commit to user 53
tersebut karena meningkatnya utang lain-lain KUD yang merupakan cadangan pemupukan modal KUD sebesar Rp 83.250.000,00.
Penurunan aktiva lancar disebabkan karena menurunnya kas dan pendapatan yang akan diterima penurunan pada pendapatan swamitra
penurunan tersebut sebesar Rp 39.306.135,00.
b. Rasio Cepat
Rasio lain yang digunakan dalam penentuan nilai rasio likuiditas KUD adalah rasio cepat. Rasio cepat menunjukkan kemampuan KUD
untuk menjamin kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki tanpa memperhatikan persediaan. Beberapa KUD tidak
menginvestasikan kekayaannya dalam bentuk persediaan, KUD tersebut adalah KUD Bhakti, KUD Sari Tani, dan KUD Karya Bhakti.
Sehingga rasio lancar dan rasio cepatnya memiliki nilai yang sama. Nilai rasio cepat dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Nilai Rasio Cepat Masing-masing KUD di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005-2009.
KUD Nilai Rasio Cepat
2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata
KUD Bhakti KUD Dhewi Sri
KUD Bhineka Karya KUD Sapta Usaha Mulya
KUD Sari Tani KUD Sukodono
KUD Karya Bhakti 1,32
1,05 0,99
1,31 1,09
1,31 1,37
1,31 1,08
0,94 1,22
1,10 1,32
1,38 1,36
1,07 1,07
1,14 1,11
1,33 1,41
1,42 1,05
1,16 1,13
1,12 1,44
1,43 1,44
1,06 0,93
1,67 1,14
1,41 1,42
1,37 1,06
1,02 1,30
1,11 1,36
1,40 137
106 102
130 111
136 140
Sumber: Analisis Data Sekunder Lampiran 1. Kriteria menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM
No. 22PerM.KUKMIV2007 adalah: 175-200
= Sangat Baik 150-175
= Baik 125-150
= Cukup Baik 100-125
= Tidak Baik 100 dan 200
= Jelek
commit to user 54
Dari Tabel 10 diketahui KUD yang memiliki rata-rata nilai rasio cepat termasuk kriteria cukup baik adalah KUD Bhakti, KUD Sapta
Usaha Mulya, KUD Sukodono, dan KUD Karya Bhakti dengan rata- rata nilai rasio cepat yaitu 137, 130, 136, dan 140. Rata-rata
nilai rasio cepat sebesar 137 pada KUD Bhakti menunjukkan bahwa setiap Rp 1,00 utang lancar KUD Bhakti dijamin oleh Rp 1,37 aktiva
lancar tanpa memperhatikan persediaan. Keempat KUD tersebut memiliki nilai rasio cepat yang cukup baik, rasio ini menunjukkan
perkembangan yang baik dan merupakan kelebihan bagi KUD tersebut. Kelebihan tersebut adalah KUD memiliki kemampuan untuk
melunasi utang lancarnya tanpa memperhatikan persediaan. Sedangkan untuk ketiga KUD yang lain seperti KUD Dewi Sri,
KUD Bhineka Karya, dan KUD Sari Tani memiliki perkembangan yang tidak baik dengan nilai rasionya 106, 102, dan 111. Ketiga
KUD tersebut belum mampu melunasi kewajiban lancarnya jika menggunakan aktiva lancar yang dimiliki tanpa memperhatikan
persediaan. Namun, secara garis besar perhitungan rasio cepat ketujuh KUD menunjukkan bahwa KUD di Kabupaten Sukoharjo telah mampu
memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki tanpa memperhatikan persediaan.
Dilihat nilai rasio tiap tahunnya, nilai rasio tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 1,67 di KUD Sapta Usaha Mulya. Hal ini karena
adanya penurunan utang usaha KUD yang menyebabkan penurunan kewajiban lancarnya serta adanya penurunan pada aktiva lancar karena
pelunasan piutang lain-lain. Penurunan dalam kewajiban lancar lebih besar dibandingkan penurunan aktiva lancar dan jumlah aktiva lancar
yang dimiliki KUD Rp 1.590.096.135,00 masih lebih besar dibandingkan jumlah utang lancarnya Rp 1.033.227.831,58. Rasio
terendah sebesar 0,93 pada tahun 2009 di KUD Bhineka Karya. Hal ini karena adanya peningkatan kewajiban lancar yang disebabkan
meningkatnya utang lain-lain KUD yang merupakan cadangan
commit to user 55
pemupukan modal KUD dan adanya penurunan aktiva lancar disebabkan karena menurunnya kas dan pendapatan yang akan
diterima. Perubahan tersebut menyebabkan jumlah kewajiban lancar Rp 458.181.629,00 lebih besar dibandingkan jumlah aktiva lancarnya
Rp 424.543.848,00.
2. Rasio Solvabilitas