yang sama yang dilakukan memiliki jumlah dalam kurun waktu tertentu dan mengacu pada kuantitas atau frekuensinya.
4. Karakteristik Internet Sebagai Media Komunikasi
Menurut Sosiawan 2008 perbedaan karakteristik internet sebagai media komunikasi dengan media komunikasi lainnya, antara lain:
a. Komunikasi melalui internet diharuskan menggunakan komputer, namun dewasa ini konsep penggunaan internet juga sudah digunakan melalui
telepon gengam. b. Komunikasi memberikan penawaran yang interaktif. Terdapat timbal balik
yang cukup tinggi dalam komunikasi melalui internet hal ini jelas terdapat pada chatting baik komunikator dengan komunikan, maupun komunikator
dengan software atau komputer. c. Siapa saja mampu menjadi komunikator dalam komunikasi melalui
internet. d. Komunikasi melalui media internet juga memiliki dampak pada
pergeseran pola hidup. Hal ini akibat seringnya penggunaan internet sebagai media komunikasi.
e. Dampak sosial dan ekonomi. Hal ini berhubungan dengan perubahan pola hidup. Bergesernya pola hidup dan cara individu berkomunikasi, dapat
mengak ibatkan “kecanduan” dalam penggunaan internet untuk
berkomunikasi. Selain itu, hal ini juga memberi dampak ekonomi, melihat
bahwa dalam penggunaannya internet juga harus dibayar dengan harga terntentu.
f. Adanya variasi bentuk komunikasi pada satu media. Internet memiliki banyak fitur dan mampu membuat dan menyampaikan pesan dengan cara
yang sangat beragam. Hal ini belum tidak mampu ditiru media lain yang biasanya hanya memiliki satu jenis media misalnya, koran.
5. Keunggulan dan Kelemahan Internet sebagai Media Komunikasi
Sebagai media komunikasi, internet tak hanya memiliki keunggulan, namun juga kelemahan. Secara aplikatif, keunggulan internet sebagai media
komunikasi antara lain: a. Pada email pesan yang disampaikan cenderung berumur panjang. Pesan-
pesan dapat disimpan oleh user hingga pesan dihapus sendiri oleh user. Selain itu, penerima pesan bebas menentukan kapan pesan akan diterima
atau dibaca. Adapun kelemahannya terletak pada bentuknya yang monoton. Sifat email yang formal, dapat mengurangi minat penggunaan
email, dan terdapat jeda dalam penerimaan dan respon suatu pesan,
sehingga keberlanjutan proses komunikasi juga rendah. b. Pada fitur chat, penyampaian pesan terjadi dengan cepat. Hal ini
menyebabkan komunikasi yang terjadi memiliki kontinu yang tinggi. Adapun kelemahannya terdapat pada prasyarat di mana komunikator dan
komunikan harus berada pada kondisi online. Kondisi ini terjadi sesuai waktu di dunia maya. Bila komunikator berada di Jawa dan komunikan
berada di Papua, maka saat komunikator online pada pukul tujuh, komunikan online pada pukul sembilan.
c. Pada jejaring sosial, komunikasi dapat terjadi pada level komunikasi yang bervariasi. Misalnya pada Facebook, proses komunikasi melalui komentar
yang diterima komunikator dapat bersifat pribadi atau kelompok. Berdasarkan keseluruhan yang telah peneliti tuliskan, maka disimpulkan
bahwa komunikasi melalui media internet merupakan interaksi pribadi antaruser yang dihubungkan oleh jaringan komputer berserta perangkat keras
hardware seperti komputer, smartphone, dan gadget, dan perangkat lunak software seperti apliaksi email, chat, dan jejaring sosial.
C. Masa Remaja
Masa remaja adalah masa datangnya pubertas 11 – 17 tahun atau sampai usia
sekitar 18 tahun. Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti Papalia dan Ods 2001 menyatakan bahwa masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia belasan tahun atau awal dua
puluhan tahun. Santrock 2007 menyatakan bahwa masa remaja merupakan periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa,
melibatkan perubahan pemikiran dan intelegensi individu, secara sosial ditandai dengan adanya tuntutan untuk mencapai kemandirian dan perubahan dalam
menjalin relasi dengan orang lain dalam konteks sosial.
Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan. Ada berbagai aspek yakni perkembangan aspek fisik berupa perubahan pada tubuh mereka seperti
pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang, dan otot dsb. Aspek kognitif, menurut Piaget dalam Santrock, 2001 menyatakan bahwa remaja secara
aktif membangun dunia kognitif mereka. Remaja telah berada pada tahap formal operations
yakni suatu tahap di mana seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini
dapat memiliki efek pada masa yang akan datang, sehingga seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya
kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya. Aspek kepribadian dan sosial, perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan
dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain Papalia dan Olds, 2001 dalam
Papalia 2013. Pada remaja perkembangan aspek kepribadian dan sosial lebih banyak
melibatkan kelompok teman sebaya dibandingkan orangtua Conger, 1991; Papalia Olds, 2001. Laursen dalam Papalia, 2013 menyatakan bahwa teman
sebaya merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan pada masa-masa remaja. Menurut William Kay dalam Papalia, 2013 tugas
perkembangan remaja yang berkaitan dengan komunikasi adalah mengembangkan keterampilan komunikasi tatap muka dan belajar bergaul dengan teman sebaya
atau orang lain, baik secara individu. Namun, meledaknya teknologi komunikasi melalui media internet seperti pesan instan seperti, email, chat, dan jejaring sosial