Kewajiban Audit Suatu Perusahaan

i

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Berikut akan diuraikan beberapa teori yang melandasi penelitian ini, yatu :

2.1.1 Kewajiban Audit Suatu Perusahaan

Audit atas laporan keuangan terutama diperlukan oleh perusahaan berbentuk Perseroan terbatas PT yang dikelola oleh manajemen profesional yang ditunjuk oleh pemegang saham. Biasanya setahun sekali dalam Rapat Umum pemegang saham RUPS para pemegang saham akan meminta pertanggungjawaban manajemen perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan No. 2 yang dikeluarkan oleh FASB menyatakan bahwa relevansi dan reabilitas merupakan dua kualifikasi utama yang membuat informasi akuntansi dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Pengguna laporan keuangan melihat adanya keyakinan bahwa kedua hal tersebut di atas telah dipenuhi sebagaimana tercantum dalam laporan auditor independen. Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena alasan sebagai berikut Agoes, Sukrisno, 2004:9 : Universitas Sumatera Utara i a. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. b. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini Unqualified wajar tanpa pengecualian dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. c. Mulai tahun 2001 perusahaan yang total assetnya Rp. 25 milyar ke atas harus memasukkan audited financial statements nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian. d. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statements nya ke Bapepam paling lambat 90 hari setelah tahun buku. e. SPT yang didukung oleh laporan keuangan yang belum diaudit. Berdasarkan ketentuan Bapepam dan LK, Laporan keuangan yang disampaikan baik untuk Penawaran Umum maupun untuk laporan berkala, wajib diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Bapepam dan LK. Kewajiban audit tersebut berlaku bagi Emiten dan Perusahaan Publik yang merupakan entitas tunggal maupun sebagai induk perusahaan dari anak perusahaan yang dimilikinya. Hal mengenai kewajiban audit laporan keuangan suatu perusahaan juga dapat dilihat dengan memperhatikan pasal 68 ayat 1 UU No. 40 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan Bapepam dan LK, laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik wajib diaudit. Jika anak perusahaan dan perusahaan asosiasi dari Emiten atau Perusahaan Publik tersebut bukan merupakan Emiten atau Perusahaan Publik namun memenuhi kriteria yang ada pada pasal 68 UUPT, maka laporan keuangan perusahaan tersebut wajib diaudit dan diberikan opini oleh akuntan. Peraturan Bapepam dan LK tidak mengatur secara khusus tentang kewajiban audit atas laporan Universitas Sumatera Utara i keuangan anak perusahaan dan perusahaan asosiasi dari Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam hal tersebut, Bapepam dan LK mengikuti ketentuan yang diatur dalam standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi bersangkutan. Berdasarkan UUPM Undang-undang Pasar Modal dan peraturan nomor IX.A.2, IX.C.1 serta IX.C.2 laporan keuangan yang disampaikan dalam Pernyataan Pendaftaran harus disajikan untuk jangka waktu 3 tiga tahun terakhir atau sejak berdirinya bagi perusahaan yang berdiri kurang dari 3 tiga tahun buku dan seluruh periode yang disajikan tersebut wajib diaudit oleh akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK. Basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang telah cukup sering digunakan selama ini adalah teori agensi Agency Theory. Dalam teori agensi, auditor independen berperan sebagai penengah kedua belah pihak agent and principle yang berbeda kepentingan. Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen manajer. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan mereka sendiri. Prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka di perusahaan tersebut sedangkan agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terlibat dalam hubungan suatu agensi, seperti memutuskan untuk melakukan auditor switching karena adanya ketidaksepakatan atas praktik akuntansi tertentu, maka agen akan pindah ke auditor yang dapat Universitas Sumatera Utara i bersepakat dengan agen. Teori agensi dalam penelitian ini sebagai dasar hipotesis pertama karena Menurut Jones 1996, Meludav dan Ziv 1997 dalam Sinarwati bahwa jika suatu perusahaan mendapatkan opini audit going concern maka perusahaan tersebut akan mendapatkan respon negatif terhadap harga sahamnya, sehingga perusahaan kemungkinan besar akan melakukan pergantian KAP. Teori agensi juga digunakan sebagai dasar hipotesis keempat bahwa klien dengan tekanan finansial cenderung untuk menggantikan KAP mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lebih sehat Schwartz dan Menon, 1985; Hudaib dan Cooke, 2005. Kemudian juga digunakan sebagai dasar hipotesis kelima karena menurut Schwartz dan Menon 1985 bahwa perusahaan yang melakukan pergantian manajemen akan mengganti KAP-nya karena manajemen akan mencari KAP yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang mengenai independensi auditor dalam pemberian jasa audit kepada sejumlah perusahaan, maka pemerintah selaku regulator yang diharapkan dapat memfasilitasi kepentingan semua pihak dalam pelaksanaan jasa audit telah menetapkan Keputusan Menteri keuangan Republik Indonesia Nomor 359KMK.062003 pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Keputusan tersebut dijadikan sebagai pedoman yang mengatur dan mewajibkan adanya rotasi auditor maupun masa kerja audit audit tenure. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17PMK.012008 tentang “Jasa Universitas Sumatera Utara i Akuntan Publik” pasal 3. Peraturan ini mengatur tentang pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut, dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut-turut.

2.1.2 Auditor Switching

Dokumen yang terkait

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

PENDAHULUAN Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, Ukuran Perusahaan Klien, Kepemilikan Institusional, Dan Kompleksitas Perusahaan Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 20

0 5 11

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

0 1 16

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

1 2 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-201

0 0 9

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011).

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011)

0 0 21