Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
75
penggunaan biaya pelatihan karyawan akan disajikan pada tabel 5.7 berikut:
Tabel 5.7 Tabel Biaya Pelatihan Karyawan dalam rupiah
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Tabel 5.7 menyajikan jumlah biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan dalam melakukan berbagai pelatihan untuk karyawan. Bentuk pelatihan yang dilakukan berupa seminar
dan training. Seminar ditujukan kepada para karyawan yang dirasa berkompeten di masing-masing divisi
perusahaan, seminar dilakukan setiap 6 bulan sekali. Sedangkan training ditujukan kepada karyawan baru yang
sedang dalam masa training selama 3 bulan.
2010 2011
2012 2013
2014 Januari
4.287.383 7.326.539
10.322.961 9.786.736
8.768.912 Februari
4.871.923 7.892.878
10.412.898 8.820.252
8.081.029 Maret
5.100.293 8.918.235
10.855.434 8.630.992
9.019.283 April
5.467.812 7.191.284
10.992.790 9.930.225
9.142.563 Mei
6.817.121 7.111.802
9.889.300 9.233.067
9.858.932 Juni
5.827.634 8.263.847
10.404.326 8.402.297
9.816.721 Juli
6.320.912 8.009.123
8.324.701 8.020.449
9.563.091 Agustus
5.736.234 8.973.110
9.022.409 8.940.302
9.847.812 September
5.989.012 9.827.839
9.328.708 8.645.901
9.657.823 Oktober
6.891.102 8.265.124
8.743.244 8.502.210
9.327.843 Nopember
6.671.201 10.040.745
9.780.331 9.180.225
9.991.203 Desember
6.481.921 10.220.835
9.321.405 8.970.290
9.745.612
Total 70.462.548
102.041.361 117.398.507
107.062.946 112.820.824
Bulan Tahun
76
2 Biaya Penilaian Apprasial Cost
Dari data biaya produksi PT Iskandar Indah Printing Textile dapat diidentifikasi bahwa dalam biaya produksi tersebut
terdapat beberapa kategori biaya yang dapat digolongkan ke dalam biaya penilaian. Biaya penilaian yang dikeluarkan oleh
PT Iskandar Indah Printing Textile meliputi biaya pengawasan proses produksi dan biaya pemeriksaan dan pengujian produk.
a Biaya Pengawasan Proses Produksi
Biaya pengawasan proses produksi merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan pengawasan yang
dilakukan pada setiap divisi pada proses produksi meliputi proses pembuatan benang, proses penghanian, proses
penganjian, proses cucuk, proses menenun, sampai pada tahap penyelesaian. Pengawasan dilakukan oleh kepala
bagian produksi weaving dibantu oleh mandor-mandor yang ditempatkan pada setiap divisi produksi di
perusahaan. Mandor merupakan karyawan bawahan dari kepala bagian produksi weaving yang mempunyai
pengetahuan tentang pengendalian kualitas produksi.
77
Data terkait dengan penggunaan biaya pengawasan proses produksi akan disajikan pada tabel 5.8 berikut:
Tabel 5.8 Tabel Biaya Pengawasan Proses Produksi
dalam rupiah
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Tabel 5.8 menyajikan jumlah biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan untuk melakukan pengawasan saat proses produksi berlangsung. Biaya yang dikeluarkan perusahaan
adalah biaya gaji mandor pada setiap divisi produksi. Biaya ini ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya hambatan-
hambatan saat proses produksi berlangsung serta untuk mengurangi jumlah produk cacat.
b Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Produk
Biaya pemeriksaan dan pengujian produk merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan kegiatan
pemeriksaan dan pengujian produk yang dilakukan setelah
2010 2011
2012 2013
2014 Januari
20.701.923 40.938.495
60.691.736 70.467.823
70.975.783 Februari
30.810.234 40.998.502
60.783.450 70.203.902
80.102.983 Maret
30.408.187 50.683.749
70.623.452 70.044.254
80.281.934 April
30.781.923 50.928.734
60.845.634 60.703.103
80.465.377 Mei
30.878.912 40.892.837
50.634.234 60.038.992
80.012.934 Juni
30.568.901 50.928.734
60.936.281 70.173.470
80.768.243 Juli
30.345.234 50.287.304
70.523.458 60.022.690
80.985.023 Agustus
30.879.022 50.918.274
60.686.790 60.137.202
80.364.784 September
30.556.750 50.983.723
70.862.544 60.257.068
80.559.978 Oktober
30.880.099 50.982.745
60.477.834 60.289.032
80.352.509 Nopember
30.716.782 50.982.739
50.634.523 60.002.709
80.763.875 Desember
30.627.834 50.880.191
70.855.660 70.855.660
80.463.572
Total 358.155.801
580.406.027 748.555.596
773.195.905 956.096.995
Bulan Tahun
78
tahap penyelesaian pada proses produksi. Kegiatan ini dilakukan oleh kepala bagian quality control dibantu oleh
mandor-mandor yang berkompeten di bidang quality control. Data terkait dengan penggunaan biaya tersebut
akan disajikan pada tabel 5.9 berikut:
Tabel 5.9 Tabel Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Produk
dalam rupiah
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Tabel 5.9 menyajikan jumlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan dalam memeriksa dan menguji kesesuaian
produk yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan berupa biaya gaji mandor divisi quality control. Kegiatan ini
dilakukan perusahaan untuk melihat apakah masih terdapat produk rusak yang dihasilkan melalui proses produksi.
Aktivitas ini dilakukan perusahaan untuk mencegah produk yang kurang berkualitas sampai ke tangan konsumen.
2010 2011
2012 2013
2014 Januari
17.829.093 22.458.794
27.872.323 29.989.342
29.958.730 Februari
18.992.346 23.948.710
27.645.234 29.778.920
30.029.832 Maret
18.325.617 24.938.740
28.634.256 28.350.043
31.526.598 April
18.787.120 25.039.849
27.634.564 29.178.920
31.783.574 Mei
21.123.476 25.093.874
28.745.634 29.032.224
32.561.783 Juni
19.673.845 23.049.825
29.634.235 28.209.788
31.526.734 Juli
20.548.120 27.039.847
28.634.256 29.322.909
31.809.345 Agustus
19.987.902 25.803.948
27.634.265 28.590.992
32.563.782 September
19.435.726 27.839.847
28.964.345 27.967.890
32.345.109 Oktober
22.435.617 28.039.847
28.523.510 27.323.897
31.986.789 Nopember
22.763.946 27.839.830
29.745.634 26.979.403
32.768.360 Desember
21.892.094 27.938.729
29.908.745 29.908.745
32.245.162
Total 241.794.902
309.031.840 343.577.001
344.633.073 381.105.798
Bulan Tahun
79
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi pekerjaan dan biaya dan juga menjaga reputasi perusahaan.
3 Biaya Kegagalan Internal Internal Failure Cost
Dari data biaya produksi PT Iskandar Indah Printing Textile dapat diidentifikasi bahwa dalam biaya produksi tersebut
terdapat beberapa kategori biaya yang dapat digolongkan ke dalam biaya kegagalan internal. Biaya kegagalan internal
merupakan biaya yang terjadi karena adanya ketidaksamaan produk dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh
perusahaan dan terdeteksi sebelum produk tersebut dikirimkan kepada konsumen. Biaya kegagalan internal yang dikeluarkan
oleh PT Iskandar Indah Printing Textile meliputi biaya sisa bahan dan biaya pengerjaan kembali.
a Biaya Sisa Bahan
Biaya sisa bahan merupakan biaya yang dikeluarkan karena adanya sisa bahan baku yang rusak atau tidak dipakai.
Wujud dari sisa bahan di perusahaan tekstil ini meliputi sisa benang yang rusak atau tidak dipakai.
80
Data terkait dengan penggunaan biaya sisa bahan akan disajikan pada tabel 5.10 berikut:
Tabel 5.10 Tabel Biaya Sisa Bahan dalam rupiah
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Tabel 5.10 menyajikan jumlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan karena adanya sisa bahan baku setelah proses
produksi. Wujud biaya yang dikeluarkan berupa biaya pembuangan limbah pabrik. Biaya pembuangan limbah
pabrik meliputi upah untuk membersihkan limbah pabrik serta biaya transportasi untuk membuang limbah tersebut.
Sisa bahan merupakan hal yang sangat sulit dihindari oleh PT Iskandar Indah Printing Textile dan akan menimbulkan
biaya bagi perusahaan.
2010 2011
2012 2013
2014 Januari
2.587.298 3.767.458
3.151.044 1.902.837
1.168.273 Februari
2.893.801 3.788.018
3.255.787 1.928.374
1.190.123 Maret
3.271.289 3.690.249
3.324.200 2.783.912
1.229.181 April
3.484.712 3.699.409
3.879.451 1.928.374
1.267.121 Mei
3.891.283 2.956.399
3.403.552 1.928.342
1.452.783 Juni
3.301.421 2.503.390
3.657.004 2.918.623
1.382.726 Juli
3.091.283 3.500.440
3.250.420 2.110.026
1.571.823 Agustus
4.091.238 3.605.877
2.289.390 2.689.012
1.362.787 September
4.617.236 2.854.343
2.159.780 3.001.293
1.462.524 Oktober
4.561.250 2.955.890
2.043.201 2.983.478
1.682.792 Nopember
4.781.054 4.001.445
3.020.790 2.995.887
1.698.123 Desember
4.401.293 4.200.125
2.801.198 3.179.745
1.666.020
Total 44.973.158
41.523.043 36.235.817
30.349.903 17.134.276
Bulan Tahun
81
b Biaya Pengerjaan Kembali
Biaya Pengerjaan Kembali merupakan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengerjaan ulang karena
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan pengerjaan
kembali dilakukan perusahaan untuk memproses kembali kain yang cacat kotor dan sisa bahan baku benang.
Pengerjaan kembali dilakukan untuk memproses kain cacat kotor yang menurut perusahaan masih bisa diselamatkan
agar tidak menjadi limbah pabrik dan nantinya akan memiliki nilai jual. Data terkait dengan penggunaan biaya
tersebut akan disajikan pada tabel 5.11 berikut:
Tabel 5.11 Tabel Biaya Pengerjaan Kembali dalam rupiah
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile 2010
2011 2012
2013 2014
Januari 7.687.364
8.834.672 8.896.249
6.783.982 4.890.298
Februari 7.981.782
8.508.055 8.753.456
6.918.720 4.785.901
Maret 8.291.823
8.340.322 8.234.534
6.818.721 4.887.889
April 8.401.937
8.639.029 7.645.234
7.019.745 5.627.894
Mei 9.120.745
8.338.207 8.745.345
6.982.764 5.981.990
Juni 8.864.612
8.730.219 8.634.567
7.290.834 4.998.044
Juli 8.960.193
7.600.320 9.456.783
7.298.384 6.342.108
Agustus 9.325.471
7.892.003 7.523.456
8.172.938 5.557.168
September 10.011.241
7.932.031 8.634.567
8.928.930 5.487.195
Oktober 9.002.983
8.103.392 9.674.567
8.920.934 6.111.209
Nopember 10.216.209
7.830.223 8.645.333
9.827.130 6.817.265
Desember 9.782.103
7.523.456 7.523.456
8.912.837 5.878.937
Total 107.646.463
98.271.929 102.367.547
93.875.919 67.365.898
Bulan Tahun
82
Tabel 5.11 menyajikan jumlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk memproses kembali kain cacat kotor dan
sisa bahan baku benang yang masih dapat diselamatkan. Biaya yang dikeluarkan berupa biaya upah untuk karyawan
yang memproses kembali sisa bahan baku benang dan kain cacat kotor. Pemrosesan dilakukan dengan menenun
kembali sisa bahan baku benang, membuang bagian kain yang rusak cacat, dan mencuci kain yang kotor.
4 Biaya Kegagalan Eksternal External Failure Cost
Dari data biaya produksi PT Iskandar Indah Printing Textile dapat diidentifikasi bahwa dalam biaya produksi tersebut
terdapat kategori biaya yang dapat digolongkan ke dalam biaya kegagalan eksternal. Biaya kegagalan eksternal merupakan
biaya yang terjadi karena adanya produk gagal yang memenuhi persyaratan dan terdeteksi setelah produk tersebut dikirimkan
kepada konsumen. Biaya kegagalan eksternal yang dikeluarkan oleh PT Iskandar Indah Printing Textile adalah biaya retur
penjualan. a
Biaya Retur Penjualan Biaya retur penjualan merupakan biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan karena terdapat produk yang dikembalikan oleh konsumen kepada perusahaan dengan
alasan produk yang telah dikirim kepada konsumen tidak
83
sesuai dengan spesifikasi produk atau produk tersebut cacat. Retur penjualan terjadi karena adanya kain yang
rusak cacat seperti kain yang tidak memenuhi ukuran yang telah dipesan konsumen, kain yang kotor terkena oli mesin
produksi, dan kain yang berpola tidak beraturan, sehingga konsumen mengembalikan produk yang rusak cacat
tersebut kepada
perusahaan. Data
terkait dengan
penggunaan biaya retur penjualan akan disajikan pada tabel 5.12 berikut:
Tabel 5.12 Tabel Biaya Retur Penjualan dalam rupiah
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Tabel 5.12 menyajikan jumlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan karena adanya retur atas penjualan yang telah
dilakukan perusahaan. Perusahaan harus mengeluarkan
2010 2011
2012 2013
2014 Januari
3.435.620 2.987.612
2.437.601 1.652.471
1.472.683 Februari
3.657.912 3.625.812
2.875.982 1.652.873
1.498.278 Maret
3.875.912 2.875.012
1.998.290 1.562.763
1.527.674 April
4.102.990 2.001.293
2.947.812 1.600.955
1.472.872 Mei
4.320.122 3.102.122
2.647.812 1.625.990
1.572.683 Juni
3.867.120 3.437.121
2.435.618 1.700.921
1.582.753 Juli
3.581.953 3.654.782
2.110.302 1.735.472
1.626.918 Agustus
4.567.120 2.980.123
2.001.931 1.793.871
1.526.380 September
4.781.924 3.776.601
2.938.120 1.892.893
1.652.288 Oktober
4.867.899 2.657.830
3.314.520 1.983.011
1.657.638 Nopember
3.986.910 3.906.891
3.001.294 2.001.299
1.567.433 Desember
4.489.012 4.100.294
2.898.012 2.266.012
1.652.873
Total 49.534.494
39.105.493 31.607.294
21.468.531 18.810.473
Bulan Tahun
84
biaya untuk mengganti produk retur yang dikembalikan oleh konsumen.
b. Perlakuan biaya kualitas di PT Iskandar Indah Printing Textile
1 Penamaan Biaya Kualitas
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, perusahaan tekstil PT Iskandar Indah Printing Textile
memperlakukan biaya kualitas sebagai biaya produksi. Perusahaan ini tidak memberikan nama biaya kualitas secara
spesifik terhadap sejumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka kegiatan pengendalian kualitas
produknya. Terdapat beberapa elemen biaya kualitas yang terdapat pada PT
Iskandar Indah Printing Textile, yaitu sebagai berikut: 1
Biaya Perawatan Mesin TOYODA 2
Biaya Perawatan Mesin PICANOL 3
Biaya Perawatan Mesin RRT 52 dan RRT 56 4
Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Produk 5
Biaya Pengerjaan Kembali 6
Biaya Pengawasan Proses Produksi 7
Biaya Pelatihan Karyawan 8
Biaya Sisa Bahan 9
Biaya Retur Penjualan
85
PT Iskandar Indah Printing Textile telah mengeluarkan biaya-biaya yang ditujukan untuk kegiatan pengendalian
kualitas agar produk yang dihasilkan perusahaan berkualitas, namun perusahaan ini tidak memberi nama biaya kualitas secara
khusus, komponen biaya kualitas yang digunakan masih tergabung di dalam biaya produksi perusahaan.
2 Klasifikasi Biaya Kualitas dalam Pencatatan Akuntansi Menurut Mulyadi 2005:14, berdasarkan objek pengeluarannya,
secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi: a
Biaya bahan baku b
Biaya tenaga kerja langsung c
Biaya overhead pabrik d
Biaya pemasaran e
Biaya administrasi dan umum
86
Berdasarkan teori tersebut, penulis mengklasifikasikan biaya produksi PT Iskandar Indah Printing Textile sebagai berikut:
Tabel 5.13 Tabel Klasifikasi Biaya Produksi dan Biaya Kualitas
Sumber: Data diolah
Dari data dan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti, dapat diamati pada tabel 5.13 bahwa biaya kualitas yang digunakan
oleh PT Iskandar Indah Printing Textile merupakan biaya-biaya yang masih tergabung dalam biaya produksi perusahaan.
Komponen biaya kualitas belum dicatat secara terpisah dari
1. Biaya bahan baku benang
Biaya Bahan Baku 2.
Gaji karyawan tenun Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya perawatan mesin tenun TOYODA
Biaya Overhead Pabrik Biaya Pencegahan
4. Biaya perawatan mesin PICANOL
Biaya Overhead Pabrik Biaya Pencegahan
5. Biaya perawatan mesin RRT 52 dan RRT 56
Biaya Overhead Pabrik Biaya Pencegahan
6. Biaya pemeriksaan dan pengujian produk
Biaya Overhead Pabrik Biaya Penilaian
7. Biaya pengerjaan kembali
Biaya Overhead Pabrik Biaya Kegagalan Internal
8. Biaya pengawasan proses produksi
Biaya Overhead Pabrik Biaya Penilaian
9. Persiapan dan finishing
Biaya Overhead Pabrik 10. Gaji sopir pabrik
Biaya Overhead Pabrik 11. Estimasi gaji staff departemen produksi
Biaya Overhead Pabrik 12. Estimasi jamsostek
Biaya Overhead Pabrik 13. Penyusutan mesin produksi
Biaya Overhead Pabrik 14. Estimasi produksi
Biaya Overhead Pabrik 15. Biaya air dan telepon
Biaya Overhead Pabrik 16. Biaya maintenance listrik
Biaya Overhead Pabrik 17. Biaya PLN pabrik
Biaya Overhead Pabrik 18. Biaya Operasional Boiler
Biaya Overhead Pabrik 19. Biaya pengkanjian size chemical
Biaya Overhead Pabrik 20. Biaya transportasi produksi
Biaya Overhead Pabrik 21. Biaya pelatihan karyawan
Biaya Overhead Pabrik Biaya Pencegahan
22. Biaya sisa bahan Biaya Overhead Pabrik
Biaya Kegagalan Internal 23. THR
Biaya Overhead Pabrik 24. Biaya retur penjualan
Biaya Overhead Pabrik Biaya kegagalan Eksternal
No Komponen Biaya Produksi PT Iskandar Indah
Printing Textile Klasifikasi Biaya Produksi
Komponen Biaya Kualitas
87
biaya produksi perusahaan. Dalam pencatatan akuntansi perusahaan, seluruh biaya produksi termasuk semua komponen
biaya kualitas yang digunakan telah dicacat dalam sistem akuntansi perusahaan. Namun komponen biaya kualitas yang
digunakan oleh perusahaan hanya diakui saja, yaitu bahwa PT Iskandar Indah Printing Textile telah menggunakan komponen
biaya kualitas dalam rangka kegiatan pengendalian kualitas perusahaan.
Pencacatan dilakukan dengan cara menulis semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, mencakup seluruh biaya yang
dipakai baik sebelum maupun setelah proses produksi berlangsung. Setelah itu seluruh biaya yang telah digunakan
untuk proses produksi dijumlahkan, dan dapat diketahui jumlah biaya secara keseluruhan yang dinamakan total biaya produksi.
Data yang telah dicatat sebelumnya kemudian di input ke dalam komputer sebagai berkas perusahaan.
Agar perusahaan dapat melihat perkembangan penggunaan biaya kualitas yang telah digunakan dalam kegiatan
produksinya, sebaiknya perusahaan membuat laporan biaya kualitas secara terpisah dari laporan biaya produksi. Dengan
adanya laporan biaya kualitas di setiap periodenya, perusahaan diharapkan mampu menggunakan biaya kualitas dengan lebih
optimal.
88
3 Pertimbangan Perlakuan Biaya Kualitas Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, yang
menjadi pertimbangan dalam perlakukan biaya kualitas di PT Iskandar Indah Printing Textile adalah selama ini jumlah biaya
kualitas yang digunakan oleh perusahaan masih belum stabil. Jumlah biaya kualitas yang digunakan berfluktuasi seiring
dengan tingkat produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan menggunakan sistem job order
dalam kegiatan produksinya, sehingga perusahaan memutuskan untuk menggabung biaya kualitas ke dalam biaya produksi.
Sistem job order adalah sistem dimana jumlah produksi perusahaan ditentukan oleh jumlah pesanan dari konsumen dan
permintaan produk dari pasar tekstil. Hal inilah yang membuat jumlah produksi perusahaan bersifat tidak tetap, selalu
mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap periodenya, sehingga perusahaan belum membuat dan menentukan laporan
biaya kualitas secara tersendiri di samping laporan keuangan lainnya yang telah dimiliki oleh perusahaan.
89
2.
Permasalahan kedua akan dijawab dengan menghitung komposisi dan
pelaporan biaya kualitas yang digunakan perusahaan, yaitu dengan cara sebagai berikut:
a. Komposisi Biaya Kualitas
Tabel 5.14 Total Biaya Kualitas Total Quality Cost
Sumber: Data diolah
Dalam hasil perhitungan Total Biaya Kualitas Total Quality Cost TQC pada tabel 5.14, dapat dilihat secara
keseluruhan bahwa pada periode tahun 2010 sampai tahun 2014 total dari biaya kualitas mengalami peningkatan. Peningkatan yang
terjadi pada setiap periodenya cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena elemen-elemen pembentuk biaya kualitas yaitu biaya
pencegahan dan biaya penilaian mengalami peningkatan. Walaupun elemen biaya kegagalan mengalami penurunan, namun
tidak berpengaruh besar terhadap total biaya kualitas karena jumlah dari biaya pencegahan dan biaya penilaian lebih dominan.
Terjadinya peningkatan dan penurunan persentase biaya kualitas
2010 887.334.680 599.950.703
152.619.621 49.534.494
1.689.439.498 2011 1.095.519.193
19 889.437.867
32 139.794.972
9 39.105.493
26 2.163.857.525
21 2012 1.285.802.355
14 1.092.132.597
18 138.603.364
0.8 31.607.294
23 2.548.145.610
15 2013 1.431.293.487
10 1.117.828.978
2 124.225.822
11 21.468.531
47 2.694.816.818
5 2014 1.555.409.361
8 1.337.202.793
16 84.500.174
47 18.810.473
14 2.995.922.801
10 Biaya
Kegagalan Internal
Rp
T a
hun
Biaya Pencegahan
Rp Persentase
Kenaikan Penurunan
Biaya Pencegahan
Biaya Penilaian
Rp Persentase
Kenaikan Penurunan
Biaya Penilaian
Persentase Kenaikan
Penurunan Biaya
Kegagalan Internal
Biaya Kegagalan
Eksternal Rp
Persentase Kenaikan
Penurunan Biaya
Kegagalan Eksternal
Jumlah Biaya Kualitas
Rp Persentase
Kenaikan Penurunan
Biaya Kualitas
90
disebabkan karena adanya kebijakan dari perusahaan dalam penggunaan biaya kualitas, yaitu untuk memfokuskan biaya
kualitas dalam kegiatan pengendalian daripada kegiatan kegagalan. Pada tahun 2010 sampai tahun 2011 total biaya kualitas
mengalami peningkatan sebesar 21. Hal ini disebabkan karena elemen dalam biaya kualitas yaitu biaya pencegahan dan biaya
penilaian mengalami peningkatan yang cukup tinggi, masing- masing sebesar 19 dan 32. Pada tahun 2011, total biaya
kualitas mengalami peningkatan yang cukup besar karena pada periode ini mesin produksi perusahaan banyak yang mengalami
kerusakan saat proses menenun, sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk melakukan perbaikan mesin produksi
dan melakukan penilaian terhadap kain yang dihasilkan. Proses penilaian yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah mandor
pengawas dan penguji kain yang dihasilkan setelah proses produksi. Hal ini dimaksudkan agar kain yang kurang memenuhi
spesifikasi kualitas tidak sampai ke tangan konsumen. Dapat dilihat pada tabel 5.14 bahwa kemudian pada tahun
2011 sampai tahun 2012 total biaya kualitas juga mengalami peningkatan yang tidak jauh berbeda dari periode sebelumnya
sebesar 21 menjadi sebesar 15. Hal ini disebabkan karena elemen biaya pencegahan dan biaya penilaian mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 14 dan 18. Peningkatan
91
yang terjadi dikarenakan perusahaan melakukan penggantian instalasi listrik pada pabrik, khususnya instalasi listrik pada mesin
produksi utama perusahaan. Selain itu, karena pada tahun sebelumya banyak mesin produksi yang mengalami kerusakan,
maka pada periode ini perusahaan melakukan service dan penggantian sparepart mesin secara serentak. Hal ini dimaksudkan
agar mesin utama perusahaan dapat beroperasi secara optimal. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 total biaya kualitas
juga mengalami peningkatan namun tidak sebesar tahun sebelumnya sebesar 15 hanya menjadi sebesar 5. Peningkatan
terjadi pada elemen biaya pencegahan dan biaya penilaian yaitu masing-masing sebesar 10 dan 2. Hal ini disebabkan pada
periode ini perusahaan menambah jumlah karyawan, sehingga menyebabkan terjadi peningkatan pada biaya pelatihan karyawan.
Karena adanya karyawan baru, perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk melakukan training kepada karyawan baru.
Kemudian pada tahun 2013 sampai tahun 2014 peningkatan yang terjadi mengalami peningkatan daripada periode sebelumnya
sebesar 5 menjadi sebesar 10. Hal ini dikarenakan elemen biaya pencegahan dan biaya penilaian mengalami peningkatan
yaitu masing-masing sebesar 8 dan 16. Peningkatan yang cukup besar terjadi pada biaya penilaian, karena pada periode ini
perusahaan menambah
biaya untuk
melakukan kegiatan
92
pengawasan dan pengujian kain yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena pada periode ini proses penganjian terhambat, karena terjadi
kelangkaan bahan bakar batu bara, sehingga banyak benang dari proses produksi yang rusak dan menghambat proses produksi.
b. Menghitung Komposisi Biaya Kualitas
Tabel 5.15: Komposisi Biaya Pencegahan
Sumber: Data diolah
Tabel 5.16 Komposisi Biaya Penilaian
Sumber: Data diolah 2010
887.334.680 1.689.439.498
53 2011
1.095.519.193 2.163.857.525
51 2012
1.285.802.355 2.548.145.610
50 2013
1.431.293.487 2.694.816.818
53 2014
1.555.409.361 2.995.922.801
52 Tahun
Biaya Pencegahan
Rp Jumlah Biaya
Kualitas Rp
Persentase Biaya Pencegahan Terhadap Jumlah Biaya Kualitas
2010 599.950.703
1.689.439.498 35
2011 889.437.867
2.163.857.525 41
2012 1.092.132.597
2.548.145.610 44
2013 1.117.828.978
2.694.816.818 41
2014 1.337.202.793
2.995.922.801 44
Tahun Biaya Penilaian
Rp Jumlah Biaya
Kualitas Rp
Persentase Biaya Penilaian Terhadap Jumlah Biaya Kualitas
93
Tabel 5.17 Komposisi Biaya Kegagalan Internal
Sumber: Data diolah
Tabel 5.18 Komposisi Biaya Kegagalan Eksternal
Sumber: Data diolah
Komposisi biaya kualitas pada PT Iskandar Indah Printing Textile dijelaskan ke dalam 4 tabel di atas, yaitu pada tabel 5.15
terdapat komposisi biaya pencegahan, pada tabel 5.16 terdapat komposisi biaya penilaian, pada tabel 5.17 terdapat komposisi
biaya kegagalan internal, dan pada tabel 5.18 terdapat komposisi biaya kegagalan eksternal.
Mengacu pada tabel 5.15, tabel 5.16, tabel 5.17, dan tabel 5.18, PT Iskandar Printing Textile pada tahun 2010 mengeluarkan
biaya pencegahan sebesar Rp887.334.680 atau 53, biaya penilaian sebesar Rp599.950.703 atau 35, biaya kegagalan
2010 152.619.621
1.689.439.498 9
2011 139.794.972
2.163.857.525 6
2012 138.603.364
2.548.145.610 5
2013 124.225.822
2.694.816.818 4
2014 84.500.174
2.995.922.801 3
Tahun Biaya Kegagalan
Internal Rp
Jumlah Biaya Kualitas
Rp Persentase Biaya Kegagalan Internal
Terhadap Jumlah Biaya Kualitas
2010 49.534.494
1.689.439.498 3
2011 39.105.493
2.163.857.525 2
2012 31.607.294
2.548.145.610 1
2013 21.468.531
2.694.816.818 2
2014 18.810.473
2.995.922.801 1
Tahun Biaya Kegagalan
Eksternal Rp
Jumlah Biaya Kualitas
Rp Persentase Biaya Kegagalan Eksternal
Terhadap Jumlah Biaya Kualitas
94
internal sebesar Rp152.619.621 atau 9, dan biaya kegagalan eksternal sebesar Rp49.534.494 atau 3 dari total keseluruhan
biaya kualitas tahun 2010. Persentase dari elemen biaya kualitas mengalami kenaikan
dan penurunan yang beragam. Pada tahun 2011 persentase biaya pencegahan mengalami penurunan sebesar 2, namun pada biaya
penilaian mengalami kenaikan sebesar 6, dan biaya kegagalan internal mengalami penurunan sebesar 3 sama halnya dengan
biaya kegagalan eksternal mengalami penurunan sebesar 1. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pada biaya penilaian
yang mempengaruhi total biaya kualitas. Peningkatan tersebut terjadi pada biaya gaji pengawas dan upah lainnya yang melakukan
pengawasan terhadap produk yang dihasilkan melalui proses produksi perussahaan. Hal tersebut diikuti dengan penurunan pada
biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal, penurunan terjadi pada biaya sisa bahan dan biaya retur penjualan.
Berdasarkan tabel 5.15, tabel 5.16, tabel 5.17, dan tabel 5.18, secara keseluruhan persentase biaya pengendalian lebih besar
daripada persentase biaya kegagalan. Untuk ketegori biaya pengendalian mempunyai persentase 40 - 50, sedangkan untuk
kategori biaya kegagalan hanya sebesar 1-10. Dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa komposisi biaya kualitas
PT Iskandar Indah Printing Textile dapat dikatakan baik, karena
95
perusahaan telah terbukti mengeluarkan biaya pengendalian untuk mencegah adanya produk rusak, dan telah terbukti persentase biaya
kegagalan semakin menurun di setiap tahunnya.
c. Grafik Elemen Biaya Kualitas
Grafik 5.1 Grafik Persentase Elemen Biaya Kualitas terhadap Total
Biaya Kualitas
Sumber: Data diolah Grafik 5.1 menggambarkan persentase masing-masing elemen
biaya kualitas, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal yang mengalami
kenaikan dan penurunan dalam setiap periodenya. Kenaikan dan penurunan yang terjadi pada setiap tahunnya menggambarkan
garis-garis yang membentuk sebuah grafik dari keempat elemen biaya kualitas.