dilakukan secara logis dan tepat sebab causal loop ini akan menjadi dasar dalam pembuatan main model simulasi dinamis. Hubungan antar komponen harus
ditentukan secara tepat yang terdiri dari hubungan similar dan hubungan opposite serta tidak boleh terbalik karena sangat menentukan hasil simulasi main model
nantinya terutama untuk komponen yang menjadi rate pada main model. Causal loop yang dirancang berdasarkan jenis bahannya, yaitu ikan tuna, udang, dan kepah.
Causal loop yang dirancang telah mempertimbangkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap solusi permasalahan.
Analisis yang diberikan untuk pembuatan main model adalah main modelsimulasi dinamis harus dibuat secara kompleks dengan mempertimbangkan
faktor-faktor yang dominan berpengaruh terhadap masalah yang telah diidentifikasi agar dapat merepresentasikan sistem nyata dengan tepat.Main model dirancang
berdasarkan causal loop pada masing-masing jenis bahan sehingga main model tersebut juga telah sesuai dengan faktor-faktor yang menjadi solusi permasalahan.
6.3. Analisis Akuisisi Data
Analisis yang diberikan untuk langkah ini adalah analisis terhadap hasil pengujian distribusi untuk mengetahui pola data masa lalu agar dapat memperoleh spesifikasi
dari data. Pengujian pola distribusi frekuensi dengan menggunakan software Arena 10.0. Pengujian yang telah dilakukan akan disesuaikan dengan nilai pada tabel
χ
2
di mana hasil yang diperoleh pada pola distribusi frekuensi yang diuji adalah Hipotesis
Awal Hoditerimaapabila χ
2 Hitung
χ
2 Tabel
dansebaliknyaditolakapabila χ
2 Hitung
χ
2 Tabel.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengujian distribusi, analisis yang dapat diberikan untuk pola tangkapan dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Hasil Pengujian Distribusi Terhadap Data Pola Tangkapan Uraian Hasil
Tangkapan Hipotesis Awal Ho
Nilai Uji Statistik
χ
2 hitung
Nilai χ
2 0,052,db
Hasil Pengujian Kesimpulan
Ikan Tuna Data berdistribusi
uniform 5,96
14,449 χ
2 hitung
χ
2 0,052,6
Ho Diterima Data berdistribusi
uniform Udang
Data berdistribusi uniform
5,14 14,449
χ
2 hitung
χ
2 0,052,6
Ho Diterima Data berdistribusi
uniform Kepah
Data berdistribusi uniform
3,76 14,449
χ
2 hitung
χ
2 0,052,2
Ho Diterima Data berdistribusi
uniform
Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Arena 10.0
Dari hasil pengujian distribusi frekuensi terhadap data pola tangkapan diperoleh bahwa data pola tangkapan ikan tuna, udang, dan kepah sesuai dengan
hipotesis pada distribusi yang diuji. Nilai dari hasil kuantifikasi yang telah disesuaikan dengan distribusi frekuensi hasil tangkapan ikan tuna, udang, dan kepah
menunjukan adanya model dinamis dalan perancangan main model karena terdapat hubungan antara komponen dari waktu ke waktu.
6.4. Analisis Menerjemahkan Model
Analisis yang diberikan untuk langkah ini adalah analisis cara pendefinisian komponen yang digunakan dalam menerjemahkan model. Pendefinisian komponen
harus dilakukan dengan benar dan logis agar simulasi dapat berjalan. Pendefinisian
Universitas Sumatera Utara
komponen harus mempertimbangkan satuan dari tiap komponen yang disimulasikan. Satuan waktu yang digunakan untuk semua rate pada main model harus konsisten.
Apabila hasil simulasi yang diinginkan adalah harian maka semua rate harus dibuat
harian.
Berdasarkan kuantifikasi data yang telah dilakukan bahwa nilai yang dimasukkan seperti nilai pola tangkapan ikan tuna, udang, dan kepah didasari pada
pola distribusi yang telah diuji sebelumnya. Perubahan secara visual dari model yang telah dibangun menjadi model yang telah diterjemahkan adalah dengan hilangnya
tanda tanya pada auxiliary, level, rate, dan constanta serta tanda pagar pada linkmain model sedangkan secara fungsinya, telah diinput data baik formulasi, variabel
maupun konstanta pada legend yang terdapat dalam model tersebut. Hasil simulasi pola tangkapan yang telah dijalankan memiliki fluktuasi
berdasarkan data historis dan melewati pengujian distribusi sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Gambar 6.1.
0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 5
1 0 1 5
2 0 To n d a
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005
Gambar 6.1. Time Graph Simulasi Pola Tangkapan Ikan Tuna, Udang, dan
Kepah
Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pola tangkapan untuk jenis ikan tuna, udang, dan kepah berada pada kisaran nilai hasil tangkapan 0 Tonhari sampai
dengan 20 Tonhari. Besarnya jumlah tangkapan yang dihasilkan dapat menggambarkan jumlah bahan yang dapat dibeli pada periode tertentu yang artinya
bahwa semakin besar hasil tangkapan yang dihasilkan, maka peluang bahan yang akan dibeli juga akan semakin besar dan sebaliknya.
Selanjutnya hasil pembelian bahan yang telah dijalankan memiliki fluktuasi dikarenakan adanya variasi antara hasil tangkapan yang ditawarkan dengan
kebutuhan bahan terhadap permintaan produk yang berfluktuasi sehingga perencanaan pembelian bahan yang dilakukan sebanyak 5 model perencanaan untuk
masing-masing bahan. Adapun perencanaan pembelian ikan tuna terdiri atas: 1. Perencanaan pembelian ikan tuna I, dilakukan penambahan pembelian sebesar
50 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk ikan tuna. Hal tersebut bisa dilakukan jika jumlah hasil tangkapan yang ditawarkan lebih besar
dari jumlah kebutuhan bahan. Penambahan sebesar 50 dikarenakan ada uji coba yang dilakukan sebelumnya, pembelian dengan penambahan lebih dari 50
dapat memberikan nilai profit yang negatif karena jumlah bahan yang dibeli jauh lebih besar daripada kapasitas maksimum produksi sehingga bahan banyak
masuk ke frozen.
Universitas Sumatera Utara
2. Perencanaan pembelian ikan tuna II, dilakukan penambahan pembelian sebesar 25 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk.
3. Perencanaan pembelian ikan tuna III, pembelian disesuaikan dengan jumlah kebutuhan bahan.
4. Perencanaan pembelian ikan tuna IV, dilakukan pengurangan pembelian sebesar 25 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. Pengurangan
persentase jumlah pembelian disesuaikan dengan perencanaan yang dilakukan pada perencanaan II sehingga terlihat rentang yang sama hanya berbeda pada
perlakuan penambahan atau pengurangan. 5. Perencanaan pembelian ikan tuna V, dilakukan pengurangan pembelian sebesar
50 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. Adapun model perencanaan untuk pembelian ikan tuna dapat dilihat pada
Gambar 6.2.
Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005
Gambar 6.2. Time Graph Simulasi Rencana Pembelian Ikan Tuna
0 10 20 30 40 50 60 70 80 91 01 11 21 31 41 51 61 71 81 92 02 12 22 32 4 1
2 3
4 5
To n d a
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan pembelian untuk udang dilakukan dengan model yang sama seperti model perencanaan pembelian ikan tuna baik itu penambahan maupun
pengurangan sebanyak 5 model perencanaan. Adapun model perencanan pembelian udang dapat dilihat pada Gambar 6.3.
Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005
Gambar 6.3. Time Graph Simulasi Rencana Pembelian Udang
Perencanaan pembelian untuk kepah dilakukan dengan model yang berbeda dengan model perencanaan ikan tuna dan udang. Letak perbedaannya padap nilai
persentase yang diberikan pad amasing-masing perencanaan antara lain: 1. Perencanaan pembelian kepah I, dilakukan penambahan pembelian sebesar 30
terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk ikan tuna. Hal tersebut bisa dilakukan jika jumlah hasil tangkapan yang ditawarkan lebih besar dari
jumlah kebutuhan bahan. Penambahan sebesar 30 dikarenakan ada uji coba yang dilakukan sebelumnya, pembelian dengan penambahan lebih dari 30
0 1 0 20 3 0 4 0 50 6 0 7 0 80 9 1 0 1 11 2 1 3 1 41 5 1 6 1 71 8 1 92 0 2 1 2 22 3 2 4 2
3 4
5 To n d a
Universitas Sumatera Utara
dapat memberikan nilai profit yang negatif karena jumlah bahan yang dibeli jauh lebih besar daripada kapasitas maksimum produksi sehingga bahan banyak
masuk ke frozen. 2. Perencanaan pembelian kepah II, dilakukan penambahan pembelian sebesar 15
terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. 3. Perencanaan pembelian kepah III, pembelian disesuaikan dengan jumlah
kebutuhan bahan. 4. Perencanaan pembelian kepah IV, dilakukan pengurangan pembelian sebesar
15 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. Pengurangan persentase jumlah pembelian disesuaikan dengan perencanaan yang dilakukan
pada perencanaan II sehingga terlihat rentang yang sama hanya berbeda pada perlakuan penambahan atau pengurangan.
5. Perencanaan pembelian kepah V, dilakukan pengurangan pembelian sebesar 30 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk.
Adapun model perencanan pembelian kepahdapat dilihat pada Gambar 6.4.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005
Gambar 6.4. Time Graph Simulasi Rencana Pembelian Kepah
Berdasarkan model perencanaan ikan tuna, udang, dan kepah yang dilakukan sebanyak 5 model, maka akan diperoleh nilai total profit produk sebagai nilai output
pada penelitian ini. Adapun total profit untuk produk ikan tuna, udang, dan kepah dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Time TableSimulasi Total Profit Produk Ikan Tuna, Udang, Kepah
Profit Rencana Ke- Total Profit RpBulan
Ikan Tuna Udang
Kepah
1 Rp264.732.761
Rp792.409.668 Rp550.624.830
2 Rp287.819.345
Rp804.121.150 Rp1.027.749.032
3 Rp251.503.954
Rp804.121.150 Rp1.197.777.869
4 Rp193.538.790
Rp687.724.491 Rp1.109.485.971
5 Rp136.357.032
Rp510.552.725 Rp940.055.877
Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005
Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
0 10 20 30 40 50 60 70 80 91 01 11 21 31 41 51 61 71 81 92 02 12 22 32 4 3
4 5
To n d a
Universitas Sumatera Utara
1. Nilai profit tertinggi untuk pembelian ikan tuna ditujukan oleh rencana pembelian II dengan penambahan pembelian sebesar 25 dari kebutuhan ikan
tuna terhadap permintaan produk ikan tuna. Rencana penambahan pembelian sebesar 25 tersebut juga mengalokasikan bahan ke frozen karena sebagian
bahan ada yang tidak dapat diproses dikarenakan telah melewati kapasitas maksimum produksi. Nilai total profit tersebut juga dipengaruhi oleh permintaan
yang bervariasi dengan rentang 144.000–216.000 Kalengbulan. 2. Nilai profit tertinggi untuk pembelian udang ditujukan oleh rencana pembelian II
dan III dengan penambahan pembelian sebesar 25 dari kebutuhan ikan tuna terhadap permintaan produk ikan tuna dan penyesuaian pembelian dengan
kebutuhan udang terhadap permintaan produk udang. Kedua rencana memiliki nilai profit yang sama, hal tersebut dapat dikarenakan jumlah persediaan telah
mencukupi dengan jumlah permintaan, tetapi berbeda dalam jumlah sisa stok. Sisa stok rencana pembelian udang II adalah sebesar 54.015 dan rencana
pembelian III adalah sebesar 11.029 sehingga yang dipilih adalah rencana pembelian dengan sisa stok lebih kecil, yaitu rencana pembelian udang III.
Perbedaan pemilihan rencana berdasarkan total profit antara pembelian ikan tuna dan udang terletak pada variasi persentase rendemen dan variasi permintaan.
Rendemen udang lebih besar dibandingkan ikan tuna dan permintaan ikan tuna berkisar dari 216.000–288.000 Kalengbulan.
3. Nilai profit tertinggi untuk pembelian kepah ditujukan oleh rencana pembelian III dengan penyesuaian pembelian dengan kebutuhan kepah terhadap permintaan
Universitas Sumatera Utara
produk kepah. Alasan yang sama dengan udang untuk rencana pembelian kepah dan variasi permintaan kepah perbulannya pun sama dengan variasi permintaan
udang.
6.5. Analisis Verifikasi