Model Pembelajaran Konvensional Model Pembelajaran

commit to user 33 tangan. Perayaan tersebut akan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.

b. Model Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang lebih dikenal dengan model pembelajaran klasik atau tradisional. Menurut Ketut Juliantra dalam http:edukasi.kompasiana.com2009 1220modelpembelajaran-pembelajaran-konvensional sumber belajar dalam model pembelajaran konvensional lebih banyak berupa informasi verbal yang diperoleh dari buku dan penjelasan guru atau ahli, sehingga model pembelajaran konvensional sering diartikan dengan model pembelajaran yang bersifat satu arah saja. Maksudnya hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh guru. Seluruh sistem diarahkan kepada rangkaian kejadian yang rapi dalam lembaga pendidikan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang telah ditetapkan, tanpa ada usaha untuk mencari dan menetapkan strategi belajar mengajar yang berbeda sesuai dengan tema dan kesulitan belajar setiap individu. Model pembelajaran konvensional atau tradisional bukan berarti tidak bermanfaat, tetapi kurang dapat menumbuhkan potensi berpikir, sikap dan ketrampilan siswa. Adapun kelemahan dan kelebihan pembelajaran konvensional menurut Sunarto dalam http:sunartombs. wordpress.com sebagai berikut: Kelebihan pengajaran model pembelajaran konvensional lebih baik untuk: 1 Berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. 2 Menyampaikan informasi dengan cepat. 3 Membangkitkan minat akan informasi. 4 Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan. Namun demikian model pembelajaran tersebut mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut: commit to user 34 1 Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan. 2 Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari. 3 Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis. 4 Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi. Pada pinsipnya model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan perencanaan kurikulum sekolah yang berlandaskan kurikulum dari Depdiknas. Metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Salah satunya model pembelajaran konvensional yang paling banyak digunakan guru adalah metode ceramah. Metode ceramah menurut Suwarna 2006: 106 adalah penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, yang mana dalam pelaksanaannya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Dalam metode ceramah peran guru sangat dominan yaitu guru sebagai subjek penyampai informasi serta sebagai pusat perhatian. Komunikasi yang terjadi cenderung satu arah one way traffic comunication. Dalam hal ini, peran serta siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru, maka proses pembelajaran menjadi membosankan dan kurang menarik. Metode ceramah sama dengan strategi pembelajaran ekspositori yang lebih menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Ada beberapa langkah commit to user 35 dalam menerapkan metode ceramah yang bersifat ekspositoris menurut Sanjaya 2007: 183, yaitu: 1 Persiapan preparation Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran, tujuan yang ingin dicapai dalam tahap persiapan adalah mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif, membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar, merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa, dan menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka. 2 Penyajian presentatioon Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan dengan memperhatikan penggunaan bahasa, intonasi suara, dan menjaga kontak mata dengan siswa. 3 Menghubungkan correlation Langkah korelasi merupakan langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. 4 Menyimpulkan generalization Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah disajikan. 5 Penerapan aplication Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Dalam langkah ini, guru dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa dengan cara melakukan evaluasi dan penugasan. commit to user 36 Berdasarkan langkah-langkah di atas, metode ceramah mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kelebihan metode ceramah menurut Zaini, Bermawy, dan Ayu 2008: 90-91 yaitu metode yang baik jika digunakan untuk menyampaikan informasi dan baik jika dipakai untuk pengajaran pada tingkatan yang rendah yaitu pengetahuan dan pemahaman, dari pembelajaran ranah kognitif, terutama pada kelas besar, sedangkan kelemahan dari metode ceramah yang hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai alat belajar yang dominan yaitu mudah terganggu oleh hal-hal visual dan rentan terhadap kebisingan dan faktor otak yang cepat melupakan informasi yang didapatkan dianggap sebagai hal yang dominan. 37

B. PENELITIAN YANG RELEVAN