Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan Estimasi: Weight,Koef,Jalur dan Langkah Pertama: Merancang Model Struktural inner model Langkah Kedua: Merancang Model Pengukuran outer model

Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari tiga set hubungan; 1 inner model yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten structural model, 2 outer model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikator atau variabel manifestasinya measurement model, dan 3 weight relation dalam mana nilai kasus dari variabel laten dapat diestimasi.

3.5.4. Langkah-Langkah PLS

Langkah-langkah pemodelan persamaan struktural PLS dengan software adalah seperti dapat dilihat pada Gambar 3.1.

4. Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan

5. Estimasi: Weight,Koef,Jalur dan

Loading 6. Evaluasi Goodness of Fit 7. Menguji Hipotesis Resampling Bootstraping 3.Mengkonstruksi Diagram Jalur 2. Merancang Model Pengukuran outer model 1. Merancang Model Struktural Inner Model Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2 Langkah-langkah Analisis PLS

1. Langkah Pertama: Merancang Model Struktural inner model

Perancangan model struktural hubungan antar variabel laten pada PLS didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian. Pada SEM perancangan model adalah berbasis teori, akan tetapi pada PLS bisa berupa: a Teori, kalau sudah ada b Hasil penelitian empiris c Analogi, hubungan antar variabel pada bidang ilmu yang lain d Normatif, misal peraturan pemerintah, undang-undang, dan lain sebagainya e Rasional. Oleh karena itu, pada PLS dimungkinkan melakukan eksplorasi hubungan antar variabel laten, sehingga sebagai dasar perancangan model struktural bisa berupa proposisi. Hal ini tidak direkomendasikan di dalam SEM, yaitu perancangan model berbasis teori, shingga pemodelan didasarkan pada hubungan antar variabel laten yang ada di dalam hipotesis.

2. Langkah Kedua: Merancang Model Pengukuran outer model

Pada SEM perancangan model pengukuran hanya merujuk pada definisi operasional variabel, sesuai dengan proses perancangan instrumen penelitian. Model indikator di dalam SEM semua bersifat refleksif, sehingga perancangan model pengukuran jarang dibicarakan secara detail. Di sisi lain, pada PLS perancangan model pengukuran outer model menjadi sangat penting, yaitu terkait dengan apakah indikator bersifat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. refleksif atau formatif. Merancang model pengukuran yang dimaksud di dalam PLS adalah menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel laten, apakah refleksif atau formatif. Kesalahan dalam menentukan model pengukuran ini akan bersifat fatal, yaitu memberikan hasil analisis yang salah. Dasar yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk menentukan sifat indikator apakah refleksif atau formatif adalah: teori, penelitian empiris sebelumnya, atau kalau belum ada adalah rasional. Pada tahap awal penerapan PLS, tampaknya rujukan berupa teori atau penelitian empiris sebelumnya masih jarang, atau bahkan belum ada. Oleh karena itu, dengan merujuk pada definisi konseptual dan definisi operasional variabel, diharapkan sekaligus dapat dilakukan identifikasi sifat indikatornya, bersifat refleksif atau formatif.

3. Langkah Ketiga: Mengkonstruksi diagram Jalur