i
Halim, 1997 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007. Expertise KAP merupakan salah satu atribut dalam servis KAP besar Mardiyah, 2002. Adanya faktor expertise
itu akan menentukan perubahan auditor oleh perusahaan sehingga perusahaan lebih memilih KAP besar. Eichenseher dan Shields dalam Kartika 2006 mengemukakan
fenomena bahwa persepsi expensivemahalnya kantor akuntan akan menentukan kesuksesan klien.
Telah diusulkan dalam literatur bahwa KAP yang lebih besar Big 4 biasanya dianggap lebih mampu mempertahankan tingkat independensi yang memadai
daripada rekan-rekan mereka yang lebih kecil karena mereka biasanya menyediakan berbagai layanan untuk klien dalam jumlah yang besar, sehingga mengurangi
ketergantungan mereka pada klien tertentu Dopuch, 1984; Wilson dan Grimlund, 1990 dalam Nasser et al., 2006. Selain itu, KAP yang lebih besar umumnya
dianggap sebagai penyedia kualitas audit yang tinggi dan menikmati reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis dan karena itu, akan berusaha untuk mempertahankan
independensi mereka untuk menjaga image mereka DeAngelo, 1981; Dopuch, 1984; Wilson dan Grimlund, 1990 dalam Nasser et al., 2006.
Terlebih lagi, KAP yang lebih besar juga dianggap lebih independen daripada rekan-rekan mereka yang lebih kecil dalam menahan tekanan manajemen pada saat
terjadi perselisihan ketika mereka biasanya memiliki lebih banyak klien dan mampu untuk menyerahkan sebagian dari klien mereka yang lebih sulit Chow dan Rice,
1982. Oleh karena itu, H4 dinyatakan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
i
H4 : Reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap kemungkinan
pelaksanaan auditor switching.
2.4.5. Pengaruh Ukuran erusahaan Klien,
Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor terhadap Auditor Switching
Selain menetapkan hipotesis pengaruh tiap variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yakni auditor switching, maka selanjutnya
peneliti akan menetapkan hipotesis pengaruh keseluruhan variabel independen tersebut secara bersamaan terhadap variabel dependen. Penetapan hipotesis ini perlu
dilakukan berkaitan dengan uji simultan yang akan dilakukan terhadap keseluruhan variabel independen dengan tujuan untuk melihat pengaruhnya secara bersamaan
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu maka hipotesis lima H5 dinyatakan sebagai berikut :
H5 : Ukuran perusahaan klien, Financial Distress, Opini Going Concern,
dan Reputasi Auditor berpengaruh positif terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching.
Universitas Sumatera Utara
i
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel
atau lebih. Hubungan sebab-akibat yang dimaksud adalah dapat berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu
variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan
setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui
pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian
hipotesis dan menjelaskan hubungan variabel-variabel yang diteliti yaitu ukuran perusahaan klien, financial distress, opini going concern, dan reputasi auditor
sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah pelaksanaan auditor switching.
Universitas Sumatera Utara
i
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang diakses melalui
media internet dengan situs www.idx.co.id. Dengan demikian, peneliti akan menggunakan data yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia BEI dilihat
melalui laporan keuangan perusahaan manufaktur.
Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tahap Penelitian Jan.
Feb. Mar.
Apr. Mei.
Juni. Juli.
Pengajuan Judul Penyetujuan
Proposal
Penyelesaian Proposal
Bimbingan Skripsi
Penulisan Skripsi Penyelesaian
Skripsi
Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2013
Universitas Sumatera Utara
i
3.3. Batasan Operasional
Untuk menghindari timbulnya salah pengertian atau salah penafsiran. terhadap istilah-istilah dalam judul maka peneliti memberikan batasan
operasional dalam penelitian ini. Batasan operasional adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu
konsep. Tujuannya adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya,
maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. Jadi,
batasan operasional dalam penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI
pada tahun 2008-2011.
3.4. Definisi Operasional
Pengoperasionalan konsep operationalizing the concept atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan
karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian.
Menurut Kerlinger 2000, definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
i
untuk mengukur variabel tersebut, dengan kata lain definisi oprasional merupakan spesifikasi kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur
variabel. Dengan definisi operasional, peneliti dapat mengumpulkan, mengukur, atau menghitung informasi melalui logika empiris. Istilah-istilah
dalam definisi operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris. Ada beberapa peneliti menganggap bahwa konsep sama dengan definisi
operasional, jika ini terjadi maka akan menimbulkan permasalahan. Definisi operasional berbeda dengan konsep, sehingga definisi operasional antara satu
penelitian dengan penelitian lainnya akan berbeda, meskipun topiknya sama Erlina, 2011 : 48.
Variabel penelitian ada dua macam variabel ditinjau dari aspek hubungan antar variabel yang digunakan untuk penelitian. Pertama adalah
variabel dependen terikat. Variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel independen bebas. Besarnya
perubahan yang disebabkan oleh variabel independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen terikat sebesar koefisien
besaran perubahan dalam variabel independen. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan variabel independen, diharapkan akan
menyebakan variabel dependen berubah sekian satuan juga. Sebaliknya jika terjadi perubahan penurunan variabel independen bebas sekian satuan,
diharapkan akan menyebabkan perubahan penurunan variabel dependen
Universitas Sumatera Utara
i
terikat sebesar sekian satuan juga. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel Dependen bebas Definisi operasional variabel terikat dalam penelitian ini adalah
pelaksanaan auditor switching. Auditor switching merupakan pergantian Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan
klien. Variabel auditor switching diukur dengan menggunakan variabel dummy , jika perusahaan melakukan pergantian KAP diberi kode 1 dan
jika tidak melakukan pergantian diberi kode 0. Maksud pergantian KAP disini adalah jika perusahaan menggunakan KAP yang berbeda
di tiap tahunnya dan bukan bersifat mandatory. Jika terjadi pergantian salah satu partner atau lebih, dimaksudkan sebagai rotasi partner dan
bukan pergantian KAP.
2. Variabel Independen bebas a. Ukuran Perusahaan Klien
Ukuran klien merupakan besarnya sebuah perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Total aset yang dimaksud adalah jumlah
aset yang dimiliki perusahaan klien yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan pada akhir periode yang telah diaudit.
Variabel ukuran klien dalam penelitian ini dihitung dengan
Universitas Sumatera Utara
i
melakukan logaritma natural atas total aset perusahaan Nasser et al.,2006.
b. Financial Distress Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang
dalam keadaan kesulitan keuangan. Perusahaan cenderung akan berpindah auditor ketika mengalami kesulitan keuangan. Dalam
penelitian ini variabel financial distressdiproksikan dengan rasio DAR Debt to Asset Ratio. Semakin tinggi proporsi debt to asset
ratio, maka semakin besar risiko keuangan bagi kreditor maupun pemegang saham.
Total Hutang DAR
Debt to Asset Ratio = . Total Asset
Tingkat rasio DAR yang aman adalah 50. Rasio DAR di atas 50 merupakan salah satu indikator memburuknya kinerja
keuangan sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan atau financial distress Subramanyam, 2011. Variabel
financial distress diukur menggunakan variabel dummy untuk membedakan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan
perusahaan yang sehat. Jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di atas 0,5 maka diberikan nilai 1 , sedangkan jika perusahaan
klien memiliki rasio DAR di bawah 0,5 maka diberikan nilai 0.
Universitas Sumatera Utara
i
c. Opini Going Concern Opini going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor
untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya SPAP,2001. Termasuk dalam opini audit
going concern ini adalah opini going concern unqualified with explanatory language, qualified dan going concern
disclaimer opinion. Maksud dari opini going concern adalah jika dalam laporan auditor independen terdapat pernyataan auditor atas
kelangsungan hidup entitas, baik yang tertera dalam paragraf ke empat laporan auditor independen maupun dalam penjelasan atas
laporan keuangan auditan Sinarwati, 2010. Variabel opini going concern diukur dengan menggunakan variabel dummy, jika
perusahaan mendapatkan opini going concern diberi kode 1 dan jika tidak diberi kode 0.
d. Reputasi Auditor Reputasi auditor sangat mempengaruhi hasil dari kualitas audit, di
mana kualitas audit sangat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi terhadap suatu
perusahaan. Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki
Universitas Sumatera Utara
i
auditor tersebut. Variabel ini diukur menggunakan variabel dummy. Angka 1 diberikan pada perusahaan yang menggunakan
jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. Sedangkan angka 0 diberikan kepada perusahaan yang
menggunakan jasa KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. Auditor yang termasuk dalam afiliasi KAP Big
Four dan Non Big Four telah disebutkan pada bab sebelumnya.
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen atau variabel bebas adalah ukuran perusahaan klient, financial distress, opini going concern dan reputasi
auditor sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah pelkasanaan auditor switching. Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah
variabel dummy, yaitu variabel yang bersifat kategorikal atau dikotomi Ghozali, 2006 : 49, Dimana kategori 1 untuk auditee yang melakukan auditor switching dan
kategori 0 untuk auditee yang tidak melakukan auditor switching. Data ini diperoleh dengan cara menganalisis Laporan Auditor Independen pada tahun pengamatan yaitu
tahun 2008-2011. Data pelaksanaan auditor switching ini disajikan dalam skala nominal.
Universitas Sumatera Utara
i
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta
hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Dengan kata lain, menggunakan proses pengukuran yaitu dengan menetapkan angka atau label
terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, atau setiap jenis fenomena atau peristiwa yang mengunakan aturan-aturan tertentu yang menunjukkan
jumlah dan atau kualitas dari faktor-faktor yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala nominal dan skala rasio sebagai skala
pengukurannya. Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan
obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-
hal di atas digunakan angka-angka sebagai simbol. Skala pengukuran rasio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal
dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 nol empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu
karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya. Ikhtisar
definisi operasional dan skalapengukuran disajikan pada tabel 3.2.
Universitas Sumatera Utara
i
Tabel 3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian
No Nama
Variabel Indikator
Definisi Skala
Pengukuran
1 Ukuran
Perusahaan Klien
Total aset perusahaan
Ukuran klien merupakan besarnya
sebuah perusahaan yang diukur
berdasarkan total aset. Total aset yang
dimaksud adalah jumlah aset yang
dimiliki perusahaan klien yang tercantum
pada laporan keuangan perusahaan pada akhir
periode yang telah diaudit. Variabel ukuran
klien dalam penelitian ini dihitung dengan
melakukan logaritma natural atas total aset
perusahaan Nasser et al.,2006.
Nominal
2 Financial
Distress DAR Debt
to Asset Ratio
Financial distress merupakan kondisi
perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan
keuangan. Perusahaan cenderung akan
berpindah auditor ketika mengalami kesulitan
keuangan. Dalam penelitian ini variabel
financial
distress diproksikan dengan rasio
DAR Debt to Asset Ratio.
Rasio
Universitas Sumatera Utara
i
No Nama
Variabel Indikator
Definisi Skala
Pengukuran
Jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di
atas 0,5 maka diberikan nilai 1 , sedangkan jika
perusahaan klien memiliki rasio DAR di
bawah 0,5 maka diberikan nilai 0.
3 Opini
going concern
Dilihat dari paragraf di
dalam laporan opini
auditor yang menjelaskan
tentang prospek
keberlangsun gan usaha
perusahaan. Opini going concern
merupakan opini yang dikeluarkan auditor
untuk memastikan apakah perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya
SPAP,2001. Variabel opini going
concern diukur dengan menggunakan variabel
dummy, jika perusahaan mendapatkan opini
going concern diberi kode 1 dan jika tidak
diberi kode 0. Nominal
4 Reputasi
Auditor Ukuran KAP
dan apakah termasuk
dalm anggota
KAP
big four
atau tidak.
Reputasi auditor merupakan prestasi dan
kepercayaan publik yang disandang auditor atas
nama besar yang dimiliki auditor tersebut.
Variabel ini diukur menggunakan variabel
Nominal
Universitas Sumatera Utara
i
No Nama
Variabel Indikator
Definisi Skala
Pengukuran
dummy. Angka 1 diberikan pada
perusahaan yang menggunakan jasa KAP
yang berafiliasi dengan KAP The Big Four
Auditor. Sedangkan angka 0 diberikan
kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP
yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big
Four Auditor.
5 Pelaksanaan
Auditor Switching
Dilihat dari laporan
keuangan yang telah
dikeluarkan oleh auditor
apakah terdapat
pergantian auditor.
Pelaksanaan auditor
switching. Auditor
switching merupakan
pergantian Kantor Akuntan Publik yang
dilakukan oleh perusahaan klien.
Variabel
auditor switching diukur dengan
menggunakan variabel dummy , jika perusahaan
melakukan pergantian KAP diberi kode 1 dan
jika tidak melakukan pergantian diberi kode 0.
Nominal
Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2013
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
Universitas Sumatera Utara
i
penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang bergerak dalam bidang manufaktur pada tahun 2008-
2011. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur berjumlah 145 perusahaan Lampiran-1 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2008 sampai dengan 2011 yang terlihat dari Indonesia Capital Market Dictionary ICMD tahun 2008-2011, dengan alasan sektor manufaktur dipilih
untuk menghindari adanya industrial effect yaitu resiko industri yang berbeda antara sektor industri yang satu dengan yang lain. Selain itu, perusahaan
manufaktur cenderung tanggap dengan kondisi lingkungan serta mengalami dampak signifikan dari krisis finansial global. Adapun alasan pemilihan periode
tahun yang diteliti 2008-2011 adalah karena pada periode tersebut cenderung mencerminkan kondisi perekonomian yang relatif stabil.
Menurut Erlina 2011 : 81, “Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Dengan demikian
sampel lebih kecil dari populasi. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan
suatu kriteria tertentu Erlina, 2011 : 87. Sampel perusahaan dapat dilihat pada tabel 3.3.
Metode yang digunakan dalam pemilihan objek pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel berdasarkan kriteria
tertentu Sangadji dan Sopiah, 2010:188. Dalam purposive sampling,
Universitas Sumatera Utara
i
pemilihan kelompok subyek didasarkan pada ciri atau sifat yang dipandang memiliki hubungan yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Dengan metode purposive sampling ini diharapkan dapat mewakili populasinya dan tidak menimbulkan bias bagi tujuan penelitian.
Adapun kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada
tahun 2008 hingga tahun 2011 dan tidak sedang berada pada proses delisting pada periode tersebut.
2. Sampel yang diambil adalah perusahaan manufaktur yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sebelum periode pengamatan. 3.
Perusahaan mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif sekurangnya dua periode laporan keuangan 2 tahun selama periode
pengamatan 2008-2011. Hal ini dikarenakan auditor hampir tidak pernah mengeluarkan opini going concern pada perusahaan yang
mempunyai laba bersih setelah pajak positif McKeown et.al.,1991. 4.
Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dari tahun 2008 hingga tahun 2011
dan menyediakan data yang lengkap.
Universitas Sumatera Utara
i
Berdasarkan kriteria-kriteria yang dikemukakan diatas, maka didapat sampel perusahaan berjumlah 12 perusahaan. Angka tahun pengamatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 4 tahun berturut-turut sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 4 tahun observasi x 12 sampel adalah
sebanyak 48 sampel observasi.
Tabel 3.3. Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
Kode Perusahaan
1 Barito Pacifik Tbk
BRPT 2
Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU
3 Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
KBRI 4
Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI
5 Prima Alloy Steel Universal Tbk
PRAS 6
Centex Tbk CNTX
7 Karwell Indonesia Tbk
KARW 8
Panasia Filament Inti Tbk PAFI
9 Tifico Fiber Indonesia Tbk
TFCO 10
Unitex Tbk UNTX
11 Surya Intrindo Makmur Tbk
SIMM 12
Sat Nusapersada Tbk PTSN
Sumber : Lampiran -1
Universitas Sumatera Utara
i
3.7. Jenis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak
pengumpul data primer maupun oleh pihak lain Umar, 2001: 69. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasikan yang diambil dari database
Bursa Efek Indonesia dengan mengunduh data melalui website resmi Bursa Efek Indonesia, www.idx.com, data dari Indonesian Capital Market Directory ICMD
selama tahun 2008 sampai 2011 yang meliputi laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan yang diamati.
3.8. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan penelusuran data yang sudah di
dokumentasikan oleh perusahaan baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif ke beberapa bagian atau divisi perusahaan. Dengan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya yang diperoleh dari
perpustakaan atau sumber digital situs di internet. Dengan metode dokumentasi ini data dalam neraca dan laporan labarugi dikumpulkan guna melihat auditor yang
Universitas Sumatera Utara
i
mengaudit laporan keuangan auditee, ukuran perusahaan klien, kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan auditee, kewajiban
hutang perusahaan auditee, opini going concern yang diperoleh oleh perusahaan auditee dan melihat lamanya
laporan keuangan auditee diaudit oleh auditor. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan
mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan perusahaan yang dipublikasikan oleh BEI selama tahun 2008-2011 dan juga yang memuat proporsi
kepemilikan dalam perusahaan, jumlah Dewan Komisaris, Komisaris Independen, dan Komite Audit serta informasi keuangan dan opini audit yang terdapat dalam
laporan keuangan yang telah diaudit oleh audtor yang diterbitkan setiap tahunnya baik dalam media cetak maupun data yang diunduh dari internet melalui situs
www.idx.co.id.
3.9. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi logistik. Regresi logistik adalah bentuk khusus analisis regresi dengan variabel respon
bersifat kategori, kontinu, atau gabungan antara keduanya. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan
variabel bebasnya Situmorang, dkk, 2010: 199. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig dengan tingkat signifikasi
α. Jika nilai asymtotik signifikan dari 0,05 tingkat signifikansi α maka berarti
Universitas Sumatera Utara
i
H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Begitu pula sebaliknya, bila asymtotik
signifikan dari 0,05 tingkat signifikansi α maka berarti H0 diterima dan Ha
ditolak yang berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat.
3.10. Teknik Analisis Data
3.10.1. Analisis Statistik Deskriptif