Instrument tes Instrumen Penelitian

commit to user 50 2 t X  : jumlah kuadrat X total   2 i X  : jumlah X total dikuadratkan N : jumlah responden Kriteria untuk menentukan reliabilitas angket ada dua, yakni : angket reliabel bila r 11 ≥ r tabel dan item angket tidak reliabel bila r 11 r tabel . Riduwan, 2009: 115 Selanjutnya digunakan distribusi tabel r untuk α = 5 dan derajat kebebasan dk = n - 1. Dari uji reliabilitas angket diperoleh r 11 = 0.924 sedangkan r tabel = 0,316 sehingga angket dapat dikatagorikan reliabel. Untuk hasil yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 12.

2. Instrument tes

Tes digunakan untuk mengetahui hasil kemampuan kognitif siswa pada sub materi pembiasan cahaya dari pembelajaran yang dilakukan dengan metode diskusi –resitasikelompok dan metode diskusi–resitasiindividu. Intrumen tes ini harus diujicobakan secara kualitatif dan kuantitatif. a. Analisa Kualitatif Pengujian instrumen tes secara kualitatif diperoleh dengan mengkonsultasikan intrumen tes kepada ahli expert judgement dalam hal ini adalah pembimbing sebelum instrumen diujicobakan lebih lanjut. Pengujian kualitatif dilakukan untuk melihat sejauh mana item-item soal memenuhi beberapa aspek yaitu aspek materi, aspek konstruksi dan aspek bahasa. Hasil analisis kualitatif item soal sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Hasil Analisis Kualitatif Item Soal Kriteria Item Soal Jumlah Persen Diterima 1,4,6,7,8,12,14,15,17,18,20,21,22,24,26,27, 28,30,31,32,33,34,35 23 65.7 Direvisi 2,3,5,9,10,11,13,16,19,23,25,29 12 34,3 Ditolak - - 100 Untuk hasil yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 7. commit to user 51 Selanjutnya, soal yang telah mengalami analisa kualitatif dilakukan uji coba Try Out untuk mendapatkan data dalam yang akan digunakan untuk analisa secara kuantitatif. b. Analisa kuantitatif Instrumen tes yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Maka dari itu, dilakukan analisa kuantitatif untuk mengetahui daya pembeda, taraf kesukaran, fungsi distraktor dan reliabilitas item soal. 1 Daya Pembeda Daya pembeda item soal adalah kemampuan suatu item soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pandai dengan siswa yang berkemampuan rendah kurang pandai. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Untuk mengetahui daya pembeda dari masing-masing item tes, digunakan rumus: B A B B A A P P J B J B D     di mana: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A = A A J B = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benaringat, P sebagai indeks kesukaran P B = B B J B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Suharsimi Arikunto, 2005: 214 Klasifikasi daya pembeda: 1 0.00  D  0.20 item soal dikatakan daya pembeda jelek. 2 0.20  D  0.40 item soal dikatakan daya pembeda cukup. 3 0.40  D  0.70 item soal dikatakan daya pembeda baik. commit to user 52 4 0.70  D  1.00 item soal dikatakan daya pembeda baik sekali. 5 D 0, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang saja. Suharsimi Arikunto, 2005: 218 Hasil analisa daya pembeda item soal sebagai berikut: Tabel 3.4 Katagori Item Soal Berdasar Daya Pembedanya Katagori Item Soal Jumlah Keterangan Jelek 0.00  D  0.20 13,24,26,28 4 x Cukup 0.20  D  0.40 4,5,6,7,8,9,12,17,18,19,20,21,22, 23,27,29,30,31,32,34,35 21 - Baik 0.40  D  0.70 1,2,3,10,11,14,15,16 8 - Baik Sekali 0.70  D  1.00 - - D 0 Negatif 25,33 2 x Keterangan: - item soal memenuhi kriteria, x item soal tidak memenuhi kriteria Untuk hasil yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 9. 2 Taraf Kesukaran Taraf kesukaran item tes adalah pengukuran derajat kesukaran suatu item tes. Besarnya angka yang menunjukkan taraf kesukaran disebut Indeks Kesukaran P. Soal yang baik adalah soal yang memiliki taraf kesukaran memadai sedang, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Rumus mencari P adalah: JS B P  di mana: P = taraf kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Suharsimi Arikunto, 2005: 208 commit to user 53 Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 1 0.00  P  0.30 : item soal dikatakan sukar . 2 0.30  P  0.70 : item soal dikatakan sedang. 3 0.70  P  1.00 : item soal dikatakan mudah. Suharsimi Arikunto, 2005: 210 Hasil analisa daya pembeda item soal sebagai berikut: Tabel 3.5 Katagori Item Soal Berdasar Taraf Kesukaran Katagori Item Soal Jumlah Keterangan Sukar 0.00  P  0.30 13,18,25,33 4 x Sedang 0.30  P  0.70 1,2,3,5,6,7,8,10,11,12,14,15,16,17, 19,20,21,23,24,26,27,28,29,30,31,3 2,34,35 28 - Mudah 0.70  P  1.00 4,9,22 3 x Keterangan: - item soal memenuhi kriteria, x item soal tidak memenuhi kriteria Untuk hasil lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9. 3 Fungsi Distraktor Untuk tipe instrumen tes pilihan ganda Multiple Choice, akan memiliki beberapa alternatif jawaban dan hanya satu pilihan jawaban yang benar sedangkan pilihan jawaban lain merupakan jawaban yang salah. Pilihan jawaban yang salah itulah yang disebut sebagai jawaban pengecoh distraktor. Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya dipilih oleh 5 dari seluruh peserta tes Depdiknas, 2009: 14. Hasil efektivitas distraktor item soal sebagai berikut: commit to user 54 Tabel 3.6 Kategori Item Soal Berdasarkan Fungsi Distraktor. Kategori Nomor Item Jumlah Ket. ≥ 5 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,1 6,17,18,19,20,21,23,24,26,27,28,2 9,30,31,32,34,35 31 - 5 9,22,25,33 4 x Keterangan : - fungsi distraktor baik, x fungsi distraktor jelek Untuk hasil yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 8. 4 Reliabilitas Tes Reliabilitas sering diartikan dengan keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek yang tidak sama pada waktu yang sama. Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes, dalam penelitian ini digunakan KR-20 dengan teknik belah dua yang dirumuskan Koder Richardson sebagai berikut:                 2 2 11 1 S pq S n n r di mana: r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1-p  pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians. Suharsimi Arikunto, 2005: 101 Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Apabila harga apabila r 11 ≥ r tabel atau r hitung r tabel , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen tes reliabel. Selain itu, ada beberapa kriteria nilai reliabilitas sebagai berikut : commit to user 55 1 0,91 ≤ r 11 ≤ 1,00 : reliabilitas instrumen tes sangat tinggi 2 0,71 ≤ r 11 ≤ 0,90 : reliabilitas instrumen tes tinggi 3 0,41 ≤ r 11 ≤ 0,70 : reliabilitas instrumen tes sedang 4 0,00 ≤ r 11 ≤ 0,40 : reliabilitas instrumen tes rendah Nilai reliabilitas soal try out kognitif dari hasil perhitungan adalah 0,7152, sehingga instrumen tes dapat dikatagorikan memiliki reliabilitas tinggi. Untuk hasil yang lebih jelas dapat dilihat lampiran 9. Berdasarkan pada analisis kuantitatif untuk daya pembeda, taraf kesukaran, fungsi distraktor dan reliabilitas soal, maka dapat diambil keputusan untuk item-item soal yang diambil dan item-item soal yang dibuang didrop sebagai berikut: Tabel 3.7 Keputusan Item Soal yang Memenuhi Kriteria No Item Kriteria Item Soal Keputusan Daya Pembeda Taraf Kesukaran Efektivitas Distraktor 1 - - - diterima 2 - - - diterima 3 - - - diterima 4 - x - dibuang 5 - - - diterima 6 - - - diterima 7 - - - diterima 8 - - - diterima 9 - x x dibuang 10 - - - diterima 11 - - - diterima 12 - - - diterima 13 x x - dibuang 14 - - - diterima 15 - - - diterima 16 - - - diterima 17 - - - diterima 18 - x - dibuang 19 - - - diterima 20 - - - diterima 21 - - - diterima commit to user 56 22 - x x dibuang 23 - - - diterima 24 x - - dibuang 25 x x x dibuang 26 x - - dibuang 27 - - - diterima 28 x - - dibuang 29 - - - diterima 30 - - - diterima 31 - - - diterima 32 - - - diterima 33 x x x dibuang 34 - - - diterima 35 - - - diterima Terdapat 10 item soal yang dibuang didrop dan 25 soal yang diambil diterima. Untuk hasil lengkapnya terlampir pada lampiran 9.

G. Teknik Analisis Data 1.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 3 44

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 79

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE PROBLEM POSING SECARA BERKELOMPOK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

0 9 61

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA DI SMA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

0 4 96

PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA

1 6 107

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA FLIPBOOK MELALUI METODE DISKUSI INFORMASI PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X SMA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 17

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH METODE DISKUSI, METODE RESITASI, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

0 1 11

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI DISKUSI SIMULASI VIRTUAL DAN DISKUSI LEPAS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM KELAS XII SMAN 4 SURAKARTA

0 0 15