Financial Distress Opini Audit going concern

i dibutuhkan. Sebuah ketidaksesuaian ukuran antara perusahaan klien yang besar diaudit oleh perusahaan audit yang kecil dapat menyebabkan berakhirnya keterlibatan audit Hudaib dan Cooke, 2005, yaitu auditor switching.

2.1.4 Financial Distress

Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Perusahaan cenderung akan berpindah auditor ketika mengalami kesulitan keuangan. Ada dorongan yang kuat untuk berpindah auditor pada perusahaan yang terancam bangkrut. Kesulitan keuangan signifikan mempengaruhi perusahaan yang terancam bangkrut untuk berpindah KAP Schwartz dan Menon, 1985. Menurut Schwartz dan Soo dalam Sinarwati, 2010 bahwa perusahaan yang bangkrut kesulitan keuangan lebih sering untuk berpindah KAP daripada perusahaan yang tidak bangkrut tidak kesulitan keuangan. Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan kemampuan keuangan perusahaan Wijayanti, 2010.

2.1.5 Opini Audit going concern

Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk mengevaluasi status kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaan auditnya. Mengacu pada PSA Universitas Sumatera Utara i 29 paragraf 11 huruf d menyatakan bahwa keragu-raguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya merupakan keadaan yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan atau bahasa penjelasan lain dalam laporan audit meskipun tidak mempengaruhi pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion, yang dinyatakan oleh auditor. Going concern kelangsungan hidup merupakan asumsi kelangsungan hidup dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi sebaliknya, entitas tersebut menjadi bermasalah. PSAK 30 IAI, 2011 menyatakan bahwa going concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan. Biasanya informasi yang secara signifikan dianggap berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup suatu badan usaha adalah berhubungan dengan asumsi kelangsungan hidup suatu badan usaha adalah berhubungan dengan ketidakmampuan satuan usaha dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar secara bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar atau kegiatan operasi lainnya. Berdasarkan SA Seksi 341, IAI, 2011: SPAP, paragraf 05 menyebutkan bahwa auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas dengan cara sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara i 1. Auditor mempertimbangkan apakah hasil prosedur yang dilaksanakan dapat mengidentifikasi keadaan atau peristiwa yang secara keseluruhan menunjukkan adanya kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas. Mungkin diperlukan untuk memperoleh informasi tambahan mengenai kondisi dan peristiwa beserta bukti- bukti yang mendukung informasi yang mengurangi kesangsian auditor. 2. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, ia harus memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut, dan menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat secara efektif dilaksanakan. 3. Setelah auditor mengevaluasi rencana manajemen, ia mengambil kesimpulan apakah ia masih memiliki kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas. Paragraf 11 sampai dengan 18 mengatur tindakan yang harus diambil oleh auditor apabila auditor memiliki kesangsian mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. 4. Auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan datang. Fakta bahwa entitas kemungkinan akan berakhir kelangsungan hidupnya setelah menerima laporan dari auditor yang tidak memperlihatkan kesangsian besar, dalam jangka waktu satu tahun setelah tanggal laporan keuangan, tidak berarti dengan sendirinya menunjukkan kinerja audit yang tidak memadai. Oleh karena itu, tidak dicantumkannya kesangsian besar dalam laporan auditor tidak seharusnya dipandang sebagai jaminan mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam SPAP Standar Profesional Akuntan Publik seksi 341 paragraf 05 juga dijelaskan panduan untuk mempertimbangkan pernyataan pendapat atau tidak memberikan pendapat dalam hal auditor menghadapi masalah kesangsian atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini Universitas Sumatera Utara i Ya Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya SA Seksi 508 PSA No. 29 Apakah auditor sangsi atas kelansungan hidup entitas? Apakah ada rencana manjemen? Apakah rencana manjemen dapat dilaksanakan? Tidak memberikan pendapat Tidak memberikan pendapat Apakah cukup pengungkapan? Pendapat wajar tanpa pengecualian Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan berkaitan dengan kelangsungan hidup entitas atau penekanan atas suatu hal Emphasis of a Master Pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar Apakah ada kondisi dan atau peristiwa yang berdampak terhadap kelangsungan hidup entitas? Gambar 2.1 Pedoman Pernyataan Pendapat Going Concern Sumber: IAI,2001: SA Seksi 341.Lampiran Universitas Sumatera Utara i

2.1.6 Reputasi Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

PENDAHULUAN Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, Ukuran Perusahaan Klien, Kepemilikan Institusional, Dan Kompleksitas Perusahaan Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 20

0 5 11

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

0 1 16

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

1 2 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-201

0 0 9

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011).

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011)

0 0 21