Tinjauan Pustaka ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KUD DI KABUPATEN SUKOHARJO

commit to user 9

B. Tinjauan Pustaka

1. Koperasi Menurut Moh. Hatta koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seseorang buat semua dan semua buat seorang”. Sedangkan menurut UU no 25 Tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan Sitio dan Halamoan, 2001: 17-19. Asas dan sendi dasar koperasi yang mengungkapkan bahwa koperasi berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat adalah asas kekeluargaan dan gotong royong. Ini tidak berarti koperasi meninggalkan sifat dan syarat efisiensi ekonomi. Setiap anggota koperasi secara sukarela berdasarkan kesadaran dan keyakinan untuk secara aktif turut dalam koperasi untuk memperbaiki kehidupannya dan masyarakat sekitarnya. Dalam sendi dasar koperasi diatur bahwa koperasi bukan hanya perkumpulan modal saja tetapi juga perkumpulan orang atau badan hukum sehingga watak koperasi bersifat non kapitalistis. Oleh karena itu, pembagian sisa hasil usaha SHU harus didasarkan atas pertimbangan jasa dan kegiatannya dalam koperasi Edilius dan Sudarsono, 1996: 81. Koperasi memiliki watak sosial. Hal ini berarti dasar koperasi adalah kerja sama. Di dalam koperasi, anggota perkumpulan bekerja sama berdasarkan kesukarelaan, persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban. Sesuai dengan asas demokrasi, berarti koperasi adalah milik anggota sendiri dengan demikian sebenarnya koperasi diatur, diurus dan diselenggarakan sesuai dengan keinginan para anggota perkumpulan. Dengan kata lain, kekuasaan tertinggi dipegang oleh semua anggota yaitu melalui rapat anggota Anoraga, 1995: 129. commit to user 10 Banyak kekuatan koperasi diantaranya koperasi merupakan badan usaha yang memiliki karakter unik. Pada dasarnya potensi kelembagaan dan gerakan koperasi mampu menyatukan bisnis komunitas ke jaringan regional sampai nasional. Sebenarnya masih besar harapan ekonomi yang ditumpukan pada koperasi. Memasuki tahun 2008 jumlah koperasi di Indonesia adalah 134.963 dengan total anggota 27,3 juta. Adapun aset yang dimiliki koperasi mencapai Rp 33 trilyun dengan volume usaha Rp 40,8 trilyun Sumiyanto, 2008: 19. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan koperasi bila dilihat nampak kurang mengajak lembaga-lembaga pengembangan swadaya masyarakat. Padahal mereka ini mempunyai pengalaman dan sumber- sumber manusiawi yang dapat membantu. Jika tetap mengharapkan koperasi sebagai kekuatan utama dalam perekonomian Indonesia, seharusnya kebijakan jangka panjang diarahkan kepada pemantapan peranan ini, dalam artian penciptaan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan kemandirian Anoraga dan Ninik, 1998: 136. 2. Manajemen Koperasi Menurut Soeharsono dalam Anoraga dan Ninik 1995: 115, Sebagai lembaga ekonomi yang berwatak sosial. Maka jelas bahwa sistem manajemen di lembaga koperasi harus mengarah pada manajemen partisipatif yang berarti adanya kebersamaan dan keterbukaan. Sehingga setiap anggota koperasi memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi. Pola umum manajemen koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi. Terdapat pembagian tugas pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan yang berbeda-beda walaupun masih berada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama. commit to user 11 Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah: a. Rapat anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang bersifat sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada rapat anggota. Umumnya rapat anggota koperasi diselenggarakan sekali setahun Sitio dan Halamoan, 2001: 40. b. Pengurus adalah anggota yang dikuasakan oleh anggota untuk menggunakan kekayaan anggota yang telah dikumpulkan untuk menjalankan usaha bersama Anoraga dan Ninik, 1998: 108. c. Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilakukan pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota Sitio dan Halamoan, 2001: 40. d. Pengelola adalah tim yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk melaksanakan teknik operasional di bidang usaha. Hubungan pengelola usaha dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam perjanjian Sitio dan Halamoan, 2001: 40. Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 mengacu pada persiapan lembaga koperasi untuk menjadi semakin profesional dari segi pengolahan bisnis dan mandiri di sektor pengorganisasian. Dengan Undang-Undang ini, pemerintah menginginkan adanya pembaharuan dengan pengurangan perannya dalam lembaga koperasi sehingga koperasi akan lebih otonom, independen, mandiri dan profesional sebagai lembaga usaha. Di satu sisi pemerintah mengarahkan koperasi agar menangani sektor yang dipercayakan kepadanya. Misalnya KUD yang ditugasi untuk ikut melaksanakan pemungutan iuran, penyaluran saprodi, pengadaan pangan dan mata rantai tata niaga cengkeh, jeruk, dan sebagainya. Koperasi dapat menolak jika dari segi manajerial semua itu tidak menguntungkan Anoraga, 1995: 152. Tingkat profesionalitas manajerial akan meningkat sejalan dengan ukuran koperasi. Hal ini akan lebih menyulitkan dan membutuhkan commit to user 12 banyak biaya bagi anggota untuk berpartisipasi, membutuhkan lebih banyak waktu untuk bisa memperoleh informasi, lebih membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi. Partisipasi akan berkurang sejalan dengan meningkatnya ukuran keanggotaan koperasi. Semakin besar koperasi maka manajer akan semakin berkuasa dan berpengaruh Ropke, 2000: 53. 3. Koperasi Unit Desa KUD KUD merupakan koperasi serba usaha yang usahanya meliputi semua bidang kegiatan ekonomi masyarakat desa. Usaha yang dilakukan KUD meliputi kegiatan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kerajinan industri, kelistrikan di pedesaan, jasa. Selain itu, KUD juga melaksanakan fungsi-fungsi perkreditan, pengolahan dan pemasaran produksi lainnya yang dihasilkan industri rumah di pedesaan, kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan, angkutan dan lainnya Kartasapoetra et al, 1999: 13. Meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat daerah pedesaan merupakan tujuan pembentukan Koperasi Unit Desa KUD oleh pemerintah. Anggota KUD adalah orang-orang yang bertempat tinggal atau menjalankan usahanya di wilayah unit desa yang merupakan daerah kerja KUD. KUD harus benar-benar mementingkan pemberian pelayanan kepada anggota dan masyarakat dalam melaksanakan tugasnya. Kemajuan dan perkembangan KUD sangat dipengaruhi oleh tenaga pimpinan yang ahli dan mempunyai pengetahuan tentang ilmu ekonomi dan berwatak terampil Anoraga dan Ninik, 1998: 26-29. Koperasi unit desa didahului dengan berdirinya BUUDKUD yang mendasarkan pada inpres No. 4 Tahun 1973. Tujuan pembentukan KUD adalah menjamin terlaksananya produksi program peningkatan produksi pertanian khususnya produksi pangan secara efektif dan efisien. Serta memberikan kepastian bagi petani produsen khususnya serta masyarakat desa pada umumnya bahwa mereka tidak hanya mempunyai tanggung jawab untuk ikut serta meningkatkan produksi sendiri tetapi juga secara commit to user 13 nyata dapat memetik dan menikmati hasilnya guna meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraannya Firdaus dan Agus, 2002: 69 Pola pembangunan KUD yang bersifat top-down dari atas menyebabkan kurangnya inisiatif dan peran serta dari masyarakat dalam koperasi. Konsekuensinya, KUD cenderung merupakan lembaga yang memberikan pelayanan yang tidak mampu mendorong sendiri usaha- usahanya self-propelling undertaking dan kurang inisiatif. Peran serta dari masyarakat merupakan indikator kuat bahwa evaluasi pembuatan keputusan pedesaan sangat rendah. Hal ini mengurangi keefektifan koperasi dalam memperbaiki kesejahteraan penduduk pedesaan Anoraga, 1995: 134. Koperasi Unit Desa KUD merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres No. 18 Tahun 1998, KUD tidak lagi menjadi koperasi tunggal di tingkat kecamatan. Program-program pemerintah untuk membangun masyarakat pedesaan, seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah, yang awalnya dilakukan melalui KUD selanjutnya diserahkan pada mekanisme pasar. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan lebih dari 5.400 KUD di Indonesia secara umum mengalami penurunan kinerja dan tidak sedikit yang hanya tinggal papan nama. Meskipun demikian, tidak sedikit pula KUD yang bertahan, bahkan berkembang Humas UGM, 2010. Tidak adanya koperasi yang kuat menyebabkan kelembagaan petani menjadi lemah. Sebenarnya KUD walaupun ada kelemahannya tetapi mempunyai potensi yang besar. Karena itu mengembangkan kelembagaan sosial di pedesaan adalah dengan merevitalisasi KUD. Reformasi KUD dapat dilakukan dengan beberapa core business komoditas tertentu yang dapat dikelola secara penuh. KUD dapat dimanfaatkan untuk membantu usaha anggotanya dan membantu melaksanakan pembangunan seperti pengadaan pangan dan distribusi pupuk bersubsidi atau gabungan diantara keduanya Masyhuri, 2010: 119-123. commit to user 14 Langkah-langkah pengembangan KUD diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebijakan pemerintah. Dalam satu kecamatan hanya diijinkan ada satu KUD kecuali atas persetujuan lebih lanjut dari menteri. Sementara mengenai luas dan lingkup usaha ditetapkan oleh warga setempat. Seperti halnya koperasi yang lain, KUD juga memiliki organisasi yang jelas. Dalam hal ini terdapat pengurus, badan pemeriksa, manajer dan karyawan, serta rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi Anoraga dan Djoko, 2002: 26. 4. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi dan peristiwa yang bersifat finansial dicatat, digolongkan, dan diringkas dengan cara setepat-tepatnya dalam satuan uang dan kemudian diadakan penafsiran untuk berbagai tujuan. Berbagai tindakan tersebut tidak lain adalah proses akuntansi yang pada hakikatnya merupakan seni pencatatan, penggolongan dana peringkasan transaksi dan peristiwa yang setidaknya sebagian bersifat finansial. Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan Jumingan, 2006: 4. Laporan keuangan menyediakan alat utama bagi para manajer untuk mengkomunikasikan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak luar. Informasi penting disampaikan oleh laporan keuangan mengenai kekuatan dan kinerja perusahaan. Terdapat beberapa situasi dimana analisis laporan keuangan akan menjadi alat yang berguna bagi manajemen puncak. Contoh yang paling jelas ketika manajemen tengah mempertimbangkan suatu investasi ke dalam atau memberi pinjaman kepada perusahaan lainnya akan memberikan informasi relevan yang sangat banyak mengenai kesehatan investasi. Manajemen puncak dapat menggunakan analisis laporan keuangan pada laporan keuangannya sendiri untuk melihat bagaimana para pemegang saham dan kreditur akan mengevaluasi mereka Simamora, 1999: 349. commit to user 15 Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Pengguna utama dari laporan keuangan koperasi adalah para anggota koperasi, pejabat koperasi, calon anggota koperasi, bank, kreditur, dan kantor pajak. Tujuan dari pemakai terhadap laporan keuangan koperasi adalah menilai pertanggungjawaban pengurus, menilai prestasi pengurus, menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya, menilai kondisi keuangan koperasi, sebagai pertimbangan untuk memutuskan jumlah sumber daya dan jasa yang diberikan pada koperasi Sitio dan Halamoan, 2001: 107. Laporan keuangan berisi beberapa hal, neraca merupakan ringkasan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada satu titik tertentu, biasanya akhir tahun atau kuartal tahun. Selanjutnya laporan laba-rugi terdiri dari penghasilan dan biaya perusahaan pada periode waktu tertentu biasanya untuk satu tahun atau tiap tiga bulan. Jika neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada satu titik waktu tertentu, laporan laba-rugi menunjukkan keuntungan perusahaan sepanjang periode waktu tersebut. Dari kedua laporan keuangan tersebut beberapa laporan turunan dapat dihasilkan seperti laporan laba ditahan, laporan sumber dan penggunaan dana Van Horne dan John, 1997: 128. a. Neraca Neraca menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet Munawir, 1999: 13. Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. 1 Aktiva lancar current asset adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan commit to user 16 menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi pada periode berikutnya, yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah: a Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan perusahaan di Bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali setiap saat diperlukan oleh perusahaan. b Investasi jangka pendek adalah investasi yang sifatnya sementara jangka pendek dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang sementara belum dibutuhkan dalam operasi. Yang termasuk dalam investasi jangka pendek adalah deposito di bank, surat-surat berharga yang berwujud saham, obligasi, sertifikat bank, dan surat hipotek. c Piutang wesel atau tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang. d Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain sebagai akibat adanya penjualan dagangan secara kredit. e Persediaan adalah semua barang-barang yang sampai tanggal neraca masih di gudang atau belum laku dijual. Munawir, 1999: 14-16 2 Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang memiliki umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan, yang termasuk aktiva tidak lancar adalah investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tetap tidak berwujud, beban yang ditangguhkan dan aktiva lain-lainnya. commit to user 17 a Investasi jangka panjang bertujuan untuk mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan atau kegiatan perusahaan lain, untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus menerus, membentuk suatu dana untuk tujuan tujuan tertentu, dan untuk membina hubungan baik dengan perusahaan lain. b Aktiva tetap berujud merupakan aktiva yang mempunyai umur ekonomis lama, digunakan dalam kegiatan usaha dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kondisi normal. Yang termasuk aktiva tetap berujud meliputi tanah, bangunan, mesin pabrik, kendaraan dan peralatan kantor. c Aktiva tak berwujud merupakan aktiva yang secara fisik tidak mempunyai wujud tetapi mempunyai manfaat ekonomis bagi pemiliknya di masa yang akan datang, meliputi patent, hak cipta, merk dagang, goodwill, waralaba dan lain-lain. d Beban yang ditangguhkan menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang. Termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya pemasaran, biaya pembukaan perusahaan, biaya penelitian. e Aktiva lain-lain merupakan aktiva yang tidak termasuk kategori aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud dan aktiva tak berwujud, meliputi piutang jangka panjang, gedung dalam penyelesaian Munawir, 1999: 16-18. Kewajiban pada koperasi dapat diklasifikasikan menjadi kewajiban kepada anggota dan bukan anggota. Kewajiban yang timbul dari transaksi dengan anggota disajikan terpisah sebagai utang kepada anggota. Sebaliknya, kewajiban yang timbul dari transaksi dengan bukan anggota disajikan sesuai dengan ketentuan dalam standar akuntansi keuangan yang berlaku. Kemudian simpanan suka rela commit to user 18 disajikan sebagai kewajiban lancar atau jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Kewajiban yang timbul karena pembagian SHU disajikan sebagai kewajiban lancar kecuali apabila ditetapkan dalam rapat anggota koperasi tidak dibagi baik untuk anggota ataupun dana yang lain Sitio dan Halamoan, 2001: 115. Utang lancar menurut Munawir 1999: 19 meliputi: 1 Utang dagang, adalah utang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit. 2 Utang wesel, adalah utang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang. 3 Utang pajak, baik pajak untuk perusahaan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara. 4 Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya. 5 Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian seluruh utang jangka panjang yang sudah menjadi utang jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayarannya. 6 Penghasilan yang diterima dimuka adalah penerimaan uang untuk penjualan barangjasa yang belum direalisir. Kewajiban dengan jatuh tempo melebihi satu tahun ditunjukkan pada neraca sebagai kewajiban jangka panjang atau utang tidak lancar. Kategori ini meliputi utang obligasi, wesel bayar jangka panjang, hipotik, kewajiban atas sewa guna usaha, dan garansi jangka panjang Fraser dan Aileen, 2004: 93. Modal koperasi terutama berasal dari anggota dan dapat berbentuk simpanan pokok dan simpanan wajib. Simpanan pokok adalah jumlah nilai tertentu yang sama jumlahnya yang harus disetorkan pada waktu masuk menjadi anggota. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota dalam waktu tertentu, misalnya tiap bulan Soemarso, 1999: 245. commit to user 19 b. Laporan Rugi-Laba Laporan rugi laba merupakan ikhtisar dari pendapatan revenue dan beban-beban expenses untuk suatu periode waktu atau masa tertentu. Dengan kata lain, laporan ini menunjukkan hasil usaha atau kinerja perusahaan pada kurun waktu tertentu Dunia, 2008: 14. Bentuk laporan rugi laba yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: 1 Bentuk Single Step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi atau laba bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan. 2 Bentuk Multiple Step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum. Munawir, 1999: 26. 5. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Secara individual analisis rasio itu kecil artinya, kecuali jika dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan dasar pembanding. Apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar pembanding dari penafsiran rasio perusahaan, penganalisis commit to user 20 tidak dapat menyimpulkan apakah rasio itu menunjukkan kondisi menguntungkan dan tidak menguntungkan Jumingan, 2006: 118. Analisis keuangan harus melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang biasa digunakan dalam pemeriksaan ini adalah rasio keuangan atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan data yang lain. Analisis rasio keuangan dapat membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan akan datang dalam perusahaan yang sama. Metode perbandingan yang kedua melibatkan perbandingan rasio satu perusahaan dengan perusahaan- perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama. Perbandingan ini memberikan pandangan tentang kondisi keuangan dan kinerja relatif perusahaan Van Horne dan John, 1997: 133-134. Beberapa rasio keuangan yang sering digunakan adalah: a. Rasio Likuiditas Menurut Van Horne dan John 1997: 135 Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber jangka pendek untuk memenuhi kewajiban tersebut. Menurut Soemarso 1999: 82, kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang penyelesaiannya harus dilakukan dengan menggunakan aktiva lancar atau pembentukan kewajiban lancar lainnya atau kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun mendatang. Kewajiban ini biasanya adalah wesel bayar, utang bank, utang biaya, utang obligasi. Menurut Riyanto 2001: 25, likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Menurut Tjiptoadinugroho 1946: 55, kewajiban finansial tersebut terdiri dari kewajiban ke dalam yaitu commit to user 21 pertanggungjawaban terhadap pemilik perusahaan, dan kewajiban keluar yaitu pertanggungjawaban terhadap utang perusahaan Likuiditas dihitung dengan rumus : Rasio Lancar Current Ratio = Lancar Utang Lancar Aktiva Riyanto, 2001 : 25 -28. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar dan rasio cepat. Menurut Fraser dan Aileen 2004: 233 Rasio lancar adalah ukuran yang umum digunakan atas kemampuan jangka pendek yaitu kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Kewajiban lancar digunakan sebagai penyebut rasio karena dianggap menggambarkan utang yang paling mendesak, harus dilunasi dalam satu tahun. Sedangkan menurut Riyanto 2001: 333, rasio cepat menunjukkan kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid quick assets. Van Horne dan John 1997: 136 menjelaskan bahwa rasio cepat sama dengan rasio lancar kecuali tidak dimasukkannya persediaan karena persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang likuid. Rasio cepat dapat dihitung dengan rumus: Rasio cepat = Lancar Utang Persediaan - Lancar Aktiva Fraser dan Aileen, 2004: 225. Kriteria tingkat likuiditas koperasi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 22PerM.KUKMIV2007 adalah: 175-200 150-175 125-150 100-125 100 dan 200 = = = = = Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Jelek Dinas Koperasi dan UMKM, 2009: 74. commit to user 22 b. Rasio Solvabilitas Solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuiditas. Suatu perusahaan yang sovabel berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau keyakinan yang cukup untuk membayar semua utang-utangnya, tetapi tidak dengan sendirinya menunjukkan perusahaan likuid. Rasio total utang dengan total aktiva menunjukkan sejauh mana nilai dari total aktiva yang dimiliki dibiayai oleh utang. Rasio ini merupakan perbandingan total utang terhadap total aktiva. Perhitungan rasio menggunakan rumus dibawah ini: Rasio Total Utang dengan Total Aktiva = Aktiva Total Utang Total Sedangkan rasio total utang dengan modal sendiri menunjukkan perbandingan antara total utang terhadap modal sendiri. Perhitungan rasio menggunakan rumus dibawah ini : Rasio Total Utang dengan Modal Sendiri = Sendiri Modal Utang Total Riyanto, 2001: 333. Kondisi keuangan yang menguntungkan dalam jangka pendek belum tentu diikuti kondisi keuangan yang menguntungkan pula dalam jangka panjang. Dapat pula terjadi keadaan yang sebaliknya. Rasio modal sendiri dengan total aktiva menunjukkan persentase investasi dalam total aktiva yang telah dibelanjakan dengan dana yang berasal dari modal sendiri. Rasio modal sendiri dengan total aktiva = aktiva Total sendiri Modal Rasio solvabilitas pada dasarnya bertujuan mengukur tingkat keamanan bagi kreditur jangka panjang dalam hal bila utang jangka panjang seperti utang hipotik atau utang obligasi dapat dijamin dengan aktiva tetap Jumingan, 2006: 135-140. commit to user 23 Rasio modal sendiri dengan aktiva tetap menunjukkan sejauh mana modal sendiri membiayai aktiva tetapnya, dinyatakan sebagai perbandingan antara modal sendiri dengan aktiva tetap. Perhitungan rasio menggunakan rumus dibawah ini: Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap = Tetap Aktiva Sendiri Modal Riyanto dan Munawir, 1976: 82-85. Kriteria tingkat solvabilitas koperasi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 22PerM.KUKMIV2007 adalah: 135-150 120-134 105-119 90-104 90 dan 150 = = = = = Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Jelek Dinas Koperasi dan UMKM, 2009: 75. c. Rasio Rentabilitas Rentabilitas yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, dinyatakan dalam satuan persen . Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Sedangkan rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak. Rentabilitas dapat dihitung dengan rumus: RE = M L x 100 Keterangan : RE : Rentabilitas L : Jumlah laba usaha yang diperoleh selama periode tertentu M : Modal aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba commit to user 24 Jika rentabilitas positif menghasilkan laba maka kinerja efisien Riyanto, 2001: 35. 1 Return on Invesment ROI Return on Investment ROI dalam analisis keuangan mempunyai arti sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh. ROI adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Perhitungan ROI menggunakan rumus dibawah ini : ROI = x100 Aktiva Jumlah Pajak Sebelum Bersih Laba Munawir, 1999: 89. 2 Return on Equity ROE Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas modal sendiri disebut juga sebagai Return on Equity ROE. Rentabilitas Modal Sendiri = 100 x sendiri Modal pajak sesudah bersih Laba Munawir, 1999: 105 Kriteria tingkat rentabilitas koperasi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 22PerM.KUKMIV2007 adalah: 15 12-15 8-11 4-7 4 = = = = = Sangat baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Jelek Dinas Koperasi dan UMKM, 2009: 75. commit to user 25 6. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas. Penilaian aspek profitabilitas guna mengetahui kemampuan menciptakan profit yang sudah barang tentu penting bagi pemilik. Dengan kinerja yang baik pada akhirnya akan berdampak baik bagi intern maupun pihak ekstern Jumingan, 2006: 239. Kinerja masa lalu merupakan indikator bagus mengenai kinerja masa yang akan datang. Oleh karena itu, seorang pemodal ataupun kreditur akan melihat trend penjualan, biaya, laba bersih, arus kas, dan imbalan atas investasi masa lalu tidak hanya sebagai alat untuk menilai kinerja masa lalu manajemen namun juga sebagai suatu indikator kinerja masa yang akan datang. Selain itu, analisis posisi sekarang akan mengungkapkan sebagai contoh aset-aset apa saja yang dimiliki oleh perusahaan dan kewajiban apa yang mesti dibayar. Analisis posisi sekarang juga mengungkapkan posisi kas, seberapa besar utang perusahaan dibandingkan dengan modalnya, dan tingkat-tingkat persediaan dan piutang dagang Simamora, 1999: 351. Kelancaran aliran kas atau dana yang masuk dari luar ke dalam perusahaan untuk membiayai investasi dan operasi perusahaan sangat tergantung kepada kemampuan manajer keuangan dalam menjalankan fungsi pendanaannya. Setelah dana diinvestasikan untuk membiayai operasi perusahaan dan mampu menghasilkan keuntungan, maka selanjutnya manajer keuangan juga akan terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai beberapa bagian dari keuntungan yang akan dibayarkan kepada pemilik perusahaan Riyanto, 2001: 11. Perusahaan kemungkinan menggunakan informasi akuntansi saja untuk menilai kinerja para manajernya. Kemungkinan yang lain adalah informasi akuntansi digunakan bersama dengan informasi non akuntansi untuk menilai kinerja para manajernya. Informasi akuntansi digunakan commit to user 26 sebagai dasar penilaian kinerja karena informasi akuntansi mencerminkan nilai sumber daya yang diperoleh perusahaan dari bisnisnya dan yang dikorbankan oleh para manajer untuk menjalankan aktivitas bisnis perusahaan Mulyadi, 2001: 475.

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada PT. Bank Riau

0 26 107

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DI KUD MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

2 8 77

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS.

0 4 7

ANALISIS RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS UNTUK MENILAI KEBERHASILAN USAHA PADA KUD DHEWI SRI DI GATAK SUKOHARJO.

0 1 6

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 18

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI SONY KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

0 0 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 12

PENDAHULUAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 6