Skala Alat Pengumpulan Data

Variabel employee engagement diukur menggunakan skala yang dikembangkan oleh Saks 2006. Skala ini berisi enam buah item pernyataan mengenai sejauh mana karyawan terlibat di dalam organisasi tempat mereka bekerja. Skala ini dibuat berdasarkan aspek-aspek dari employee engagement yaitu semangat vigour , dedikasi dedication , dan penyerapan absorption . Salah satu contoh item dari skala employee engagement yang digunakan adalah “Menjadi anggota dari organisasi ini adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi saya”. Tabel 3.6 Sebaran item skala Employee Engagement Aspek Nomor aitem Jumlah Dedikasi dedication 1,3 2 Semangat vigor 4,6 2 Penyerapan absorption 2,5 2 Jumlah 6

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Untuk memastikan alat tes yang digunakan memiliki kesesuaian dengan variabel psikologis yang diukur, perlu dilakukan uji validitas Supraktinya, 2014. Ada beberapa jenis validitas, seperti content validity, face validity, predictive validity, discriminant validity, concurrent validity, dan convergent validity. Pada penelitian ini, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peneliti menggunakan content validity atau validitas isi. Validitas isi merupakan tahap untuk melihat kesesuaian isi alat ukur dan konstruk yang diukur dengan melakukan analisis logis atau empiris terhadap seberapa memadainya isi tes mewakili ranah isi dari konstuk Supatiknya, 2014. Pada proses validasi ini, dibutuhkan penilaian pakar atau ahli expert judgement terhadap kesesuaian antara bagian-bagian isi alat ukur dan konstruk yang diukur. Dalam hal ini, peneliti meminta dosen pembimbing skripsi untuk memberikan penilaian pada keseluruhan item agar uji validitas terpenuhi. Peneliti juga menggunakan skala yang diadaptasi dalam bahasa asing. Oleh karena itu, peneliti melakukan proses penerjemahan skala ke Bahasa Indonesia yang kemudian mendiskusikannya dengan dosen pembimbing skripsi untuk memperoleh kesan sense yang sama dari setiap item alat ukur.

2. Seleksi Item

Sebelum mengambil data, peneliti terlebih dahulu melakukan try out . Try out dilaksanakan pada tanggal 5 September 2016 hingga 8 September 2016. Subjek try out berjumlah 50 perawat yang bekerja di salah satu Rumah Sakit Negeri di Sragen. Try out ini dilakukan untuk melihat apakah peneliti perlu melakukan seleksi item. Seleksi item bertujuan untuk mendapatkan item-item yang layak digunakan untuk penelitian. Azwar 2012 menjelaskan bahwa seleksi item dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Metode statistik yang digunakan untuk seleksi item pada penelitian ini adalah korelasi item total. Korelasi item total ini dapat menunjukkan item-item yang paling baik mengukur isi atau konstruk yang sedang diukur Supratiknya, 2014. Kriteria skor yang digunakan untuk memastikan item dikatakan memenuhi syarat jika koefisien korelasi item total ≥ 0,30 berarti item tersebut memiliki daya diskriminasi yang memuaskan dan layak digunakan. Sebaliknya jika koefisien korelasi item total 0,30 berarti item dianggap tidak layak digunakan dalam penelitian Azwar, 2012. Penyusun skala tes boleh menentukan sendiri batasan minimal daya diskriminasi item dengan mempertimbangkan isi dan tujuan pengukuruan skala Azwar, 2012. Dalam hal ini, terdapat toleransi untuk tetap menggunakan item yang memiliki skor korelasi item total di bawah 0,3. Apabila jumlah skor korelasi item total yang lolos tidak mencakup jumlah yang diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai. Pada skor item dari skala job satisfaction terdapat item yang memiliki skor di bawah 0,3 namun masih dalam batas toleransi. Masing-masing item skala ini memiliki skor di atas 0,25 yang berkisar antara 0,271 sampai dengan 0,747 yang berarti keseluruhan item pada