commit to user 60
sebesar Rp 0,83 dibiayai oleh utang. Rata-rata nilai rasio terendah adalah 61 pada KUD Bhineka Karya yang menunjukkan dari Rp 1,00
jumlah aktiva total yang dimiliki KUD sebesar Rp 0,61 dibiayai oleh utang. Hal ini karena adanya penggunaan modal sendiri terbesar 38
untuk membiayai total aktivanya dibandingkan KUD yang lain, sehingga modal asing utang yang diperlukan untuk membiayai total
aktiva KUD lebih kecil. Namun, nilai rata-rata rasio ini termasuk kriteria jelek menunjukkan KUD mempunyai aktiva yang sebagian
besar dipenuhi oleh utang. Dilihat perkembangan tiap tahunnya, nilai rasio total utang
dengan total aktiva terbesar yang pernah diperoleh adalah 0,84 di KUD Dhewi Sri pada tahun 2008, KUD Sari Tani tahun 2005, dan KUD
Karya Bhakti pada tahun 2006. Pada tahun 2008, KUD Dhewi Sri memiliki nilai total aktiva terendah Rp 966.276.188,46 dibandingkan
tahun yang lainnya. Total aktiva tersebut berkurang karena jumlah aktiva tetap mengalami penyusutan Rp 128.857.556,00 dan mencapai
nilai terendah, jumlah aktiva adalah Rp 87.324.627,50. Nilai rasio terendah yang pernah diperoleh adalah 0,45 di KUD Bhineka Karya
pada tahun 2008. Kondisi ini disebabkan total aktiva KUD pada tahun tersebut mencapai nilai tertinggi Rp 1.004.556.272,00 yang dibiayai
oleh modal sendiri berupa donasi dibandingkan tahun yang lainnya, sehingga nilai rasio menjadi lebih rendah daripada tahun yang lain.
d. Rasio Total Utang dengan Modal Sendiri
Rasio total utang dengan modal sendiri menunjukkan kemampuan menjamin seluruh utangnya dengan modal sendiri yang dimiliki KUD.
Nilai rasio ini penting bagi kreditur karena dapat mengetahui kemampuan KUD dalam membayar pinjaman yang diberikan. Rasio ini
dapat dilihat pada Tabel 14.
commit to user 61
Tabel 14. Nilai Rasio Total Utang dengan Modal Sendiri Masing- masing KUD di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005-2009.
KUD Nilai Rasio Total Utang dengan Modal Sendiri
2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata
KUD Bhakti 2,20 2,15 2,03 1,89 1,78
2,01 201
KUD Dhewi Sri 4,87 4,69 4,62 5,39 5,12
4,94 494
KUD Bhineka Karya 1,83 1,80 1,64 0,85 2,44
1,71 171
KUD Sapta Usaha Mulya 2,73 3,21 3,66
2,37 0,88
2,57 257
KUD Sari Tani 5,53 5,33 4,95 4,74 4,63
5,03 503
KUD Sukodono 3,93 3,83 3,72 2,88 3,10
3,49 349
KUD Karya Bhakti 5,11 4,92 4,58 4,58 4,44
4,73 473
Sumber: Analisis Data Sekunder Lampiran 2. Kriteria menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM
No. 22PerM.KUKMIV2007 adalah: 135-150
= Sangat Baik 120-134
= Baik 105-119
= Cukup Baik 90-104
= Tidak Baik 90 dan 150 = Jelek
Berdasarkan Tabel 14 diketahui seluruh KUD di Kabupaten Sukoharjo memiliki nilai rasio total utang dengan modal sendiri berada
lebih besar dari standar yang digunakan yaitu 150. Rasio ini menunjukkan KUD di Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam kriteria
jelek. KUD yang memiliki rata-rata nilai rasio terbesar adalah KUD Sari Tani dengan nilai rasio sebesar 503. Nilai rasio ini
menunjukkan setiap Rp 1,00 total utang dijamin Rp 5,03 modal sendiri. Hal ini karena KUD Sari Tani memiliki cadangan lebih rendah ± Rp
85.462.270,00 – Rp 97.019.379,00 dibandingkan KUD yang lainnya yang menyebabkan jumlah modal sendiri KUD juga rendah tiap
tahunnya. Disisi lain, total utang KUD dari tahun 2005 sampai 2009 cukup besar Rp 4.309.211.607,00.
Nilai rasio terendah adalah 171 pada KUD Bhineka Karya. Hal ini karena total utang KUD Bhineka Karya dari tahun 2005 sampai
2009 Rp 2.499.113.857,00 lebih rendah dibandingkan KUD yang lain.
commit to user 62
Rata-rata rasio utang dengan modal sendiri yang jelek menunjukkan KUD di Kabupaten Sukoharjo belum mampu menjamin seluruh utang
dengan modal sendiri yang dimilikinya. Dilihat dari nilai rasio tiap tahunnya, KUD yang memiliki nilai
rasio tertinggi adalah KUD Sari Tani pada tahun 2005 dengan rasio sebesar 5,53. Hal ini karena simpanan wajib KUD yang lebih rendah
Rp 33.219.880,00 dibandingkan tahun yang lainnya sehingga modal sendiri KUD pada tahun 2005 memiliki nilai yang terendah
Rp 155.150.438,33. Nilai rasio terendah adalah 0,85 di KUD Bhineka Karya pada tahun 2008, nilai rasio ini karena pada tahun 2008, KUD
memiliki modal sendiri terbesar Rp 537.974.041,67 dibandingkan tahun sebelumnya. Modal sendiri tersebut disebabkan karena adanya
peningkatan simpanan wajib, SHU, dan utang tanah dan gedung.
3. Rasio Rentabilitas