Bagian Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
51
c. Tahap Penganjian Sizing
Proses ini berfungsi untuk memperkuat benang agar tidak mudah putus saat proses produksi. Cara yang digunakan adalah benang
yang telah disiapkan dalam proses warping dimasukkan dalam mesin stalk dan dicampur dengan obat yang dapat menguatkan
benang, yaitu acrylic, strach, tapioca, lilin dan air. d.
Tahap Cucuk Racing Pada tahap ini benang dimasukkan lewat mata jarum ke sisir gun.
Jumlah mata sisir sesuai dengan jumlah yang tersedia pada saat penganjian dan selanjutnya dipasangkan ke dalam mesin tenun.
e. Pemaletan
Pada tahap ini dilakukan proses penggulungan benang untuk menentukan panjang benang yang melintang, sehingga dapat
menentukan lebar pada kain yang akan ditenun. f.
Tahap Menenun Tahap ini merupakan proses penenunan benang menjadi kain roll
yang masih mentah. Di perusahaan ini terdapat tiga jenis mesin yang berbeda, antara lain adalah mesin TOYODA, mesin Picanol,
dan mesin RRT. Output dari tahap persiapan yang berupa benang lusi dan benang pakan dimasukkan pada mesin tenun. Para
operator akan terus mengawasi kelancaran proses penenunan tersebut. Selain mengawasi, operator juga bertugas menyambung
proses penenunan yang putus mesin otomatis akan berhenti jika
52
terdapat benang yang putus, selain itu mereka juga bertugas memeriksa serta memasukkan teropong benang dan menggantinya
jika harus diganti. Mesin tenun ini otomatis akan menggulung hasil output yang dihasilkan.
g. Tahap Penyelesaian
Fungsi dari tahap ini akan menyempurnakan hasil dari tahap sebelumnya. Beberapa proses yang akan dilakukan pada tahap ini
adalah: a
Inspection Inspeksi adalah memeriksa kain yang dihasilkan dari mesin
tenun, apakah ditemukan kain rusak atau tidak, dan apakah perlu dilakukan perbaikan.
b Repairing
Repairing adalah memperbaiki hasil anyaman yang rusak. c
Smashing Smashing adalah membersihkan sisa-sisa benang pada kain.
d Folding
Folding adalah melipat sekaligus menghitung panjang kain.
53
Gambar 4.2 Proses Produksi Printing
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Proses selanjutnya adalah proses printing. Proses ini digambarkan pada gambar 4.2, yang terdiri atas lima tahapan,
yaitu: a
Sablon Sablon merupakan proses pemberian corak dan pemberian
warna pada kain. b
Steaming Steaming merupakan proses untuk menguatkan warna,
sehingga saat pencucian tidak luntur. c
Pencucian Pencucian merupakan proses pencucian kain dengan air dingin,
kemudian dicuci kembali dengan air panas, lalu dicuci kembali dengan air dingin.
KAIN PUTIH
PENGHALUSAN DRYING
PENCUCIAN STEAMING
SABLON
54
d Drying
Drying merupakan proses pengeringan kain yang telah dicuci. e
Penghalusan Penghalusan merupakan proses penghalusan dari kain yang
telah dikeringkan, sehingga kain yang dihasilkan menjadi halus dan rapi dan siap untuk dijual.
4. Hasil Produksi
PT Iskandar Indah Printing Textile dalam produksinya menghasilkan kain grey dengan berbagai ukuran sesuai jenis pesanan
dari pelanggan, selain itu perusahaan juga menghasilkan kain sarung dan macam-macam jenis batik.
5. Penetapan Standar Kualitas
PT Iskandar Indah Printing Textile telah menentukan standar kualitas yang harus dicapai dalam proses produksi. Hal ini dilakukan
untuk menjaga kualitas kain yang dihasilkan perusahaan. Penetapan standar kualitas dilakukan selain untuk memenuhi kepuasan konsumen
juga untuk menanam dan menjaga kepercayaan konsumen atas produk kain yang dihasilkan oleh perusahaan. Kerusakan-kerusakan yang
sering terjadi antara lain: a
Putus lusi, yaitu putusnya kain yang memanjang. b
Putus pakan, yaitu putusnya benang tenun yang melintang. c
Double lusi, yaitu terdapat dua atau lebih benang lusi yang menempel.
55
d Double pakan, yaitu terdapat dua atau lebih benang pakan yang
menempel. e
Penenunan loncat, yaitu terdapat penenunan yang tidak berurutan polanya.
f Kotor oli, yaitu hasil tenunan yang kotor terkena tumpahan oli pada
mesin. Standar yang telah ditetapkan perusahaan untuk tahap akhir pada
proses produksi adalah sebagai berikut: a
Tepi tidak sobek-sobek b
Tidak putus lusi c
Tidak putus pakan d
Tebal lapis sama sesuai ukuran e
Tidak double pakan f
Dan penenunan urut tidak loncat-loncat.