commit to user 28
Gambar 1. Bagan Kerangka Teori Pendekatan Masalah
D. Hipotesis
Diduga KUD di Kabupaten Sukoharjo belum mampu melunasi kewajiban jangka pendek jelek dan kewajiban jangka panjang jelek, serta
belum mampu menghasilkan keuntungan jelek.
E. Pembatasan Masalah
1. Kinerja keuangan KUD di Kabupaten Sukoharjo di pandang dari segi analisis rasio keuangan.
2. Penelitian berdasarkan Laporan Rapat Anggota Tahunan KUD di Kabupaten Sukoharjo.
a. Rasio Likuiditas 1. Rasio Lancar
= Aktiva LancarUtang Lancar
2. Rasio Cepat = Aktiva Lancar –
Persediaan Utang Lancar
Laporan Keuangan: 1. Neraca
2. Laporan Laba-Rugi
Analisa Rasio b. Rasio Solvabilitas
1. Rasio Modal Sendiri Dengan Total Aktiva
= Modal Sendiri Total Aktiva 2. Rasio Modal Sendiri Dengan
Aktiva Tetap = Modal SendiriAktiva Tetap
3. Rasio Total Utang Dengan Total Aktiva
= Total Utang Total Aktiva 4. Rasio Total Utang dengan
Modal Sendiri = Total Utang Modal Sendiri
Analisis Keuangan KUD
Kinerja Keuangan KUD di Kabupaten Sukoharjo BaikJelek KUD di Kabupaten Sukoharjo
c. Rasio Rentabilitas 1. Return on Investment
= Sisa Hasil UsahaTotal Aktiva
x 100 2. Return on Equity
= Sisa Hasil UsahaModal
Sendiri x 100
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 22PerM.KUKMIV2007
commit to user 29
3. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari neraca dan laporan laba-rugi KUD tahun 2005-2009.
F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Keuangan koperasi unit desa adalah pengukuran prestasi dilihat dari sisi keuangan atau finansial KUD dalam suatu periode tertentu yang diukur
dengan analisa rasio yang terdiri dari rasio rentabilitas, solvabilitas dan likuiditas.
2. Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan KUD untuk kepentingan manajemen dan pihak lain. Laporan
keuangan ini terdiri dari neraca dan laporan laba-rugi. 3. Neraca menggambarkan kondisi keuangan KUD pada tanggal tertentu,
umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku, neraca memuat aktiva, utang, dan modal sendiri.
4. Laporan laba-rugi memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dari proses pencapaian
hasil tersebut. 5. Likuiditas adalah kemampuan KUD untuk melunasi kewajiban finansial
jangka pendek, dinyatakan dalam persen , terdiri dari rasio lancar dan rasio cepat.
6. Solvabilitas adalah kemampuan KUD membayar segala kewajiban finansialnya baik yang jangka pendek maupun jangka panjang, dinyatakan
dalam persen . Terdiri dari rasio modal sendiri dengan total aktiva, rasio modal sendiri dengan aktiva tetap, rasio total utang dengan total aktiva, dan
rasio total utang dengan modal sendiri. 7. Rentabilitas adalah kemampuan KUD dengan sebuah modal yang bekerja
didalamnya untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, dinyatakan dalam persen . Terdiri dari Return on Invesment ROI dan Return on
Equity ROE. 8. Laba usaha dalam hal ini Sisa Hasil Usaha SHU adalah keuntungan bersih
yang diperoleh dari hasil operasi KUD selama periode waktu tertentu dan dinyatakan dalam rupiah Rp.
commit to user 30
9. Aktiva lancar adalah sejumlah uang tunai, wesel, dan piutang dagang, persediaan, dan lain-lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai biasanya
dalam waktu kurang dari setahun, dan dinyatakan dalam rupiah Rp. 10. Aktiva tetap adalah aktiva yang bersifat permanen, seperti : tanah, gedung,
bangunan, kendaraan, mesin, dan dinyatakan dalam rupiah Rp. 11. Jumlah aktiva total total asset adalah semua aktiva atau kekayaan yang
dimiliki KUD baik aktiva lancar, tetap, tak berwujud dan aktiva lainnya yang dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancar yang dinyatakan dalam
rupiah Rp. 12. Utang jangka pendek kewajiban lancar adalah pos-pos yang diharapkan
dibayarkan secara tunai dalam satu tahun atau satu siklus operasi dinyatakan dalam rupiah Rp. Utang lancar dapat berupa utang dagang,
wesel, dan utang lainnya. 13. Utang kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang pelunasannya
akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu siklus normal operasi KUD atau lebih dari satu tahun yang akan datang dinyatakan dalam rupiah Rp. Utang
jangka panjang terdiri dari pinjaman bank, kredit investasi, dan sebagainya 14. Jumlah utang adalah total utang KUD baik yang jangka pendek dimana
diharapkan lunas dalam jangka satu tahun maupun jangka panjang dimana pelunasannya lebih dari satu tahun dan dinyatakan dalam rupiah Rp.
15. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari KUD sendiri, atau berasal dari pengambilan bagian, peserta atau pemilik modal saham, modal peserta
dan lain-lain, dinyatakan dalam rupiah Rp. 16. Simpanan pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya
dan harus disetorkan pada waktu masuk menjadi anggota dan biasanya dinyatakan dalam rupiah Rp.
17. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota dalam waktu tertentu, misalnya tiap bulan dan biasanya
dinyatakan dalam rupiah Rp.
commit to user 31
18. Simpanan suka rela adalah suatu jumlah tertentu yang diserahkan oleh anggota atau bukan anggota terhadap KUD atas kemauan sendiri sebagai
simpanan, dan biasanya dinyatakan dalam rupiah Rp. 19. Cadangan KUD adalah akumulasi bagian sisa hasil usaha yang telah
dibagikan untuk mengumpulkan modal dan menutupi kerugian, dan biasanya dinyatakan dalam rupiah Rp.
20. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu beberapa tahun dan tidak dimasukkan untuk memutarkan kelebihan
uang kas. Investasi ini sering disebut juga dengan penyertaan. Investasi ini dapat berupa saham, obligasi, penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang,
dan investasi lainnya, dinyatakan dalam rupiah Rp. 21. Persediaan adalah persediaan bahan baku, barang jadi, atau barang dalam
proses yang dimiliki KUD. Kadang persediaan juga masuk dalam suku cadang mesin dan peralatan.
22. Piutang adalah uang yang dipinjamkan oleh KUD kepada pelanggannya atau anggotanya karena pembelian barang dan jasa secara kredit, dan
biasanya dinyatakan dalam rupiah Rp. 23. Pendapatan adalah penerimaan yang diperoleh dengan penjualan barang dan
jasa, dan biasanya dinyatakan dalam rupiah Rp.
commit to user
32
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian