jumlah karyawan yang cuti. Jika kesempatan cuti tidak digunakan karyawan, dapat diakumulasikan ke tahun berikutnya sehingga kesempatan cuti menjadi
lebih panjang.
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Standar Kualitas
Standar kualitas yang diterapkan pada perusahaan ini adalah terhadap bahan, proses dan produk sesuai dengan HACCP Hazard Analysis Critical
Central Point. HACCP atau ISO 22000 mengenai sistem manajemen keamanan pangan adalah proses sistem kontrol yang di desain untuk identifikasi dan
mencegah mikrobia dan bahaya lainnya dalam produksi makanan dan keseluruhan rantai makanan. HACCP meliputi tahapan pendesainan untuk mencegah masalah
sebelum hal ini terjadi dan untuk mengoreksi penyimpangan secara sistematis dan cepat sehingga dapat mendeteksi masalah yang ada. HACCPISO 22000
memungkinkan produsen, pengolah, distributor, eksportir dan lain sebagainya dari produk pangan untuk menggunakan sumber daya teknik secara efisien dan dalam
cara biaya yang efektif dalam jaminan keamanan pangan. Setiap tahapan proses produksinya dilakukan quality control untuk memastikan bahwa setiap bahan
yang berasal dari stasiun sebelumnya sesuai standar yang ditetapkan untuk dilanjutkan ke stasiun berikutnya. Produk yang akan diekspor ke wilayah USA
dan Canada terlebih dahulu melewati pengecekan izin masuk dalam bentuk sertifikat dan hasil olahan makanan laut yang dihasilkan pada PT. Medan Tropical
Universitas Sumatera Utara
Canning Frozen Industries memiliki sertifikasi yang berasal dari FDA Food Drug Administration dengan nomor 08669.
2.6.2. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan terbagi atas tiga, yaitu: 1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dalam proses produksi dan memiliki persentase yang relatif besar
dibandingkan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan. Bahan baku yang
digunakan pada PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries adalah ikan tuna, udang, sotong, kepiting, cumi, kepah, gurita, dan buah.
2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu proses
produksi, tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Adapun bahan penolong yang digunakan adalah air bersih.
3. Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang tidak ikut dalam proses produksi,
tetapi ditambahkan ke produk pada saat atau setelah proses produksi, untuk meningkatkan citra produk kepada konsumen, serta untuk melindungi produk
dalam transportasi. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah air garam Inbrine sebagai kuah pada hasil olahan makanan laut, kaleng, dan
label.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3. Uraian Proses Produksi
Adapun uraian proses produksi di PT. Medan Tropical Canning secara umum dapat digambarkan melalui bagan alir proses produksi yang dapat dilihat
pada Gambar 2.2.
Penerimaan Bahan Baku Penyortiran Bahan Baku
Pencucian I Pengupasan
Pencucian II Pemasakan
Penyortiran Hasil Masakan Penimbangan
Pengalengan Sterilisasi
Pelabelan Makanan Kaleng
Bahan baku
Air Limbah sisa penyortiran
Limbah cair Bahan baku
Bahan baku Bahan baku
Limbah sisa pengupasan Limbah cair
Air Air
Bahan baku Bahan baku
Bahan hasil olahan laut Limbah cair
Bahan hasil olahan laut yang telah disortir
Bahan hasil olahan laut Makanan laut
Makanan laut Air garam Inbrine
Label Kaleng
Gambar 2.2. Bagan Alir Proses Produksi di PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries
Universitas Sumatera Utara
2.6.4. Mesin dan Peralatan
Mesin yang digunakan pada PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries adalah sebagai berikut:
1. Mesin seamer 2. Mesin retort
3. Mesin label 4. Mesin inject printer
5. Mesin steam Peralatan yang digunakan pada PT. Medan Tropical Canning Frozen
Industries adalah sebagai berikut: 1. Basket
2. Chill box 3. Hand pallet
4. Timbangan 5. Sendok sudip
6. Kuali masak 7. Basket masak
8. Alat perapi makanan
2.6.5. Utilitas
Energi yang digunakan untuk mendukung segala kegiatan operasional perusahaan berasal dari boiler. Boiler menggunakan cangkang kelapa sawit
sebagai bahan pembakaran boiler.
Universitas Sumatera Utara
2.6.6. Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan pada pabrik ini terdiri atas limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
1. Limbah padat Limbah padat yang dihasilkan berupa sisa hasil olahan makanan laut. Sisa
tersebut berasal dari stasiun pencucian dan penyortiran bahan laut. Hasil dari limbah padat ini akan diolah menjadi bahan pakan ternak yang bisa dijual
kembali ke perusahaan pakan ternak. 2. Limbah cair
Limbah cari berasal dari stasiun pencucian dan pemasakan. Pada stasiun pencucian digunakan untuk membersihkan bahan olahan laut tersebut dan
pencucian dilakukan sebanyak dua kali. Pada stasiun pemasakan, bahan olahan laut dimasak dengan cara direbus selama 2-3 menit. Limbah cair ini akan
diolah di tempat penampungan limbah cair dan dialirkan ke tempat penampungan limbah cair pusat di KIM 1 untuk diolah selanjutnya.
3. Limbah gas Limbah gas berasal dari mesin boiler yang digunakan sebagai pembangkit
energi dalam perusahaan. Limbah gas ini langsung dibuang ke udara bebas melalui cerobong asap.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pembelian