commit to user 27
f. Mencipta Create Kawasan mencipta diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
mengaitkan atau menyatukan berbagai unsur dan elemen pengetahuan yang telah dipelajari sehingga terbentuk suatu pola baru yang bersifat menyeluruh.
Proses pembelajaran Fisika yang selama ini dilakukan oleh seorang guru, umumnya masih baru menerapkan beberapa aspek kognitif dalam tingkatan
terbawah seperti tingkatan mengingat remember atau mengerti understand dan jarang sekali menerapkan tingkatan analisis analyze bahkan tingkatan mencipta
to crate. Apabila setiap guru mampu mengembangkan pembelajarannya hingga semua tingkatan kawasan kognitif, maka kualitas pendidikan yang dihasilkan
tentunya akan menjadi lebih baik.
6. Motivasi Belajar
Setiap individu memiliki kondisi internal yang turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu kondisi internal tersebut adalah motivasi.
Dalam kegiatan belajar pun, motivasi ini memegang peranan penting dalam keberhasilan siswa dalam belajar. Pendapat Mc. Donald seperti yang dikutip oleh
Sardiman A. M. 2004: 73 : ”Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya ’feeling’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Sedangkan menurut Hamzah B. Uno 2008:
1 , ”Motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong
seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya ”.
Richard I. Arends 2001:80 mengatakan bahwa, ”Motivation is usually defined as
the processes within individuals that stimulate behavior or arouse us to take action
”. Motivasi merupakan suatu proses yang terjadi pada diri sesorang yang mendorong perilaku atau menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu. Sehingga
dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan dorongan dari dalam maupun dari luar diri seseorang dalam melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Motivasi pada dasarnya dapat digunakan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku seseorang, termasuk perilaku siswa dalam mengikuti
commit to user 28
proses pembalajaran. Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motivasi dapat digolongkan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Sumber dari
dalam diri siswa motivasi instrinsik seperti cita – cita siswa, kemampuan siswa,
kondisi siswa, sedangkan sumber dari luar diri siswa motivasi ekstrinsik seperti kondisi lingkungan belajar, unsur-unsur dinamis pembelajaran dan upaya guru
dalam membelajarkan siswa. Semakin baik pengaruh sumber motivasi tersebut, maka akan semakin tinggi motivasi yang dimiliki siswa untuk mencapai
keberhasilan dalam belajar. Hamzah B. Uno 2008 : 27, menyatakan beberapa peranan penting dari
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, yang dapat disarikan sebagai berikut: a. Menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila siswa dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, bilamana masalah tersebut
dapat terpecahkan melalui pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui sebelumnya.
b. Memperjelas tujuan belajar Motivasi berperan dalam memperjelas tujuan belajar siswa yang berkaitan
erat dengan kemaknaan belajar. Seorang siswa akan berminat dan tertarik untuk belajar sesuatu bilamana apa yang dipelajari tersebut dapat diketahui
manfaatnya bagi siswa itu sendiri. c. Menentukan ketekunan belajar
Seorang siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar, tentunya akan berusaha mempelajarinya dengan tekun untuk memperoleh hasil belajar yang
terbaik, begitu pula sebaliknya apabila seorang siswa memiliki motivasi rendah dalam belajar, maka tentunya siswa tersebut mudah menyerah dan
putus asa bilamana terasa sulit dan berat dalam belajarnya. Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar merupakan dorongan intrinsik maupun ekstrinsik yang menggerakkan siswa untuk mengadakan perubahan tingkah laku dalam belajar sehingga tercapai
tujuan yang diinginkan. Sardiman M. A 2004 : 83, menuliskan bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
commit to user 29
a. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai
b. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas
dengan prestasi yang dicapainya. c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang begitu saja, sehingga kurang kreatif f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Dalam kegiatan belajar, akan tercapai dengan baik tujuannya bila siswa memiliki keuletan, tekun dalam mengerjakan tugas, memecahkan masalah secara
mandiri, sehingga tidak akan terjebak pada rutinitas.
7. Materi Kalor Di SMA