i
Sinarwati 2010.
Mengapa perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI
melakukan pergantian
KAP auditor
switching Pergantian
manajemen, financial distress,
opini going concern, dan
reputasi auditor Perusahaan
manufaktir yang terdaftar di BEI
pada tahun 2003- 2007
menggunakan staritified random
sampling dan terpilih 78
perusahaan manufaktur
Regresi Logistik
Pergantian manajemen,
financial distress
Suparlan dan Andayani
2010. Analisis
Empiris pergantian
KAP setelah ada
kewajiban Rotasi Audit
auditor switching
kepemilikan publik, penambahan saham,
ukuran klien, kepemilikan
institusional, dewan komisaris,
pergantian manajemen,
leverage, dan ROE
Perusahaan nonkeuangan
dan investasi yang terdaftar di BEI
pada tahun 2006- 2008 dan terpilih
76 perusahaan Regresi
Logistik Kepemilikan
publik, penambahan
saham , ukuran klien
Wijayani 2011.
Alasan terjadinya
pergantian auditor pada
perusahaan go publik di
BEI. auditor
switching Pergantian
manajemen, ukuran KAP, opini audit,
financial distress, persentase
perubahan ROA, dan ukuran
klien Perusahaan go
publik non keuangan yang
terdaftar pada BEI antara tahun
2003-2009 menggunakan
purposive sampling
dan terpilih 912 perusahaan
Regresi Logistik
Pergantian manajemen,
ukuran KAP
Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2013
2.3 Kerangka Konseptual
Auditor Switching merupakan perilaku pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan. Pergantian tersebut wajib dilakukan untuk menjaga independensi auditor
karena audit tenure yang panjang dapat mempengaruhi independensi. Banyak hal
Universitas Sumatera Utara
i
yang mendasari terjadinya pengambilan keputusan pihak manajemen perusahaan termasuk pengambilan keputusan untuk melakukan pergantian KAP yang mengaudit
laporan keuangan perusahaan bersangkutan. Beberapa hal yang mendasari pengambilan keputusan tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan
perilaku yang terdapat dalam perumusan teori akuntansi pendekatan deksriptif. Pendekatan perilaku terhadap perumusan teori akuntansi menitikberatkan relevansi
pengambilan keputusan dari informasi yang diberitakan dan pada perilaku individu serta perilaku kelompok yang disebabkan oleh pemberitaan informasi. Pendekatan
perilaku terhadap perumusan suatu teori akuntansi dikaitkan dengan perilaku manusia selama perilaku manusia itu menyangkut masalah dan informasi akuntansi dalam
Belkaoui, 1986:48-49. Oleh karena itu informasi akuntansi, ditinjau dari isi dan bentuknya, dapat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan individu. Terdapat beberapa faktor yang mendasari pendekatan perilaku ini, yaitu : kecukupan pengunkapan, kegunaan
data laporan keuangan, sikap praktek pelaporan perusahaan, pertimbangan materialitas, dan akibat keputusan prosedur akuntansi alternatif dalam Belkaoui,
1986:49. Berdasarkan pendekatan perilaku yang ada dalam perumusan teori akuntansi tersebut, maka terbentuklah suatu kerangka konseptual yang menjelaskan
bahwa pelaksanaan auditor switching berkaitan erat dengan perilaku pengguna individu atau kelompok dalam hal ini antara pihak manajemen perusahaan sebagai
agen dan pihak investor selaku prinsipal serta auditor yang menjembatani
Universitas Sumatera Utara
i
kepentingan pihak agen dan prinsipal yang menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusannya. Adapun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku individu atau kelompok tersebut dalam pengambilan keputusan melakukan pergantian KAP auditor switching, yaitu ukuran perusahaan klien, financial
distress, opini going concern dan reputasi auditor. Hubungan antara ukuran
perusahaan klien, financial distress, opini going concern dan reputasi auditor terhadap pelaksanaan auditor switching dapat digambarkan dalam kerangka
konseptual penelitian pada gambar 2.2.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dan tidak dapat mengetahui pengaruhnya secara
Ukuran perusahaan klien X1
Financial distress X2
Opini going concern X3
Reputasi Auditor X4
Pelaksanaan Auditor Swtiching
Variabel Independen Variabel Dependen
H1
H2
H3
H4 H5
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
Universitas Sumatera Utara
i
simultan karena hasil pengujian dengan metode regresi logistik hanya ada pengujian secara parsial.
2.4 Hipotesis Penelitian