Oleh karena itu, H4 dinyatakan sebagai berikut:

i Halim, 1997 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007. Expertise KAP merupakan salah satu atribut dalam servis KAP besar Mardiyah, 2002. Adanya faktor expertise itu akan menentukan perubahan auditor oleh perusahaan sehingga perusahaan lebih memilih KAP besar. Eichenseher dan Shields dalam Kartika 2006 mengemukakan fenomena bahwa persepsi expensivemahalnya kantor akuntan akan menentukan kesuksesan klien. Telah diusulkan dalam literatur bahwa KAP yang lebih besar Big 4 biasanya dianggap lebih mampu mempertahankan tingkat independensi yang memadai daripada rekan-rekan mereka yang lebih kecil karena mereka biasanya menyediakan berbagai layanan untuk klien dalam jumlah yang besar, sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada klien tertentu Dopuch, 1984; Wilson dan Grimlund, 1990 dalam Nasser et al., 2006. Selain itu, KAP yang lebih besar umumnya dianggap sebagai penyedia kualitas audit yang tinggi dan menikmati reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis dan karena itu, akan berusaha untuk mempertahankan independensi mereka untuk menjaga image mereka DeAngelo, 1981; Dopuch, 1984; Wilson dan Grimlund, 1990 dalam Nasser et al., 2006. Terlebih lagi, KAP yang lebih besar juga dianggap lebih independen daripada rekan-rekan mereka yang lebih kecil dalam menahan tekanan manajemen pada saat terjadi perselisihan ketika mereka biasanya memiliki lebih banyak klien dan mampu untuk menyerahkan sebagian dari klien mereka yang lebih sulit Chow dan Rice,

1982. Oleh karena itu, H4 dinyatakan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara i H4 : Reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. 2.4.5. Pengaruh Ukuran erusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor terhadap Auditor Switching Selain menetapkan hipotesis pengaruh tiap variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yakni auditor switching, maka selanjutnya peneliti akan menetapkan hipotesis pengaruh keseluruhan variabel independen tersebut secara bersamaan terhadap variabel dependen. Penetapan hipotesis ini perlu dilakukan berkaitan dengan uji simultan yang akan dilakukan terhadap keseluruhan variabel independen dengan tujuan untuk melihat pengaruhnya secara bersamaan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu maka hipotesis lima H5 dinyatakan sebagai berikut : H5 : Ukuran perusahaan klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor berpengaruh positif terhadap kemungkinan pelaksanaan auditor switching. Universitas Sumatera Utara i

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Hubungan sebab-akibat yang dimaksud adalah dapat berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan hubungan variabel-variabel yang diteliti yaitu ukuran perusahaan klien, financial distress, opini going concern, dan reputasi auditor sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah pelaksanaan auditor switching. Universitas Sumatera Utara i

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang diakses melalui media internet dengan situs www.idx.co.id. Dengan demikian, peneliti akan menggunakan data yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia BEI dilihat melalui laporan keuangan perusahaan manufaktur. Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Waktu Penelitian Tahap Penelitian Jan. Feb. Mar. Apr. Mei. Juni. Juli. Pengajuan Judul Penyetujuan Proposal Penyelesaian Proposal Bimbingan Skripsi Penulisan Skripsi Penyelesaian Skripsi Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2013 Universitas Sumatera Utara i

3.3. Batasan Operasional

Untuk menghindari timbulnya salah pengertian atau salah penafsiran. terhadap istilah-istilah dalam judul maka peneliti memberikan batasan operasional dalam penelitian ini. Batasan operasional adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Tujuannya adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. Jadi, batasan operasional dalam penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2008-2011.

3.4. Definisi Operasional

Pengoperasionalan konsep operationalizing the concept atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian. Menurut Kerlinger 2000, definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang digunakan Universitas Sumatera Utara i untuk mengukur variabel tersebut, dengan kata lain definisi oprasional merupakan spesifikasi kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel. Dengan definisi operasional, peneliti dapat mengumpulkan, mengukur, atau menghitung informasi melalui logika empiris. Istilah-istilah dalam definisi operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris. Ada beberapa peneliti menganggap bahwa konsep sama dengan definisi operasional, jika ini terjadi maka akan menimbulkan permasalahan. Definisi operasional berbeda dengan konsep, sehingga definisi operasional antara satu penelitian dengan penelitian lainnya akan berbeda, meskipun topiknya sama Erlina, 2011 : 48. Variabel penelitian ada dua macam variabel ditinjau dari aspek hubungan antar variabel yang digunakan untuk penelitian. Pertama adalah variabel dependen terikat. Variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel independen bebas. Besarnya perubahan yang disebabkan oleh variabel independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen terikat sebesar koefisien besaran perubahan dalam variabel independen. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan variabel independen, diharapkan akan menyebakan variabel dependen berubah sekian satuan juga. Sebaliknya jika terjadi perubahan penurunan variabel independen bebas sekian satuan, diharapkan akan menyebabkan perubahan penurunan variabel dependen Universitas Sumatera Utara i terikat sebesar sekian satuan juga. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel Dependen bebas Definisi operasional variabel terikat dalam penelitian ini adalah pelaksanaan auditor switching. Auditor switching merupakan pergantian Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Variabel auditor switching diukur dengan menggunakan variabel dummy , jika perusahaan melakukan pergantian KAP diberi kode 1 dan jika tidak melakukan pergantian diberi kode 0. Maksud pergantian KAP disini adalah jika perusahaan menggunakan KAP yang berbeda di tiap tahunnya dan bukan bersifat mandatory. Jika terjadi pergantian salah satu partner atau lebih, dimaksudkan sebagai rotasi partner dan bukan pergantian KAP. 2. Variabel Independen bebas a. Ukuran Perusahaan Klien Ukuran klien merupakan besarnya sebuah perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Total aset yang dimaksud adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan klien yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan pada akhir periode yang telah diaudit. Variabel ukuran klien dalam penelitian ini dihitung dengan Universitas Sumatera Utara i melakukan logaritma natural atas total aset perusahaan Nasser et al.,2006. b. Financial Distress Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Perusahaan cenderung akan berpindah auditor ketika mengalami kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini variabel financial distressdiproksikan dengan rasio DAR Debt to Asset Ratio. Semakin tinggi proporsi debt to asset ratio, maka semakin besar risiko keuangan bagi kreditor maupun pemegang saham. Total Hutang DAR Debt to Asset Ratio = . Total Asset Tingkat rasio DAR yang aman adalah 50. Rasio DAR di atas 50 merupakan salah satu indikator memburuknya kinerja keuangan sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan atau financial distress Subramanyam, 2011. Variabel financial distress diukur menggunakan variabel dummy untuk membedakan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan perusahaan yang sehat. Jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di atas 0,5 maka diberikan nilai 1 , sedangkan jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di bawah 0,5 maka diberikan nilai 0. Universitas Sumatera Utara i c. Opini Going Concern Opini going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya SPAP,2001. Termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini going concern unqualified with explanatory language, qualified dan going concern disclaimer opinion. Maksud dari opini going concern adalah jika dalam laporan auditor independen terdapat pernyataan auditor atas kelangsungan hidup entitas, baik yang tertera dalam paragraf ke empat laporan auditor independen maupun dalam penjelasan atas laporan keuangan auditan Sinarwati, 2010. Variabel opini going concern diukur dengan menggunakan variabel dummy, jika perusahaan mendapatkan opini going concern diberi kode 1 dan jika tidak diberi kode 0. d. Reputasi Auditor Reputasi auditor sangat mempengaruhi hasil dari kualitas audit, di mana kualitas audit sangat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi terhadap suatu perusahaan. Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki Universitas Sumatera Utara i auditor tersebut. Variabel ini diukur menggunakan variabel dummy. Angka 1 diberikan pada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. Sedangkan angka 0 diberikan kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. Auditor yang termasuk dalam afiliasi KAP Big Four dan Non Big Four telah disebutkan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen atau variabel bebas adalah ukuran perusahaan klient, financial distress, opini going concern dan reputasi auditor sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah pelkasanaan auditor switching. Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel dummy, yaitu variabel yang bersifat kategorikal atau dikotomi Ghozali, 2006 : 49, Dimana kategori 1 untuk auditee yang melakukan auditor switching dan kategori 0 untuk auditee yang tidak melakukan auditor switching. Data ini diperoleh dengan cara menganalisis Laporan Auditor Independen pada tahun pengamatan yaitu tahun 2008-2011. Data pelaksanaan auditor switching ini disajikan dalam skala nominal. Universitas Sumatera Utara i

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Dengan kata lain, menggunakan proses pengukuran yaitu dengan menetapkan angka atau label terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, atau setiap jenis fenomena atau peristiwa yang mengunakan aturan-aturan tertentu yang menunjukkan jumlah dan atau kualitas dari faktor-faktor yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala nominal dan skala rasio sebagai skala pengukurannya. Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal- hal di atas digunakan angka-angka sebagai simbol. Skala pengukuran rasio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 nol empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya. Ikhtisar definisi operasional dan skalapengukuran disajikan pada tabel 3.2. Universitas Sumatera Utara i Tabel 3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian No Nama Variabel Indikator Definisi Skala Pengukuran 1 Ukuran Perusahaan Klien Total aset perusahaan Ukuran klien merupakan besarnya sebuah perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Total aset yang dimaksud adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan klien yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan pada akhir periode yang telah diaudit. Variabel ukuran klien dalam penelitian ini dihitung dengan melakukan logaritma natural atas total aset perusahaan Nasser et al.,2006. Nominal 2 Financial Distress DAR Debt to Asset Ratio Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Perusahaan cenderung akan berpindah auditor ketika mengalami kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini variabel financial distress diproksikan dengan rasio DAR Debt to Asset Ratio. Rasio Universitas Sumatera Utara i No Nama Variabel Indikator Definisi Skala Pengukuran Jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di atas 0,5 maka diberikan nilai 1 , sedangkan jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di bawah 0,5 maka diberikan nilai 0. 3 Opini going concern Dilihat dari paragraf di dalam laporan opini auditor yang menjelaskan tentang prospek keberlangsun gan usaha perusahaan. Opini going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya SPAP,2001. Variabel opini going concern diukur dengan menggunakan variabel dummy, jika perusahaan mendapatkan opini going concern diberi kode 1 dan jika tidak diberi kode 0. Nominal 4 Reputasi Auditor Ukuran KAP dan apakah termasuk dalm anggota KAP big four atau tidak. Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Variabel ini diukur menggunakan variabel Nominal Universitas Sumatera Utara i No Nama Variabel Indikator Definisi Skala Pengukuran dummy. Angka 1 diberikan pada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. Sedangkan angka 0 diberikan kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. 5 Pelaksanaan Auditor Switching Dilihat dari laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh auditor apakah terdapat pergantian auditor. Pelaksanaan auditor switching. Auditor switching merupakan pergantian Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Variabel auditor switching diukur dengan menggunakan variabel dummy , jika perusahaan melakukan pergantian KAP diberi kode 1 dan jika tidak melakukan pergantian diberi kode 0. Nominal Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2013

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam Universitas Sumatera Utara i penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang bergerak dalam bidang manufaktur pada tahun 2008- 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur berjumlah 145 perusahaan Lampiran-1 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan 2011 yang terlihat dari Indonesia Capital Market Dictionary ICMD tahun 2008-2011, dengan alasan sektor manufaktur dipilih untuk menghindari adanya industrial effect yaitu resiko industri yang berbeda antara sektor industri yang satu dengan yang lain. Selain itu, perusahaan manufaktur cenderung tanggap dengan kondisi lingkungan serta mengalami dampak signifikan dari krisis finansial global. Adapun alasan pemilihan periode tahun yang diteliti 2008-2011 adalah karena pada periode tersebut cenderung mencerminkan kondisi perekonomian yang relatif stabil. Menurut Erlina 2011 : 81, “Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Dengan demikian sampel lebih kecil dari populasi. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu Erlina, 2011 : 87. Sampel perusahaan dapat dilihat pada tabel 3.3. Metode yang digunakan dalam pemilihan objek pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu Sangadji dan Sopiah, 2010:188. Dalam purposive sampling, Universitas Sumatera Utara i pemilihan kelompok subyek didasarkan pada ciri atau sifat yang dipandang memiliki hubungan yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dengan metode purposive sampling ini diharapkan dapat mewakili populasinya dan tidak menimbulkan bias bagi tujuan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2008 hingga tahun 2011 dan tidak sedang berada pada proses delisting pada periode tersebut. 2. Sampel yang diambil adalah perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sebelum periode pengamatan. 3. Perusahaan mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif sekurangnya dua periode laporan keuangan 2 tahun selama periode pengamatan 2008-2011. Hal ini dikarenakan auditor hampir tidak pernah mengeluarkan opini going concern pada perusahaan yang mempunyai laba bersih setelah pajak positif McKeown et.al.,1991. 4. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dari tahun 2008 hingga tahun 2011 dan menyediakan data yang lengkap. Universitas Sumatera Utara i Berdasarkan kriteria-kriteria yang dikemukakan diatas, maka didapat sampel perusahaan berjumlah 12 perusahaan. Angka tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 tahun berturut-turut sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 4 tahun observasi x 12 sampel adalah sebanyak 48 sampel observasi. Tabel 3.3. Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1 Barito Pacifik Tbk BRPT 2 Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU 3 Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk KBRI 4 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI 5 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 6 Centex Tbk CNTX 7 Karwell Indonesia Tbk KARW 8 Panasia Filament Inti Tbk PAFI 9 Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO 10 Unitex Tbk UNTX 11 Surya Intrindo Makmur Tbk SIMM 12 Sat Nusapersada Tbk PTSN Sumber : Lampiran -1 Universitas Sumatera Utara i

3.7. Jenis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain Umar, 2001: 69. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasikan yang diambil dari database Bursa Efek Indonesia dengan mengunduh data melalui website resmi Bursa Efek Indonesia, www.idx.com, data dari Indonesian Capital Market Directory ICMD selama tahun 2008 sampai 2011 yang meliputi laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan yang diamati.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan penelusuran data yang sudah di dokumentasikan oleh perusahaan baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif ke beberapa bagian atau divisi perusahaan. Dengan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya yang diperoleh dari perpustakaan atau sumber digital situs di internet. Dengan metode dokumentasi ini data dalam neraca dan laporan labarugi dikumpulkan guna melihat auditor yang Universitas Sumatera Utara i mengaudit laporan keuangan auditee, ukuran perusahaan klien, kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan auditee, kewajiban hutang perusahaan auditee, opini going concern yang diperoleh oleh perusahaan auditee dan melihat lamanya laporan keuangan auditee diaudit oleh auditor. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan perusahaan yang dipublikasikan oleh BEI selama tahun 2008-2011 dan juga yang memuat proporsi kepemilikan dalam perusahaan, jumlah Dewan Komisaris, Komisaris Independen, dan Komite Audit serta informasi keuangan dan opini audit yang terdapat dalam laporan keuangan yang telah diaudit oleh audtor yang diterbitkan setiap tahunnya baik dalam media cetak maupun data yang diunduh dari internet melalui situs www.idx.co.id.

3.9. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi logistik. Regresi logistik adalah bentuk khusus analisis regresi dengan variabel respon bersifat kategori, kontinu, atau gabungan antara keduanya. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Situmorang, dkk, 2010: 199. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig dengan tingkat signifikasi α. Jika nilai asymtotik signifikan dari 0,05 tingkat signifikansi α maka berarti Universitas Sumatera Utara i H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Begitu pula sebaliknya, bila asymtotik signifikan dari 0,05 tingkat signifikansi α maka berarti H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat.

3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1. Analisis Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

PENDAHULUAN Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, Ukuran Perusahaan Klien, Kepemilikan Institusional, Dan Kompleksitas Perusahaan Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 20

0 5 11

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

0 1 16

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

1 2 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-201

0 0 9

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011).

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011)

0 0 21