commit to user 26
sebagai dasar penilaian kinerja karena informasi akuntansi mencerminkan nilai sumber daya yang diperoleh perusahaan dari bisnisnya dan yang
dikorbankan oleh para manajer untuk menjalankan aktivitas bisnis perusahaan Mulyadi, 2001: 475.
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
KUD di Kabupaten Sukoharjo bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat di lingkup wilayah kerjanya. Karena KUD
juga merupakan badan usaha yang harus tetap menjaga kesinambungan kegiatannya, maka KUD juga diharapkan dapat meningkatkan hasil usaha
yang diperoleh. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut baik dengan modal sendiri maupun dengan modal asing. KUD juga digunakan
oleh pemerintah untuk menjembatani upaya peningkatan kehidupan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, KUD membuka berbagai usaha yang terkait
dengan kebutuhan masyarakat. Namun, usaha yang dilakukan KUD kurang mendapat respon positif dari anggota dan masyarakat karena KUD dianggap
kurang profesional dalam melaksanakan usahanya serta kurangnya tingkat kesadaran anggota dan masyarakat akan peran KUD. Akibatnya KUD sulit
untuk berkembang. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang terkadang kurang mendukung pertumbuhan KUD.
Akhir-akhir ini pemerintah lebih mengembangkan berbagai program yang tidak lagi menggunakan KUD tetapi membentuk kelompok-kelompok
masyarakat penerima bantuan program seperti kelompok tani, gapoktan, LKMA Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis, dan lainnya. Harapannya
dengan poktan dan gapoktan itu menjadi koperasi pertanian yang berdasarkan bottom-up dan dekat dengan anggotanya. Namun koperasi yang diharapkan
tidak dapat berhasil. Tanpa terbentuknya koperasi, poktan dan gapoktan tidak dapat memiliki aset tetap sehingga tidak dapat bersaing dengan perusahaan
lain. Oleh karena itu, perlu adanya penguatan lembaga di pedesaan agar pembangunan pertanian dan pedesaan berjalan lancar. Penguatan lembaga
pedesaan dapat dilakukan dengan merevitalisasi KUD dan sekaligus meningkatkan kinerja keuangan KUD Masyuri, 2010: 121-122.
commit to user 27
Kinerja keuangan KUD dapat ditingkatkan dengan mempertimbangkan kemampuan masing-masing KUD. Sebagaimana disajikan pada gambar 1 dan
diuraikan berdasarkan permasalahan penelitian, yaitu kinerja keuangan. Analisis keuangan perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti mengenai
kondisi keuangan tersebut. Analisis keuangan koperasi dapat diketahui berdasarkan keadaan laporan keuangannya yang terdiri dari neraca dan
laporan laba-rugi. Kedua laporan ini kemudian dianalisis menggunakan analisis rasio yaitu rasio likuiditas rasio lancar dan rasio cepat, rasio
solvabilitas rasio modal sendiri dengan total aktiva, rasio modal sendiri dengan aktiva tetap, rasio total hutang dengan total aktiva, rasio total hutang
dengan modal sendiri dan rasio rentabilitas Return On Investment ROI dan Return On Equity ROE untuk mengetahui kemampuan KUD dalam
memenuhi kewajibannya baik jangka panjang dan jangka pendek serta memperoleh sisa hasil usaha SHU.
Nilai rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio standar yang digunakan dalam penelitian yaitu peraturan menteri negara koperasi dan UKM
No. 22PerM.KUKMIV2007. Rasio standar tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa standar yang digunakan adalah standar yang paling
sesuai dengan kondisi koperasi khususnya KUD dan merupakan standar baku untuk sistem pemeringkatan koperasi di Indonesia, sedangkan KUD adalah
salah satu jenis koperasi tersebut. Berdasarkan analisis-analisis tersebut akan dapat diketahui kondisi keuangan pada periode yang dianalisis dan
perkembangan keuangannya. Serta diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang bersangkutan dalam mengambil keputusan finansial pada tahun yang
akan datang.
commit to user 28
Gambar 1. Bagan Kerangka Teori Pendekatan Masalah
D. Hipotesis