commit to user 69
tujuan pembelajaran yang telah disampaikan dengan model pembelajaran konvensional sudah tercapai dan hasilnya meningkat.
c. Perbandingan Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi statistik nilai postest kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14. Data Statistik Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Postest
N Mean
SD Nilai Min
Nilai Max Eksperimen
36
75,625 9,246
60 95
Kontrol
36
71,528 7,103
47,5 80
Sumber: Data Hasil Olahan Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Distribusi frekuensi nilai postest kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
No Interval
Frekuensi Eksperimen Kontrol
1 47-53,5 2
2 54-60,5 3
3 61-67,5 6
7 4 68-74,5
6 10
5 75-81,5 12
17 6 82-88,5
7 7 89-95
2
Sumber: Data Olahan nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Untuk lebih mudah dipahami, maka nilai postest nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat disajikan dalam bentuk histrogram
dibawah ini.
commit to user 70
Gambar 4.4. Histogram Perbandingan Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Sumber: Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan gambar 4.4 antara nilai postest kelas eksperimen dan kelas
kontrol terdapat perbedaan. Nilai postest kelas eksperimen persebarannya lebih merata dilihat dari rentang nilainya standar deviasi yang lebih besar
yaitu 9,246 dan kebanyakan siswa mendapat nilai pada interval 75-81,5 sebanyak 12 siswa sedangkan pada kelas kontrol persebarannya tidak merata
dilihat dari rentang nilainya standar deviasi yaitu sebesar 7,103 dan kebanyakan siswa mendapat nilai pada interval 75-81,5 sebanyak 17 siswa.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran qauntum learning hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari tidak ada siswa yang mendapat nilai 82 ke atas pada pembelajaran
konvensional.
2 4
6 8
10 12
14 16
18
47-53,5 54-60,5 61-67,5 68-74,5 75-81,5 82-88,5 89-95
3 6
6 12
7 2
2 7
10 17
Fr eku
en si
Interval
Perbandingan Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Eksperimen Kontrol
commit to user 71
D. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melaksanakan analisis variansi untuk menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis dengan uji
homogenitas.
1. Uji Kemampuan Awal
Untuk mengetahui kesamaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka harus dilakukan uji homogenitas dengan rumus uji
barlett dengan menggunakan nilai pretest. Dari hasil perhitungan kesamaan kemampuan awal dengan
taraf signifikan 5 diperoleh χ
2
= 3,589 dan χ
2 tabel
= 3,841 lampiran 21. Hal ini menunjukkan bahwa X
hitung
X
tabel,
sehingga H
diterima. H diterima artinya variansi kedua populasi sama tidak ada
perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
2. Uji Homogen
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Barllet dengan taraf signifikan 5. Hasil uji homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol diperoleh nilai sebesar X
2 hitung
= 3.57, sedangkan nilai X
2 tabel
= 3.841 Lampiran 23. Hal ini menunjukkan bahwa X
2 hitung
= 3.57 X
2 tabel
= 3.841, sehingga dapat disimpulkan populasi variansi kedua kelompok sama
homogen.
E. Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Pertama
Uji hipotesis pertama dilakukan setelah uji prasyarat analisis terpenuhi. Untuk mengetahui uji hipotesis pertama analisis data yang digunakan adalah uji t.
berikut disajikan rangkuman analisis data hasil belajar siswa setelah mendapat perlakukan model pembelajaran quantum learning dan model pembelajaran
konvensional.