Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar

Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian jika dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya misalnya kegiatan belajar maka yang dimaksudkan dengan motivasi intrinsik ini adalah keinginan mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret, seseorang belajar karena benar-benar ingin mendapatkan pengetahuan, nilai, atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. Perlu diketahui bahwa seseorang yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, dan yang ahli dalam bidang studi tertentu Sardiman, 2008. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar karena keesokan harinya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga dipuji oleh temannya. Jika dilihat dari segi tujuan kegiatannya, tidak secara langsung berkaitan dengan apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai pembentuk motivasi yang ada didalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan bahwa bukan berarti motivasi ekstrinsik ini tidak penting atau tidak baik. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah- ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik Sardiman, 2008. Pada penelitian ini, motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang misalkan senang bermain. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi dari luar diri seseorang guna mendorong motivasi intrinsiknya. Motivasi ekstrinsik dapat berasal dari lingkungan, sarana, dan lain sebagainya. Jika motivasi intrinsik seseorang tinggi dan motivasi ekstrinsik seseorang juga mendukung dengan baik maka proses belajar seseorang akan terlaksana dengan baik dan memperoleh hasil yang baik.

E. Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin keberlangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan Sardiman, 2008. Menurut Santrock 2009, definisi motivasi belajar dapat dijelaskan melalui 4 perspektif yang berbeda, yaitu : 1. Perspektif Ilmu Perilaku Menekankan penghargaan dan hukuman eksternal insentif merupakan kunci dalam menentukan motivasi seorang siswa. 2. Perspektif Humanistis Menekankan kapasistas siswa untuk pertumbuhan pribadi, kebebasan untuk memilih nasib, dan kualitas-kualitas positif. 3. Perspektif Kognitif Menekankan motivasi siswa diarahkan oleh pemikiran siswa. 4. Perspektif Sosial Menekankan pada kebutuhan akan hubungan dengan orang lain. Motivasi belajar merupakan daya dorong bagi siswa untuk belajar sehingga berprestasi atau memperoleh hasil belajar yang baik. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam penumbuh gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi belajar yang tepat. Berkaitan dengan ini maka kegagalan belajar siswa bukan hanya disebabkan dari pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu memberikan semangat dan kegiatan siswa untuk belajar. Jadi tugas guru adalah bagaimana mendorong siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi Santrock, 2009.

F. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi dalam belajar memiliki fungsi, sebagai berikut : 1. Mendorong manusia untuk berbuat. Maksudnya adalah motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan seseorang. 2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang ingin dicapai. Motivasi dapat memberikan arah dalam menentukan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai suatu tujuan. Selain itu adapun fungsi-fungsi lain dari motivasi dalam belajar yaitu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik juga Santrock, 2009. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku pembelajaran menyeleksi kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapain tujuan belajar tersebut. Pada hakikatnya motivasi belajar merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri siswa maupun dari orang lain yang dapat membuat siswa untuk berusaha mendapat pencapaian yang lebih dari sebelumnya, perubahan itu tercermin dari perubahan tingkah laku siswa. Dengan memberikan dorongan kepada siswa maka akan menumbuhkan kepercayaan diri, semangat, dan dapat membuat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan terkontrol Surya, 2004.

G. Hasil Belajar

Menurut Sudjana 2009, menyatakan bahwa hasil belajar ialah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah mengalami proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Hasil belajar ini kemudian dapat dibedakan menjadi berbagai macam kategori. Hasil belajar dapat dibagi menjadi 5 kategori meliputi informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Faktor-faktor yang mempengarihi hasil belajar siswa yaitu: 1. Faktor pada diri sendiri diantaranya intelegensi, kecemasan, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, serta faktor fisik dan psikis. 2. Faktor dari luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasana belajar termasuk didalamnya guru, fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Menurut Benjamin S. Bloom dalam Arifin 2009, perubahan perilaku sebagai hasil belajar dibedakan menjadi 3 ranah utama yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor. Setiap aspek disusun dalam beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang kompleks.

Dokumen yang terkait

Penerapan permainan edukatif estafet untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi struktur jaringan tumbuhan.

0 9 233

Penerapan permainan ular tangga Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA Bopkri 2 Yogyakarta pada materi hakikat Biologi.

0 0 2

Penerapan permainan edukatif ular tangga dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi avertebrata kelas X SMA Tiga Maret Yogyakarta.

0 1 195

Meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas X SMA N II Yogyakarta dengan permainan edukatif ular tangga pada materi protista.

0 0 179

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Pemanfaatan media permainan ular tangga pada mata pelajaran biologi materi filum chordata untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-F SMA N 11 Yogyakarta.

0 1 200

Penerapan permainan edukatif estafet untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017 pada materi struktur jaringan tumbuhan

0 6 231

Meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas X SMA N II Yogyakarta dengan permainan edukatif ular tangga pada materi protista

0 2 177

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

PENGGUNAAN PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM IMUNITAS KELAS XI IPA SMA TIGA MARET YOGYAKARTA

0 0 232