Data Yang Diperlukan Teknik Pengumpulan Data

38

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan perseorangan yang didirikan pada tahun 1975 bertempat di Jalan Pakel No 11 Kerten, Laweyan, Surakarta oleh Bapak Wahyu Iskandar. Seturut berjalannya perusahaan yang semakin pesat, maka keluarga Wahyu Iskandar mendirikan sebuah badan usaha yang berbentuk CV Commanditer Vennonshop dengan nama CV Iskandartex. CV Iskandartex memulai produksinya satu tahun kemudian dan berbadan hukum pada tahun 1983 berdasarkan akte perusahaan No. 98 tertanggal 23 Mei 1983. Saat pendirian CV Iskandartex pada tanggal 23 Mei 1975, CV Iskandartex menanamkan investasinya pada mesin tenun yang pada saat itu baru berjumlah 25 unit dan karyawan yang berjumlah kurang lebih 200 orang. Pada saat itu karyawan dibagi menjadi 16 jam kerja dua shift. Pada tahun 1977 mesin tenun ditambah menjadi 77 unit. Produksi perusahaan berjalan dengan baik, ini terbukti pada tahun 1980 perusahaan mendatangkan mesin kanji yang berfungsi meneringkan kain secara otomatis yang didatangkan langsung dari Taiwan. Kemudian pada tahun 1991 untuk menunjang perkembangan perusahaan mesin tenun bertambah menjadi 520 unit, dan pada tahun 1992 mesin yang digunakan sudah 39 bertambah lagi menjadi 614 unit. Dan saat ini jumlah seluruh mesin tenun yang dimiliki oleh perusahaan ada sebanyak 625 unit. Pada tahun 1991 CV Iskandartex mengalami perkembangan usahanya yaitu di bidang pemasaran dan bidang produksi yang sangat pesat. Seiring bersama perkembangan perusahaan yang baik saat itu, pada tanggal 2 Januari 1991 CV Iskandartex berubah menjadi PT Perusahaan Terbatas dengan nama PT Iskandar Indah Printing Textile dan telah mempunyai surat izin usaha yang resmi No.19011.16PBVIII1991PI. Adapun faktor-faktor yang mendorong pendirian PT Iskandar Indah Printing Textile, antara lain: 1. Adanya keinginan untuk mengembangkan jenis usaha keluarga menjadi jenis usaha yang lebih maju. 2. Adanya keyakinan bahwa permintaan akan tekstil di pasar masih sangat terbatas. 3. Adanya keinginan untuk memperoleh laba yang lebih dari sebelumnya untuk meningkatkan taraf hidup. 4. Adanya dorongan dari pihak pemerintah agar pihak swasta turut serta menciptakan lapangan pekerjaan dan turut aktif menciptakan iklim kerja usaha yang baik, khususnya di bidang tekstil. 5. Adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan tekstil dalam negeri.