sebagai umpan balik feed back bagi manajemen dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan.
Pelaksanaan
Umpan balik
Gambar I. Hubungan antara Perencanaan dengan Hasil output
Hal-hal yang dicakup dalam fungsi pengendalian controlling ini meliputi penciptaan standar atau kinerja, pembandingan hasil monitoring
dengan standar,
pelaksanaan perbaikan
atas penyimpangan,
pemodifikasian dan penyesuaian metode pengendalian dari hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta mengkomunikasian revisi dan
penyesuaiannya ke seluruh proses manajemen dengan harapan penyimpangan atau kelemahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.
c. Proses Pengendalian Controlling
Robbins dan Coulter 2010:182-184 mengatakan pengendalian merupakan proses mengawasi monitoring, membandingkan comparing,
dan mengoreksi correcting kinerja. Proses pengendalian mengasumsikan standar kinerja sudah ada lebih dulu. Proses pengendalian meliputi tiga
tahap, yaitu mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan mengambil tindakan manajerial untuk memperbaiki
PERENCANAAN HASIL OUTPUT
penyimpangan atau untuk mengetahui ketidaksesuaian standar. Proses pengendalian anggaran dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar II. Proses pengendalian
Menurut Sumarsan 2010: 3, definisi pengendalian adalah hubungan antara prosedur dan sistem yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan perusahaan. Pengendalian akuntansi meliputi:
1. Penyusunan anggaran dan perencanaan.
2. Pelaksana rencana.
3. Pemantauan kinerja.
4. Mengevaluasi kinerja aktual terhadap rencana.
5. Memperbaiki pengendalian terhadap hal yang terjadi di luar situasi.
Tahap 2: Membandingkan
kinerja aktual dengan
standarnya.
Tahap 3: Mengambil
tindakan manajerial.
Tahap 1: Mengukur
kinerja aktual
C. Ciri-Ciri Anggaran
Tidak setiap rencana kerja bisa dikatakan sebagai anggaran. Rudianto 2009: 4 menyatakan bahwa anggaran memiliki ciri khusus yang membedakan
dengan sekedar rencana. Berikut ini beberapa ciri khusus anggaran: 1.
Dinyatakan dalam satuan moneter. 2.
Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun.
3.
Mengandung komitmen manajemen.
4. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana
anggaran.
5. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah jika ada keadaan khusus.
6. Harus dianalisis penyebabnya, jika terjadi penyimpangan di dalam
pelaksanaannya.
D. Tujuan Penyusunan Anggaran
Menurut Anthony dan Govindarajan 2005: 75, penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama, yaitu sebagai berikut:
1. Menyesuaikan rencana strategis.
2. Membantu mengkoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
3. Memberikan tugas kepada manajer untuk mengotorisasi jumlah yang
berwenang. 4.
Menjadi dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual.
E. Fungsi Anggaran
Menurut Mardiasmo 2009: 63, anggaran memiliki 3 tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat perencanaan, alat pengendalian, dan alat penilaian
kerja. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1.
Anggaran sebagai Alat Perencanaan Planning Tool Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai
tujuan organisasi. Anggaran dibuat untuk merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh organisasi, berapa besar biaya yang dibutuhkan, dan
berapa hasil yang ingin diperoleh. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:
a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan
misi yang ditetapkan. b.
Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaan.
c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah
disusun. d.
Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi. 2.
Anggaran sebagai Alat Pengendalian Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail
atas pendapatan dan pengeluaran organisasi. Rencana detail tersebut diperlukan agar pembelajaran yang dilakukan dapat dipertanggung-
jawabkan kepada publik. Anggaran dapat digunakan untuk mengendalikan