commit to user
32
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis.
Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas sampai pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu
Surakhmad, 1994: 13.
B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini ditentukan secara sengaja atau purposive yaitu cara pengambilan daerah lokasi dengan pertimbangan tertentu.
Sedangkan pertimbangan yang diambil itu berdasarkan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini daerah yang dipilih adalah Kabupaten Sukoharjo dengan
pertimbangan di Kabupaten Sukoharjo terdapat banyak koperasi yang tidak aktif. Ketidakaktifan koperasi di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat dari tidak
dilaksanakannya rapat koperasi secara rutin, tidak berjalannya usaha koperasi, serta kelembagaan yang kurang sehat. Kelembagaan tersebut dapat dilihat dari
budaya kerja yang dikembangkan koperasi yang kurang perencanaan, pengelola yang kurang berpengalaman dan administrasi yang kurang tertib.
Sedangkan kelembagaan koperasi yang berkualitas menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM tahun 2007 digambarkan dengan 7’s Mc Kinsey
yang terdiri dari structure, system, strategy, style, skill, staff, dan shared value. Berdasarkan
peraturan tersebut,
maka koperasi
harus dapat
melaksanakan fungsi kelembagaan secara tepat yang meliputi struktur dan pembagian peran dalam kepengurusan KUD yang sesuai dengan keahliannya
structure, cara pengambilan keputusan dalam kegiatan sehari-hari system, kesesuaian strategi yang digunakan dalam mengelola organisasi dengan
commit to user 33
kemampuan dan kekurangan KUD strategy, gaya kepemimpinan pengurus dalam melakukan kegiatan KUD style, kompetensi yang dimiliki pengurus
dan pengelola skill yang akan berpengaruh pada kemampuan dalam organisasi, loyalitas dan dedikasi pengurus terhadap tugas yang diberikan
ataupun pelayanannya terhadap anggota dan masyarakat staff, dan budaya kerja yang ditanamkan dalam KUD shared value. Penilaian mengenai
kualitas kelembagaan dilakukan melalui pengisian kuisioner oleh sepuluh anggota dengan skor penilaian dari satu sampai lima yang kemudian
diklasifikasikan menjadi kinerja yang buruk sampai sangat baik. KUD merupakan koperasi dengan jumlah anggota terbesar di Kabupaten
Sukoharjo. Di Kabupaten Sukoharjo terdapat 13 KUD di 12 kecamatan, nama KUD dapat dilihat pada Tabel 2. Terdapat beberapa KUD yang tidak aktif
dalam beberapa tahun ini, umumnya KUD tersebut tidak dapat melaksanakan RAT karena kekurangan modal.
Tabel 2. Nama KUD di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 No
Nama KUD Kecamatan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
KUD Bakti Mulyo KUD Bhakti
KUD Giri Mulyo KUD Dhewi Sri
KUD Mempan KUD Bhineka Karya
KUD Sapta Usaha Mulya KUD Hasta Manunggal
KUD Sari Tani KUD Sukodono
KUD Karya Bhakti KUD Marsudi Tani
KUD Subur Makmur Baki
Bendosari Bulu
Gatak Grogol
Kartasura Mojolaban
Mojolaban Nguter
Polokarto Sukoharjo
Tawangsari Weru
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010. Semua KUD awalnya berusaha di bidang pertanian seperti pengadaan
Saprodi, RMU, dan KUT. Namun, dalam perkembangannya hanya terdapat beberapa KUD yang masih berusaha di sektor pertanian sedangkan KUD yang
lain umumnya berusaha di bidang non pertanian seperti pembayaran rekening listrik, waserda, dan simpan pinjam untuk tetap menjaga kelangsungan usaha
commit to user 34
KUD. Perubahan usaha terjadi salah satunya karena perkembangan teknologi di sektor pertanian yang mendorong pengurangan tenaga di sektor pertanian
sehingga buruh tani mencari pekerjaan di sektor lain seperti perdagangan dan industri. Hal ini menyebabkan perkembangan kebutuhan masyarakat yang
berbeda. Selain itu, perubahan juga disebabkan karena adanya penghapusan subsidi pupuk oleh pemerintah dan kerusakan fasilitas pertanian yang dimiliki
KUD yaitu mesin pengiling padi. Sehingga KUD membuka usaha lain untuk tetap dapat meneruskan badan usahanya.
KUD dalam penelitian diambil secara sengaja purposive yang didasarkan pada kriteria bahwa KUD tersebut masih menjalankan usahanya
secara aktif dan memiliki usaha di sektor pertanian. Terdapat tujuh KUD yang digunakan sebagai lokasi penelitian. KUD yang diambil sebagai lokasi
penelitian tersebut terdiri dari KUD Bhakti, KUD Dhewi Sri, KUD Bhineka Karya, KUD Sapta Usaha Mulya, KUD Sari Tani, KUD Sukodono, dan KUD
Karya Bhakti.
C. Jenis dan Sumber Data