta stabil dengan kesadaran penuh akan hal-hal yang dibutuhkan dalam membuat perkiraan keputusan karir. Kesiapan dan kompetensi dalam melaksanakan tugas perkembangan secara efektif merupakan konstruk dari kematangan karir. Individu yang memiliki kematangan karir tinggi akan memilih karir yang realistik dan sesuai dengan dirinya Super dalam Lal, 2014. Individu