Koefisien Determinasi Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Karyawan akan bergerak pada rangkaian kebutuhan yang berbeda- beda individu satu dengan individu yang lainnya. Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik . Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, tidur dan oksigen. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah potensi paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya. Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah apa yang disebut sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya- daya mengancam seperti penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana alam. Karyawan yang merasa tidak aman akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar dan akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya hal tersebut akan mengganggu kinerjanya Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Karyawan yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa panik saat dikucilkan karena memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, Karyawan akan bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Seseorang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri , kebutuhan tertinggi dalam hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow. Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar karyawan adalah aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Karyawan akan termotivasi meningkatkan kinerja mereka jika kebutuhan- kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Pada penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui apakah insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan, apakah insentif berpengaruh terhadap motivasi, apakah motivasi berpengaruh pada kinerja karyawan, dan apakah insentif berpengaruh langsung atau tidak langsung melalui motivasi terhadap kinerja karyawan. Setelah dilakukan pemgumpulan data melalui kuesioner, pengolahan data dengan beberapa uji prasyarat, uji hipotesis, uji regersi dan analisis pathdiperoleh hasil sebagai berikut : 1. Insentif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 2. Insentif berpengaruh positif terhadap motivasi 3. Motivasi berpengaruhpositif terhadap kinerja karyawan 4. Pemberian insentif berpengaruh tidak langsung melalui motivasi terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi memediasi pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi insentif yang diberikan kepada karyawan maka akan semakin tinggi pula motivasi dan kinerja karyawan. Oleh karena itu,insentif dan motivasi merupakan hal yang penting dalam kinerja karyawan. 92

B. Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan insentif yang diberikan oleh perusahaan dan motivasi kerja karyawan.Adapun saran yang dibuat berdasarkan hasil pengecekan item pertanyaan dari rata-rata seluruh responden. Rata-rata skor dari setiap item pertanyaan yang masih rendah akan diberikan saran sebagai pertimbangan perusahaan agar hal tersebut dapat ditingkatkan lag, tetapi rata-rata skor setiap item pertanyaan yang sudah tinggi akan diberikan saran sebagai pertimbangan perusahaan untuk tetap mempertahankan hal tersebut. Adapun saran yang akan diberikan adalah sebagai berikut : 1. Perlunya peningkatan dalam hal kesenangan karyawan mendapatkan tantangan baru dan kebersediaan karyawan untuk lembur, hal itu dapat dilihat dari rata-rata skor dari item pertanyaan variabel motivasi nomer 1 dan nomer 4yang masih relative rendah. Kesenangan karyawan mendapatkan tantangan baru dan kebersediaan karyawan untuk lembur dengan tuntutan kerja efisien menjadi hal yang penting bagi atasan untuk memotivasi karyawan melalui perhatian dan penghargaan khusus secara moral seperti halnya menawarkan waktu liburan yang fleksibel, memberi peluang bagi karyawan untuk mengikuti training ataupun menjadi panitia dalam training dan bahkan kesempatan untuk kenaikan jabatan. 2. Mempertahankan insentif yang diberikan perusahaan pada karyawan. Perusahaan sudah memberikan insentif yang tinggi pada karyawan sesuai dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja, ketetapan waktu, inisiatif, kemampuan, komunikasi dan pelaksanaan tugas. Pemberian insentif ini sudah mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjakaryawan.

C. Keterbatasan

Dalam penelitian ini masih banyak kendala yang dialami penulis. Adapun ketebatasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan penulis dalam menyebarkan kuesioner langsung pada karyawan. Penulis tidak dapat menyebarkan kuesioner secara langsung kepada karyawan karena suatu hal tertentu. Oleh karena itu, perusahaan membantu peneliti dalam menyebarkan kuesioner tersebut dengan dibantu oleh orang kepercayaan dari bagian personaliayang mengurus tentang riset dan penelitian. 2. Kelemahan dari data jawaban responden dari kuesioner yang sudah dibagikan kurang bervariasi sehingga kurang sesuai denagn harapan peneliti. Pada awalnya peneliti mengharapkan jawaban responden yangbervariasi dengan menggunakan skala 1-5 namun ternyata sebagian besar jawaban responden kurang bervariasi pada setiap item pertanyaan.