commit to user 55
pemupukan modal KUD dan adanya penurunan aktiva lancar disebabkan karena menurunnya kas dan pendapatan yang akan
diterima. Perubahan tersebut menyebabkan jumlah kewajiban lancar Rp 458.181.629,00 lebih besar dibandingkan jumlah aktiva lancarnya
Rp 424.543.848,00.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk melihat kemampuan KUD dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang dengan seluruh aktiva yang dimilikinya. Pengukuran solvabilitas pada KUD dilakukan dengan menghitung rasio
modal sendiri terhadap total aktiva, rasio modal sendiri dengan aktiva tetap, rasio total utang dengan modal sendiri dan rasio total utang dengan
total aktiva.
a. Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva
Rasio modal sendiri dengan total aktiva menunjukkan persentase investasi dalam total aktiva yang telah dibelanjai dengan dana yang
berasal dari modal sendiri. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar total aktiva yang dibelanjai dengan menggunakan modal sendiri.
Nilai rasio ini dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva Masing-
masing KUD di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005-2009.
KUD Nilai Rasio Modal Sendiri dg Total Aktiva
2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata
KUD Bhakti KUD Dhewi Sri
KUD Bhineka Karya KUD Sapta Usaha Mulya
KUD Sari Tani KUD Sukodono
KUD Karya Bhakti 0,30
0,17 0,35
0,25 0,15
0,20 0,16
0,32 0,17
0,35 0,22
0,16 0,21
0,17 0,32
0,18 0,37
0,20 0,18
0,21 0,19
0,34 0,16
0,54 0,30
0,17 0,26
0,18 0,36
0,16 0,29
055 0,18
0,24 0,18
0,33 0,17
0,38 0,30
0,16 0,22
0,17 33
17 38
30 16
22 17
Sumber: Analisis Data Sekunder Lampiran 2.
commit to user 56
Kriteria menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 22PerM.KUKMIV2007 adalah:
135-150 = Sangat Baik
120-134 = Baik
105-119 = Cukup Baik
90-104 = Tidak Baik
90 dan 150 = Jelek Berdasarkan Tabel 11 diketahui seluruh KUD di Kabupaten
Sukoharjo memiliki nilai rasio modal sendiri dengan total aktiva lebih kecil dibandingkan standar yang digunakan yaitu kurang dari 90. Hal
ini menunjukkan KUD memiliki rasio modal sendiri dengan total aktiva termasuk kriteria yang jelek. Modal sendiri hanya membiayai sebagian
kecil total aktiva yang dimiliki KUD, sedangkan sisanya dibiayai oleh modal asing. Total aktiva terdiri dari aktiva lancar, investasi jangka
panjang, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Pos dalam total aktiva yang banyak dibiayai oleh modal sendiri adalah aktiva tetap seperti
bangunan, kendaraan dan peralatan kantor. KUD Bhineka Karya memiliki rata-rata nilai rasio modal sendiri
dengan total aktiva paling besar yaitu 38. Rasio ini menunjukkan setiap Rp 1,00 modal sendiri yang dimiliki KUD digunakan untuk
membiayai total aktiva sebesar Rp 0,38. Hal ini karena adanya peningkatan modal KUD dari tahun 2005 sampai 2008 yang disebabkan
peningkatan simpanan wajib, cadangan, SHU, dan terdapat utang tanah dan gedung. KUD yang memiliki rata-rata nilai rasio modal sendiri
dengan total aktiva terkecil adalah KUD Sari Tani dengan nilai rasio sebesar 16. Hal ini karena KUD Sari Tani memiliki modal sendiri
yang lebih kecil dibandingkan dengan modal sendiri pada KUD yang lain, modal sendiri KUD Sari Tani juga lebih kecil dibandingkan total
aktiva yang dimiliki. Jika dilihat tiap tahunnya, rasio tertinggi yang pernah diperoleh
adalah 0,55 pada tahun 2009 di KUD Sapta Usaha Mulya. Hal ini
commit to user 57
karena adanya peningkatan pada modal sendiri KUD dengan adanya donasi sebesar Rp. 500.000.000,00 untuk pengembangan usahanya.
Namun, peningkatan aktiva tersebut lebih kecil dibandingkan peningkatan modal sendiri KUD. KUD yang pernah mengalami nilai
rasio terkecil adalah KUD Sari Tani pada tahun 2005 dengan nilai rasio 0,15. Hal ini karena nilai total aktiva Rp1.020.071.311,00 dan modal
sendiri Rp 155.150.438,30 pada tahun 2005 terkecil jika dibandingkan pada tahun yang lainnya di KUD Sari Tani.
b. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap