Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

commit to user 37 Penelitian lainnya juga telah dilakukan oleh Akhmad Nur Afandi pada tahun 2009, yang melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran Fisika. Dalam penelitiannya, digunakan metode resitasi berkelompok dan resitasi individu dengan tinjauan motivasi belajar. Hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan bahwa Siswa yang dalam kegiatan pembelajarannya menggunakan melalui metode resitasi secara berkelompok memiliki kemampuan kognitif Fisika lebih baik daripada siswa yang menggunakan pendekatan konstruktivisme melalui metode resitasi secara individual Akhmad Nur Afandi, 2009 : vi Hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pendekatan konstruktivisme melalui metode resitasi dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian lain mengenai pendekatan konstruktivisme, juga telah dilakukan oleh Warniyati, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa, “penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode diskusi disertai tugas lebih efektif daripada penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode ceramah disertai tugas ” Warniyati, 2007 : 75. Pada penelitiannya ditinjau variabel kemampuan awal siswa pada materi Dinamika Gerak Lurus SMA. Hal serupa juga telah dilakukan penelitian mengenai pendekatan konstruktivisme oleh Nur Hening Widyawati. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa “pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen disertai pemberian tugas individu ternyata memberikan hasil yang lebih baik daripada secara kelompok” Nur Hening Widyawati, 2008: 57.

C. Kerangka Berfikir

Pendekatan pembelajaran memegang peranan dalam keberhasilan pembelajaran maka seorang guru dituntut untuk dapat memilih penggunaa pendekatan pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan optimal sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran ialah pendekatan konstruktivisme. pendekatan konstruktivisme adalah proses pembentukan konsep ilmu pengetahuan yang commit to user 38 melibatkan keaktifan siswa dengan kemampuan kognitif yang telah terbentuk sebelumnya dengan membentuk dan mengkontruksi sendiri pengetahuannya dalam situasi dan pengalaman yang baru. Pendekatan kontruktivistik dapat dikembangkan dalam benyak metode pembelajaran, misalnya metode diskusi – resitasi. Kombinasi kedua metode ini sesuai dengan pendekatan konstruktivisme kerena metode diskusi atau resitasi sangat menekankan kemandirian siswa untuk menambah pengetahuan malalui diskusi bersama dan tugas – tugas yang diberikan. Metode diskusi memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pendapat dan berfikir bersama dalam menyelesaikan suatu problem atau masalah. Tugas dan resitasi merangsang siswa untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Dalam metode resitasi, siswa diberikan kebebasan dalam menyelesaikan tugas tersebut, kapan pun dan dimana pun. Dalam metode diskusi –resitasiyang digunakan dapat dilakukan menjadi dua bentuk penugasan yaitu penugasan secara individu dan penugasan secara berkelompok. Kombinasi metode ini lebih mengarah kepada proses pembelajaran yaitu kegiatan diskusi dan resitasi sebagai bentuk tindak lanjutnya. Metode resitasi secara berkelompok siswa dapat saling mengungkapkan pendapat serta saling berinteraksi dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Dalam interaksi kelompok, siswa yang lebih pandai akan membantu siswa yang mengalami kesulitan sehingga siswa tersebut dapat meningkatkan kemajuan belajar yang lebih besar. Belajar secara individu akan menuntut kerja keras siswa sendiri sehingga apabila kemampuan siswa tersebut berada dibawah rata-rata teman-teman sekelasnya maka akan dapat memberikan kesulitan dan merasa tugas yang diberikan sebagai suatu beban. Untuk siswa yang menyelesaikan tugas secara individu mengalami sedikit kesulitan maka akan cenderung mudah putus asa dan lebih cenderung untuk meniru pekerjaan teman lain. Dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa, salah satu faktor dari dalam diri siswa yang sangat berpengaruh adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran. Secara ideal, siswa yang secara terus-menerus commit to user 39 menambah pengalaman belajar dan wawasan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki, secara tidak langsung siswa tersebut mengembangkan sifat kepribadian yang menunjukan sebagai siswa yang selalu ingin meningkatkan motivasi belajarnya untuk memperkaya pengetahuan yang lainnya. Dengan adanya motivasi belajar, hampir bisa dipastikan setiap siswa akan terdorong untuk mencapai target tertentu, yang dalam hal ini berupa prestasi belajar di kelas. Bagi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, belajar tidak hanya usaha untuk mencari nilai yang tinggi tetapi belajar sudah menjadi sesuatu yang diperlukan sebagai bentuk kepuasan mental. Dengan motivasi belajar yang tinggi diharapkan siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara baik hingga tercapai kemampuan yang telah ditargetkan. Sedangkan bagi siswa yang memiliki tingkat motivasi rendah, dalam kegiatan pembelajaran, siswa tersebut akan terlihat lesu, bosan, dan tidak bersemangat, kurang sekali menggunakan pikirannya untuk menyelesaikan masalah yang dikemukakan di kelas bahkan cenderung mengganggu siswa lain. Tingkat motivasi belajar yang rendah tersebut muncul karena siswa belum menyadari akan manfaat pengetahuan bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat berpengaruh dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Penggunaan pendekatan konstruktivisme, yang menuntut siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya merupakan suatu proses belajar yang berlangsung terus-menerus. Metode diskusi-resitasi sesuai dengan pendekatan konstruktivisme karena metode diskusi-resitasi memberi keleluasaan bagi siswa untuk mengungkapkan pendapat dan bekerja sama dalam kegiatan diskusi dan keleluasaan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Sehingga proses pembelajaran yang terjadi dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar student center. Selain itu, adanya laporan tugas yang telah selesai dikerjakan dapat menjadi sarana agar pengetahuan yang dibentuk oleh siswa tidak terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian. Disinilah tugas seorang guru sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa dalam mengkontruksi pemahamannya. Di sisi lain, proses pembangunan pengetahuan siswa dapat pula melalui kedisiplinan siswa dalam kegiatan diskusi yang dilakukan dan dalam pelaporan commit to user 40 tugas yang diberikan. Dengan motivasi belajar yang tinggi, siswa akan bersemangat dan terampil dalam berdiskusi serta disiplin dalam melaporkan hasil tugasnya sehingga tidak akan menunda waktu dalam mengerjakan tugas. Motivasi yang tinggi juga akan memberikan dorongan bagi siswa dalam melalui setiap proses belajar sehingga siswa tidak jenuh dalam setiap usaha pembentukan pengetahuan yang dilakukan sendiri. Adapun paradigma penelitian dari penelitian ini digambarkan oleh skema berikut : Gambar 2.4 Skema Kerangka Berfikir Kelas eksperimen Kelas kontrol Pendekatan konstruktivisme melalui metode diskusi-resitasi berkelompok Pendekatan konstruktivisme melalui metode diskusi-resitasi individual Kemampuan kognitif Fisika siswa Keadaan awal Motivasi belajar Fisika kategori tinggi Motivasi belajar Fisika kategori rendah Motivasi belajar Fisika kategori tinggi Motivasi belajar Fisika kategori rendah commit to user 41

D. Pengajuan Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 3 44

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 79

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE PROBLEM POSING SECARA BERKELOMPOK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

0 9 61

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA DI SMA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

0 4 96

PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA

1 6 107

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA FLIPBOOK MELALUI METODE DISKUSI INFORMASI PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X SMA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 17

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH METODE DISKUSI, METODE RESITASI, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

0 1 11

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI DISKUSI SIMULASI VIRTUAL DAN DISKUSI LEPAS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM KELAS XII SMAN 4 SURAKARTA

0 0 15