Uji Hipotesis Uji Asumsi

menggunakan intenet sebagai media komunikasi mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mempertahankan hubungan sosial mereka dengan keluarga dan teman melalui media ini Lenhart dan Madden, 2007 dalam Valkenburg dan Peter, 2009. Komunikasi melalui media internet dan komunikasi tatap muka memberikan dampak positif bagi penggunanya. Kedua bentuk komunikasi ini membuat terjadinya interaksi untuk terlibat dalam aktivitas komunikasi sebagai sarana untuk menjaga hubugan antarpribadi Dare dan Klisch, 2014. Selain itu, internet juga dapat digunakan untuk berkomunikasi lebih dari satu orang atau sekelompok pengguna, misalnya memfasilitasi kegiatan diskusi Kudwardi dan Suryadi, 2011. Penggunaan internet sebagai media komunikasi juga memungkinkan untuk menyelenggarakan komunikasi tatap muka, yakni pengguna internet bisa berkomunikasi secara audiovisual sehingga dimungkinkan terjadinya komunikasi verbal dan nonverbal secara real-time. Penelitian serupa yang dilakukan Finkelhor dkk dalam Bargh dan McKenna, 2004 menemukan bahwa intensitas penggunaan internet sebagai media komunikasi dengan internsitas komunikasi tatap muka menghabiskan jumlah waktu yang sama, karena penggunaan internet sebagai media komunikasi telah dianggap sama dengan komunikasi tatap muka. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa 24 orang subjek perempuan dan 26 orang subjek laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin subjek hanya selisih dua sehingga peneliti berpendapat bahwa komunikasi tidak membedakan jenis kelamin perempuan dan laki-laki sebab pada dasarnya aktivitas komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki suatu kebutuhan untuk menciptakan, menjalin, dan menjaga hubungan positif dengan orang lain Yoseptian dkk dalam Widiantari dan Herdiyanto, 2013. Pada kelompok usia remaja memiliki kebutuhan yang tinggi untuk memiliki hubungan dengan orang lain Papalia, Olds, dan Feldman, 2007. Berkaitan dengan intensitas komunikasi pada masa ini remaja lebih senang untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman sebaya dan adanya peningkatan minat terhadap relasi interpersonal Santrock, 2007 dalam Widiantari dan Herdiyanto, 2013. Selain itu, pada penelitian ini ditemukan bahwa aplikasi media internet yang banyak digunakan adalah jejaring sosial. Aplikasi internet seperti jejaring sosial seperti Facebook mampu memfasilitasi remaja untuk menjalin relasi komunikasi dengan orang lain tanpa dibatasi jarak dan waktu sehingga mendorong remaja untuk berkomunikasi dengan teman. Selain itu, tingginya minat penggunaan situs jejaring sosial sebagai media komunikasi karena situs ini menawarkan akun seperti pada email, namun pengguna nantinya akan memiliki sebuah halaman ibarat ruangan, di mana pengguna diberi kebebasan memberi atau memasang foto, biodata, serta informasi yang berkaitan dengan dirinya Singgih, 2011.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Rank Spearman pada program SPSS 16.0 for Windows diperoleh nilai dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan internet sebagai media komunikasi dengan intensitas komunikasi tatap muka tidak berkorelasi secara signifikan.

B. Keterbatasan Penelitian

Data intensitas penggunaan internet sebagai media komunikasi dan data intensitas komunikasi tatap muka diperoleh berdasarkan laporan diri berupa kuesioner yang mungkin kurang menggambarkan intensitas komunikasi sebenarnya. Keterbatsan akses sekolah untuk mengumpulkan data penelitian.

C. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian di masa mendatang sebaiknya melihat intensitas komunikasi tidak hanya berdasarkan pada laporan diri. Informasi intensitas penggunaan internet sebagai media komunikasi dapat diperoleh berdasarkan data yang diperoleh dari history aplikasi yang digunakan.