Matriks klasifikasi Kesimpulan Keterbatasan

i

d. Matriks klasifikasi

Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan auditor switching. Tabel 4.5 Tabel Classification Table Prediksi Classification Table

a,b

Observed Predicted SWITCH Percentage Correct 1 Step 0 SWITCH 33 100.0 1 11 .0 Overall Percentage 75.0 a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500 Dari tabel di atas dapat dibaca bahwa menurut prediksi, perusahaan yang melakukan auditor switching adalah 11 sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan auditor switching adalah 5. Classification Table a Observed Predicted SWITCH Percentage Correct 1 Step 1 SWITCH 33 100.0 1 6 5 45.5 Overall Percentage 86.4 a. The cut value is .500 Universitas Sumatera Utara i Jadi ketepatan model ini adalah 511 atau 45,5. Dan menurut prediksi, perusahaan yang tidak melakukan auditor switching adalah 33, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa perusahaan yang tidak melakukan auditor switching adalah 33. Jadi, ketepatan model ini adalah 3333 atau 100. Ketepatan prediksi keseluruhan model ini adalah 86,4.

4.2.2. Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas yaitu Reputasi Auditor RADTR, Opini Going Concern OGCG, Financial Distress FD dan Ukuran perusahaan Total Asset klien TA terhadap Pelaksanaan Auditor Switching dengan menggunakan hasil uji regresi yang ditunjukkan dalam variable in the equation. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 5. Apabila tingkat signifikansi 0,05, maka Hipotesis diterima. Tabel 4.6 Tabel V ariables in the Equation Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a RADTR -40.076 10975.095 .000 1 .997 .000 OGCG 20.924 7817.065 .000 1 .998 1.222E9 FD -20.454 7817.065 .000 1 .998 .000 TA -1.386 1.275 1.183 1 .277 .250 Constant .000 1.000 .000 1 1.000 1.000 Universitas Sumatera Utara i Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a RADTR -40.076 10975.095 .000 1 .997 .000 OGCG 20.924 7817.065 .000 1 .998 1.222E9 FD -20.454 7817.065 .000 1 .998 .000 TA -1.386 1.275 1.183 1 .277 .250 Constant .000 1.000 .000 1 1.000 1.000 a. Variables entered on step 1: RADTR, OGCG, FD, TA. Pada tabel 4.6 menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5. Dari pengujian dengan regresi logistik di atas maka diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut ini: SWITCHt = 0 – 40,076 ADTR + 20,924 OGCG - 20,454 FD - 1,386 TA + ℮ Penjelasan dari nilai masing-masing koefisien pada persamaan regresi logistik tersebut dapat dijelaskan di bawah ini. • Nilai B Constant konstanta = 0 Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variabel bebas yaitu ADTR, OGCG, FD dan TA maka nilai SWITCH Auditor Switching yang dilihat dari nilai Y tetap sebesar 0. • Nilai ADTR = - 40,076 Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan ADTR Auditor Reputation sebesar 1 satuan, maka perubahan pada SWITCH yang dilihat dari nilai Universitas Sumatera Utara i SWITCH Auditor Switching akan berkurang sebesar 40,076 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. • Nilai OGCG = 20,924 Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan OGCG Opinion of Going Concern sebesar 1 satuan, maka perubahan SWITCH yang dilihat dari nilai SWITCH Auditor Switching akan bertambah sebesar 20,924 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. • Nilai FD = - 20,454 Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan FD Financial Distress sebesar 1 satuan, maka perubahan SWITCH yang dilihat dari nilai SWITCH Auditor Switching akan berkurang sebesar 20,454 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. • Nilai TA = - 1,386 Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan TA Total asset sebesar 1 satuan, maka perubahan SWITCH yang dilihat dari nilai SWITCH Auditor Switching akan berkurang sebesar 1,386 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Universitas Sumatera Utara i Tabel 4.7 Tabel Hasil Hipotesis No Hipotesis Beta Sig Kesimpulan 1 H1 -1,386 0,277 Tidak Didukung H1 ditolak 2 H2 -20,454 0.998 Tidak Didukung H2 ditolak 3 H3 20,924 0, 998 Tidak Didukung H3 ditolak 4 H4 -40,076 0, 997 Tidak Didukung H4 ditolak H1 : Ukuran perusahaan klien berpengaruh negatif terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. Ukuran perusahaan klien dengan diproksi total aset perusahaan pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 1,386 dengan tingkat signifikansi 0,277 0,05 yang berarti H 1 tidak dapat didukung atau ukuran perusahaan klien tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. H2 : Financial distress berpengaruh negatif terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. Financial Distress pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 20,454 dengan tingkat signifikansi 0,998 0,05 yang berarti H 2 tidak dapat Universitas Sumatera Utara i didukung atau Financial Distress tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. H3 : Opini going concern berpengaruh positif terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. Opini Going Concern pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 20,924 dengan tingkat signifikansi 0,998 0,05 yang berarti H 3 tidak dapat didukung atau Opini Going Concern tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching . H4 : Reputasi auditor berpengaruh positif terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. Reputasi Auditor pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 40,076 dengan tingkat signifikansi 0,997 0,05 yang berarti H 4 tidak dapat diukung atau Reputasi Auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. Universitas Sumatera Utara i

4.2.3. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan H5

Hasil pengujian hipotesis lima H5 adalah untuk melihat pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor secara bersama-sama terhadap kemungkinan pelaksanaan Auditor Switching. Hasilnya dapat dilihat pada tabel Omnibus Tests of Model Coefficients dengan menggunakan regresi logistik biner. Berikut adalah tabel hasil dari pengujian hipotesis lima tersebut : Tabel 4.8 Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 25.556 4 .000 Block 25.556 4 .000 Model 25.556 4 .000 Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan hasil tersebut berada di bawah 0,005 , sehingga dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama variabel ukuran perusahaan klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor berpengaruh positif secara signifikan terhadap pelaksanaan auditor switching, maka H5 diterima. Universitas Sumatera Utara i

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan studi mengenai adanya kemungkinan perusahaan untuk melakukan auditor switching. Penelitian terhadap 12 perusahaan dengan jumlah sampel total 48 sesuai dengan 4 periode penelitian yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling selama tahun 2008-2011. Sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya, dimana penelitian ini menggunakan beberapa variabel independen seperti ukuran perusahaan klien, financial distress, opini going concern, dan reputasi auditor. Maka di pembahasan ini peneliti mencoba untuk melakukan pembuktian mengenai hasil hipotesis yang telah dilakukan dan membandingkan hasilnya dengan beberapa teori terdahulu yang memiliki tema penelitian yang hampir sama.

4.3.1. Hubungan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Pelaksanaan Auditor

Switching Pada perkiraan awal, penulis meyakini bahwa ukuran perusahaan klien memiliki pengaruh negatif terhadap pelaksanaan Auditor Switching. Variabel Ukuran Perusahaan Klien LnTA menunjukkan koefisien regresi positif sebesar -1,386 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,27 7, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis pertama tidak berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan tidak adanya pengaruh ukuran klien terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini Universitas Sumatera Utara i tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mardiyah 2002 dan Nasser et al. 2006. Menurut hasil penelitian Afriansyah dan Siregar 2007, klien-klien dengan total aset kecil cenderung berpindah ke KAP yang bukan tergolong Big 4, sedangkan emiten dengan total aset besar tetap memilih KAP Big 4 sebagai auditornya, yang mencerminkan kesesuaian ukuran antara KAP dengan kliennya. Sebagian besar sampel penelitian terdiri dari klien dengan total aset kecil dan sebagian besar dari mereka sudah menggunakan KAP non Big 4 sehingga tidak ada kecenderungan untuk melakukan auditor switching.

4.3.2. Hubungan Financial Distress terhadap Pelaksanaan Auditor

Switching Variabel Financial Distress FD menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 20,454 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,998 , lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Kartika 2006 serta Damayanti dan Sudarma 2007 tetapi tidak mendukung penelitian Haskin dan Williams 1990 serta Nasser et al. 2006. Universitas Sumatera Utara i Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan keuangan justru tidak menjadi faktor penyebab perusahaan untuk melakukan auditor switching. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar perusahaan yang dijadikan sampel menggunakan jasa KAP Non Big Four, dengan demikian auditor switching ke penggunaan jasa KAP Big Four justru akan semakin menyulitkan kondisi keuangan perusahaan karena kenaikan jasa audit. Selain itu, auditee yang insolvent dan mengalami posisi keuangan yang tidak sehat lebih mungkin untuk mengikat auditornya untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham dan kreditor serta mengurangi risiko litigasi Francis dan Wilson, 1998 dalam Nasser et al., 2006.

4.3.3 Hubungan Opini Going Concern terhadap Pelaksanaan Auditor

Switching Variabel Opini Going Concern menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 20,924 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,998 , lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis ke-3 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh opini audit going concern terhadap pelaksanaan auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Damayanti dan Sudarma 2007 tetapi tidak mendukung hasil penelitian Kadir 1994 serta Chow dan Rice 1982. Universitas Sumatera Utara i Hasil pengujian yang tidak berhasil menemukan adanya pengaruh signifikan diduga disebabkan karena pada umumnya perusahaan sampel telah mendapatkan opini unqualified. Selain itu, jika perusahaan menggunakan KAP Big Four, hal tersebut menyebabkan perusahaan tidak terlalu memiliki keleluasaan untuk melakukan auditor switching apabila penugasan KAP oleh manajemen dianggap tidak lagi sesuai. Pergantian kelas KAP dari Big Four dikhawatirkan dapat menyebabkan adanya sentimen negatif dari pelaku pasar terhadap kualitas pelaporan keuangan dari perusahaan. Sebaliknya, pergantian kelas KAP ke Big Four dikhawatirkan dapat menyebabkan tidak adanya kemungkinan untuk mendapatkan opini unqualified karena pertimbangan kualitas audit yang lebih baik.

4.3.4. Hubungan Reputasi Auditor terhadap Pelaksanaan Auditor

Switching Variabel Reputasi Auditor menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 40,076 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,997, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis ke-4 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh ukuran KAP terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mardiyah 2002, Universitas Sumatera Utara i Kartika 2006, serta Damayanti dan Sudarma 2007, tetapi mendukung penelitian Nasser et al. 2006. KAP Big Four awalnya dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan KAP non Big Four. Namun hasil pengujian yang tidak menghasilkan arah pengaruh menunjukkan bahwa perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP Big Four belum tentu tidak melakukan pergantian KAP auditor switching. Universitas Sumatera Utara i

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Bab IV dapat diambil suatu kesimpulan seperti berikut ini: 1. Ukuran perusahaan klien tidak berpengaruh terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching selama empat tahun pengamatan 2008- 2011. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mardiyah 2002 dan Nasser et al. 2006. 2. Financial distress tidak berpengaruh terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching selama empat tahun pengamatan 2008-2011. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Kartika 2006 serta Damayanti dan Sudarma 2007 tetapi tidak mendukung penelitian Haskin dan Williams 1990 serta Nasser et al. 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan keuangan justru tidak menjadi faktor penyebab perusahaan untuk melakukan auditor switching. 3. Opini going concern tidak berpengaruh terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching selama empat tahun pengamatan 2008- 2011. Universitas Sumatera Utara i Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Damayanti dan Sudarma 2007 tetapi tidak mendukung hasil penelitian Kadir 1994 serta Chow dan Rice 1982. 4. Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching selama empat tahun pengamatan 2008-2011. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mardiyah 2002, Kartika 2006, serta Damayanti dan Sudarma 2007, tetapi mendukung penelitian Nasser et al. 2006. 5. Ukuran perusahaan klien, financial distress, opini going concern, dan reputasi auditor secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan auditor switching selama empat tahun pengamatan 2008- 2011.

5.2. Keterbatasan

Sebagaimana lazimnya suatu penelitian empiris, hasil penelitian ini juga mengandung beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Pemilihan objek penelitian hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2011 saja. 2. Penelitian ini hanya menguji pengaruh variabel-variabel ukuran KAP, ukuran klien, tingkat pertumbuhan klien, financial distress, pergantian manajemen, opini audit, dan fee audit terhadap auditor switching. Variabel- Universitas Sumatera Utara i variabel lain yang mungkin berpengaruh juga terhadap auditor switching tidak diuji dalam penelitian ini. Misalnya, sejumlah variabel penting seperti karakteristik corporate governance yang dapat meningkatkan pengetahuan mengenai audit tenure dan auditor switching di Indonesia, tidak dimasukkan ke dalam model regresi. 3. Periode penelitian yang digunakan hanya terbatas empat tahun. Periode waktu yang terbatas tersebut tentunya mempengaruhi hasil penelitian ini. Periode penelitian ini juga mendapat pengaruh berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17PMK.012008 pasal 3 tentang “Pembatasan praktik Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik”. 4. Auditor switching dalam penelitian ini hanya memperhatikan pergantian pada tingkat KAP, tidak memperhatikan pergantian pada tingkat akuntan publik.

5.3. Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

PENDAHULUAN Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, Ukuran Perusahaan Klien, Kepemilikan Institusional, Dan Kompleksitas Perusahaan Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 20

0 5 11

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

0 1 16

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

1 2 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-201

0 0 9

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011).

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011)

0 0 21