Dinamika Hubungan Leader-Member Exchange LMX dan Job

B. Variabel Penelitian

Variabel Tergantung : Job Satisfaction Variabel Bebas : Leader-Member Exchange Variabel Mediator : Employee Engagement

C. Definisi Operasional

1. Job Satisfaction Job Satisfaction didefinisikan sebagai respon psikologis yang positif dari seorang perawat terhadap pekerjaannya, yang ditunjukkan oleh beberapa faktor seperti kognitif pada evaluasi terhadap kerja, afektif pada kondisi emosional, dan perilaku dalam bekerja. Pada penelitian ini job satisfaction diukur menggunakan skala Job Diagnostic Survey Hackman Oldham, 1975 yang spesifik melihat skala kepuasan kerja. Job satisfaction terdiri dari lima aspek seperti job security, pay and compensation, personal growth and development, peers and co-workers, dan supervision . Semakin tinggi skor pada skala job satisfaction yang diperoleh subjek, menandakan bahwa semakin tinggi pula kepuasan kerja pada subjek tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala job satisfcation yang diperoleh subjek, berarti menandakan bahwa semakin rendah pula kepuasan kerja yang dimiliki subjek tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Leader-Member Exchange Leader-Member Exchange LMX didefinisikan sebagai kualitas interaksi dan hubungan yang diciptakan antara pemimpin atau supervisor dengan anggotanya dalam lingkungan pekerjaan atau organisasi. LMX diukur menggunakan skala LMX yang telah diadaptasi dari Liden dan Maslyn 1998. LMX memiliki empat aspek yaitu kontribusi, loyalitas, afek, dan professional respect. Semakin tinggi skor pada skala LMX yang diperoleh subjek, menandakan bahwa semakin tinggi pula kualitas LMX antara pemimpin dengan subjek tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala LMX yang diperoleh subjek, berarti menandakan bahwa semakin rendah pula kualitas LMX antara pemimpin dengan subjek tersebut. 3. Employee Engagement Employee Engagement didefinisikan sebagai keadaan psikologis mengenai sejauh mana karyawan terlibat secara fisik, kognitif dan emosi terhadap performansi dan menjalankan perannya dalam sebuah organisasi atau perusahaan tempat mereka bekerja. Dengan kata lain employee engagement merupakan tingkat sejauh mana perasaan individu berada dan terlibat dalam organisasi mereka. Besarnya engagement pada karyawan, dapat dilihat melalui tiga aspek yaitu semangat vigour , dedikasi dedication dan penyerapan absorption. Employee engagement diukur menggunakan skala yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI telah diadaptasi dari Saks 2006. Semakin tinggi skor pada skala engagement yang diperoleh subjek, menandakan bahwa semakin tinggi pula tingkat engagement pada karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala engagement yang diperoleh subjek, maka semakin rendah pula tingkat engagement pada karyawan.

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah perawat rumah sakit di daerah Sragen, Jawa Tengah. Rumah sakit ini dipilih karena memudahkan peneliti secara administrasi perijinan dalam mengambil data dan menyebarkan kuesioner. Penelitian menggunakan variabel job satisfaction pada karyawan yang bekerja di bidang jasa seperti perawat di rumah sakit sangat penting karena job satisfaction berkaitan dengan perasaan dan emosi karyawan sehingga dapat memunculkan hal yang positif bagi perawat maupun pasien Sellgren, Ekvall, Tomson, 2008. Selain itu, job satisfaction menjadi penting bagi karyawan karena job satisfaction memberikan hasil yang positif bagi organisasi Nikolic et al., 2013. Proses penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode purposive sampling merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu Siregar, 2013. Subjek yang dipilih dalam penelitian ini merupakan perawat yang telah memiliki pengalaman kerja pada organisasi tersebut minimal satu tahun. Alasan pemilihan kriteria tersebut adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI