prestasi yang dapat dicapai kerja seseorang dalam melakukan pekerjaan. Kedua hal yang merugikan ini tidak mungkin dapat
dilenyapkan. Hal ini merupakan suatu keadaan yang selalu menghinggapi kondisi fisik dan mental seseorang yang sedang
bekerja.
d. Indikator-indikator Motivasi
Model-model pengukuran motivasi kerja telah banyak dikembangkan, diantaranya oleh Ishak dan Hendri 2003:27
mengemukakan enamciri-ciri orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu :
1. Bekerja sesuai standar
Bekerja sesuai standar artinya pekerjaan dapat diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala
waktu yang sudah ditentukan 2.
Senang bekerja Senang bekerja yaitu, senang melakukan pekerjaannya.
Sesuatu yang dikerjakannya karena ada motivasi yang mendorongnya
akan membuat
orang senang
mengerjakannya 3.
Merasa berharga Merasa berharga artinya orang yang merasa berharga
atau dihargai hal ini terjadi karenahasil pekerjaannya itu betul-betul mendapatkan perhatian dari perusahaan.
4. Bekerja keras
Hal ini dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan
5. Sedikit pengawasan
6. Semangat juang yang tinggi
Model pengukuran motivasi menurut Ishak dan Hendri penulis jadikan sebagai variabel mediasi M kecuali bekerja sesuai
standar karena indikator tersebut kurang tepat jika dijadikan indikator dalam variabel motivasi.
3. Kinerja
Setiap perusahaan didalam rekrutan sumber daya manusia pastilah akan memilih orang-orang, yang memenuhi kriteria yang
sudah ditetapkan oleh perusahaa, hal ini bertujuan agar mendapatkan karyawan yang berkualitas yang dapat mengemban
tugas organisasi sehingga tujuan perusahaan dapat terlaksana, untuk itu kinerja karyawan merupakan keharusan agar dapat
terwujud kinerja organisasi. Minner 1990:235, mengemukakan bahwa bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan
berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Prawirosentono 1999:167, mengemukakan kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu perusahaan, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan
sesuai dengan moral maupun etika. Dengan terwujudnya kinerja karyawan yang meningkat,
maka tujuan
organisasi akan
segera terwujud,
karena meningkatnya kinerja karyawan akan meningkatnya kinerja
kelompok dan selanjutnya akan meningkatnya kinerja organisasi. Prawirosentono 1999:145, menambahkan lagi tercapainya tujuan
organisasi hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi tersebut. Dalam hal ini sebenarnya
terdapat hubungan antara kinerja perorangan individual performance dengan kinerja organisasi. Dengan perkataan lain
bila kinerja karyawan baik kemungkinan besar kinerja perusahaan atau organisasi juga baik. Kinerja seseorang karyawan akan baik
bila mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja keras, diberi gaji sesuai dengan perjanjian, mempunyai harapan masa
depan lebih baik. Cormick 2010:172, mengemukakan kinerja adalah
kuantitas, kualitas, dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas.Kuantitas adalah hasil yang dapat dihitung sejauh mana
seseorang dapat berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kualitas adalah bagaimana seseorang dalam menjalankan
tugasnya, yaitu mengenai banyaknya kesalahan yang dibuat,