3 Untuk meminimalisir pemborosan.
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan
rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakefisienan.
4 Untuk menetapkan tujuan dan standar.
Para manajer melakukan perencanaan untuk mengembangkan tujuan dan rencana. Fungsi selanjutnya adalah proses pengontrolan dan
pengevaluasian. Proses pengevaluasian evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada.
Agar perencanaan berguna, dibutuhkan beberapa spesifikasi. Seorang pemimpin harus mengetahui bahwa perencanaan merupakan
proses berjalan. Rencana berfungsi sebagai peta jalan. Perencanaan harus dinamis dan fleksibel tetapi juga harus tetap konsisten untuk mencapai
tujuan organisasi.
c. Proses perencanaan
Menurut Bastian 2010: 173, proses perencanaan terlaksana
melalui beberapa tahap berikut:
1
Menentukan tujuan perencanaan.
2 Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan.
3 Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang.
4
Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan.
5 Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya.
d. Metode Perencanaan
Menurut Katili 2013: 1265 yang mengutip penyatataan Dedeh 2009:14, ditinjau dari siapa yang membuatnya maka penyusunan budget
dapat dilakukan dengan cara: 1
Otoriter atau top down Metode otoriter disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan
budget inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. Metode ini ada baiknya jika
karyawan tidak mampu menyusun budget atau dianggap akan terlalu lama atau tidak tepat.
2 Demokrasi atau bottom up
Metode demokrasi disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun budget yang akan
dicapainya di masa yang akan datang. Metode ini tepat digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun budget dan
tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama dan berlarut. 3
Campuran atau top down dan bottom up Metode ini adalah campuran dari kedua metode di atas. Di sini
perusahaan menyusun budget dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan
bawahan. Jadi ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarahan atasan.