H. Metode Bermain dalam Pembelajaran
Bermain adalah aktifitas anak sehari-hari. Sebagaian besar orang mengerti apa yang dimaksud dengan bermain, namun demikian mereka tidak
dapat memberikan batasan apa yang dimaksud dengan bermain. Arti bermain memiliki batasan yaitu dengan memisahkan aspek-aspek tingkah laku yang
berbeda dalam bermain. Sedikitnya ada lima kriteria dalam bermain, yaitu : a. Motivasi intrinsik.
Tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak, karena itu dilakukan demi kegiatan itu sendiri dan bukan karena tuntutan masyarakat
atau fungsi-fungsi tubuh. b. Pengaruh positif.
Tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan. c. Caratujuan.
Cara bermain lebih diutamakan dari pada tujuannya. Anak lebih tertarik pada tingkah laku itu sendiri dari pada yang dihasilkan.
d. Kelenturan. Bermain itu perilaku yang lentur. Kelenturan ditunjukkan baik dalam
bentuk maupun hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.
Langkah-langkah dalam Metode Bermain dalam pembelajaran : a. Tahap Persiapan
1 Merumuskan tujuan yang hendak dicapai 2 Guru menjelaskan manfaat dari permainan yang akandilakukan
3 Menentukan macam kegiatan bermain 4 Menentukan ruang dan tempat bermain
5 Mempersiapkan bahan, alat atau media yang digunakan dalam bermain b. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu 1 Tahap Pembukaan.
Pada tahap ini guru memberikan arahan kepada siswa apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
2 Tahap Pelaksanaan. Pada tahap ini siswa memainkan permainan yang sudah ditentukan
dengan mengikuti rambu-rambu yang telah ditentukan pula. 3 Tahap Penutupan.
Pada tahap ini guru memberikan reward kepada siswa yang telah melakukan permainan dengan baik dan benar. Selain memberi reward
guru memberikan arahan kepada siswa yang belum baik dan benar dalam bermain dan menyuruh mengulangi lagi sampai bisa melakukan
dengan baik dan benar.
Kelebihan Metode Bermain dalam pembelajaran : a. Merangsang perkembangan motorik siswa, karena dalam bermain
membutuhkan gerakan-gerakan. b. Merangsang perkembangan berfikir siswa, karena dalam bermain
membutuhkan pemecahan masalah bagaiman melakukan permainan itu dengan baik dan benar.
c. Melatih kemandirian siswa dalam melakukan sesuatu secara mandiri tidak menggantungkan diri pada orang lain.
d. Melatih kedisiplinan siswa, karena dalam permainan ada aturan-aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan.
e. Siswa lebih semangat dalam belajar, karena pembelajaran sambil bermain membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Kekurangan Metode Bermain dalam pembelajaran a. Membutuhkan biaya yang lebih, karena dalam metode bermain
membutuhkan alat atau media yang harus dipersiapkan terlebih dahulu b. Membutuhkan ruang atau tempat yang khusus sesuai dengan tipe
permainan yang dilakukan c. Sering terjadi saling berebut alat atau media bermain antara siswa yang
satu dengan yang lainnya apabila alat atau medianya tidak mencukupi.
I. Kebermanfaatan Metode Permainan dalam Pembelajaran
Metode permainan merupakan cara menyajikan bahan pengajaran di mana siswa melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan
pengertian dan konsep tertentu. Melalui metode ini, siswa melakukan kegiatan permainan dalam kerangka proses belajar mengajar, baik secara
individual maupun kelompok. Penggunaan metode ini didasarkan atas tujuan penanaman dan pengembangan konsep, nilai, moral, dan norma yang dapat
dicapai ketika siswa secara langsung bekerja dan melakukan interaksi satu
sama lain dan pemecahan masalah dilakukan melalui peragaan. Permainan bisa juga disebut dengan games.
Susanto 2009 menyatakan bahwa permainan dapat berfungsi sebagai berikut. Games memberikan pencerahan saat mengalami kejenuhan,
menanamkan materi dalam ingatan menjadi lebih lama, dan juga dapat berfungsi sebagai penguat dalam membuat kesimpulan di akhir pertemuan.
Dengan games, kelas akan menjadi lebih hidup, suasana belajar menjadi lebih menyangkan. Selain itu, siswa akan menjadi percaya diri, lebih bersemangat,
aktif mengikuti pelajaran. Hampir sama dengan pendapat sebelumnya, Ginnis 2008 menyatakan
bahwa “game secara efektif mengubah dinamika kelas dan biasanya menciptakan kemauan yang lebih besar untuk belajar dan bersikap”. Game
dapat bermanfaat untuk menciptakan hubungan kerja yang lebih fleksibel antara siswa, memecahkan kebekuan antara siswa dengan guru,
meningkatkan atau menurunkan level energi, memfokuskan ulang perhatian, dan melatih berbagai kecakapan berpikir tanpa susah payah.
J. Permainan Ular Tangga
Ular tangga menjadi bagian dari permainan tradisional di Indonesia meskipun tidak ada data yang lengkap mengenai kapan munculnya permainan
tersebut. Pada zaman dulu, banyaknya anak-anak Indonesia yang bermain ular tangga membuat permainan ini menjadi sangat populer di masyarakat.
Permainan ini ringan, sederhana, mendidik, menghibur dan sangat
berinteraktif jika dimainkan bersama - sama. Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih.
Pada permainan ular tangga, medan permainan adalah sebuah papan atau karton bergambar kotak-kotak bisaanya berukuran 10x10 kotak. Tiap
kotak diberi nomor urut mulai dari nomor 1 dari sudut kiri bawah sampai nomor 10 di sudut kanan bawah, lalu dari kanan ke kiri mulai nomor 11 baris
kedua sampai nomor 20 dan seterusnya sampai nomor 100 di sudut kiri atas. Kotak-kotak tertentu berisi gambar yang mengandung pesan atau perbuatan.
Ada pesan atau perbuatan baik, ada yang buruk. Pesan atau perbuatan baik biasanya diganjar dengan kenaikan ke kotak yang lebih tinggi lewat tangga,
sedangkan pesan atau perbuatan buruk dihukum dengan penurunan ke kotak lebih rendah melewati ular, oleh karena itu dinamakan Ular Tangga Husna,
2009. Tidak ada bentuk standar dari papan ular tangga. Setiap orang dapat
menciptakan sendiri papan mereka dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang berlainan. Di bawah ini adalah gambar dari salah satu papan ular
tangga.
Gambar 2.1 Papan Ular Tangga Permainan sederhana namun mengasyikkan ini tersebar di seluruh
dunia dan umumnya memiliki ciri yang sama dengan nama yang umumnya merupakan terjemahan dari kata ular dan tangga dalam bahasa masing-
masing. Dalam bahasa Inggris misalnya dinamakan Snakes-and-Ladders. Ada beberapa aturan dalam penggunaan media permainan ular tangga
diantaranya adalah Husna, 2009 : 1. Semua pemain memulai permainan dari petak nomor 1 dan berakhir pada
petak nomor 100. 2. Terdapat beberapa jumlah ular dan tangga yang terletak pada petak
tertentu pada papan permainan. 3. Terdapat 1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan
sesuai dengan jumlah pemain. Bisaanya bidak menggunakan warna yang berbeda untuk setiap pemain, tidak ada aturan tertentu untuk jenis bidak
yang harus digunakan.