Adisaputro dan Anggarini 2011: 3 menyatakan bahwa pengganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang
digunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial. Perencanaan mencakup beberapa kegiatan, yaitu menetapkan tujuan,
menyusun kerangka dasar pikiran, memilih tindakan untuk mencapai tujuan,
menciptakan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan
untuk menerjemahkan rencana menjadi tindakan-tindakan, dan merencanakan
kembali untuk mengoreksi adanya penyimpangan.
b. Tujuan Perencanaan
Robbins dan Coulter 2010: 191 mengemukakan empat tujuan perencanaan, yaitu:
1 Untuk memberikan arah, baik untuk manajer maupun karyawan non-
manajerial. Dengan adanya perencanaan, karyawan dapat mengetahui apa yang
harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
perencanaan, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan sehingga kerja organisasi kurang
efesien. 2
Untuk mengurangi ketidakpastian dan kekosongan. Seorang manajer membuat rencana dengan tujuan untuk melihat jauh
ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
3 Untuk meminimalisir pemborosan.
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan
rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakefisienan.
4 Untuk menetapkan tujuan dan standar.
Para manajer melakukan perencanaan untuk mengembangkan tujuan dan rencana. Fungsi selanjutnya adalah proses pengontrolan dan
pengevaluasian. Proses pengevaluasian evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada.
Agar perencanaan berguna, dibutuhkan beberapa spesifikasi. Seorang pemimpin harus mengetahui bahwa perencanaan merupakan
proses berjalan. Rencana berfungsi sebagai peta jalan. Perencanaan harus dinamis dan fleksibel tetapi juga harus tetap konsisten untuk mencapai
tujuan organisasi.
c. Proses perencanaan
Menurut Bastian 2010: 173, proses perencanaan terlaksana
melalui beberapa tahap berikut:
1
Menentukan tujuan perencanaan.
2 Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan.
3 Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang.
4
Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan.